The Effect of Tobacco Extract (Nicotiana Tobacum) As a Anesthetic Material Against Hematological Conditions Gold Fish (Cyprinus Corpio) With Method Dry Transport
{"title":"The Effect of Tobacco Extract (Nicotiana Tobacum) As a Anesthetic Material Against Hematological Conditions Gold Fish (Cyprinus Corpio) With Method Dry Transport","authors":"Rabiatun Abi Adamiah, N. Cokrowati, A. Mukhlis","doi":"10.29303/mediaakuakultur.v3i1.1428","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebutuhan ikan mas (Cyprinus carpio) dari tahun ketahun terus meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk. Permintaan konsumen terhadap ikan konsumsi sudah mengalami pergeseran, dari ikan segar (beku) menjadi ikan hidup. Kendala yang sering dihadapi oleh pembudidaya adalah kematian sebelum ikan sampai di tempat tujuan, penyebab kematian ikan diakibatkan stres dan kerusakan fisik karena kesalahan penanganan. Untuk menghindari tingginya tingkat kematian ikan mas saat proses transportasi, pengusaha ikan mulai mengembangkan sistem transportasi kering, yaitu sistem pengangkutan ikan hidup dengan media pengangkutan yang bukan air. Pada transportasi ikan hidup tanpa media air, ikan dibuat dalam kondisi tenang atau pemingsangan. Anastesi dapat dilakukan dengan pemberian bahan bius dimana ikan menjadi tidak sadar pada saat proses transportasi berlangsung. Keuntungan dari pemingsangan ikan ini adalah memudahkan untuk melakukan proses pengangkutan tanpa media air, membuat ikan tidak banyak bergerak selama proses transportasi serta memperkecil resiko ikan terluka sehingga memungkinkan waktu transportasi yang lebih lama. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk anestesi yaitu tembakau (Nicotiana tabacum). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian anastesi ekstrak tembakau (N. tobacum) terhadap kondisi hematologi ikan mas (C. carpio) dengan metode transportasi kering. Perlakuan yang diuji cobakan yaitu perendaman ekstrak tembakau sebagai bahan anestesi ikan sebelum transportasi dengan konsentrasi yang berbeda yaitu, pada perlakuan 1 (P1) tanpa perendaman ekstrak tembakau, perlakuan 2 (P2) perendaman ekstrak tembakau 1 ml, perlakuan 3 (P3) perendaman ekstrak tembakau 2 ml, perlakuan (P4), perendaman ekstrak 3 ml. Hasil dari penelitian ini bahwa penggunaan ekstrak daun tembakau sebagai bahan anastesi pada sistem transportasi kering menyebabkan kadar hematologi mengalami peningkatan dan penurunan namun masih dalam kadar yang normal, dosis ekstrak tembakau yang terbaik yaitu 1ml/L dengan kecepatan pemingsangan 917 menit, waktu pulih sadar 239 menit serta memiliki nilai SR sebesar 76 %. ","PeriodicalId":238996,"journal":{"name":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v3i1.1428","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kebutuhan ikan mas (Cyprinus carpio) dari tahun ketahun terus meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk. Permintaan konsumen terhadap ikan konsumsi sudah mengalami pergeseran, dari ikan segar (beku) menjadi ikan hidup. Kendala yang sering dihadapi oleh pembudidaya adalah kematian sebelum ikan sampai di tempat tujuan, penyebab kematian ikan diakibatkan stres dan kerusakan fisik karena kesalahan penanganan. Untuk menghindari tingginya tingkat kematian ikan mas saat proses transportasi, pengusaha ikan mulai mengembangkan sistem transportasi kering, yaitu sistem pengangkutan ikan hidup dengan media pengangkutan yang bukan air. Pada transportasi ikan hidup tanpa media air, ikan dibuat dalam kondisi tenang atau pemingsangan. Anastesi dapat dilakukan dengan pemberian bahan bius dimana ikan menjadi tidak sadar pada saat proses transportasi berlangsung. Keuntungan dari pemingsangan ikan ini adalah memudahkan untuk melakukan proses pengangkutan tanpa media air, membuat ikan tidak banyak bergerak selama proses transportasi serta memperkecil resiko ikan terluka sehingga memungkinkan waktu transportasi yang lebih lama. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk anestesi yaitu tembakau (Nicotiana tabacum). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian anastesi ekstrak tembakau (N. tobacum) terhadap kondisi hematologi ikan mas (C. carpio) dengan metode transportasi kering. Perlakuan yang diuji cobakan yaitu perendaman ekstrak tembakau sebagai bahan anestesi ikan sebelum transportasi dengan konsentrasi yang berbeda yaitu, pada perlakuan 1 (P1) tanpa perendaman ekstrak tembakau, perlakuan 2 (P2) perendaman ekstrak tembakau 1 ml, perlakuan 3 (P3) perendaman ekstrak tembakau 2 ml, perlakuan (P4), perendaman ekstrak 3 ml. Hasil dari penelitian ini bahwa penggunaan ekstrak daun tembakau sebagai bahan anastesi pada sistem transportasi kering menyebabkan kadar hematologi mengalami peningkatan dan penurunan namun masih dalam kadar yang normal, dosis ekstrak tembakau yang terbaik yaitu 1ml/L dengan kecepatan pemingsangan 917 menit, waktu pulih sadar 239 menit serta memiliki nilai SR sebesar 76 %.