WONG CILIK DALAM ROMAN GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (Kajian Antropologi Sastra

Wasti Mere, Harun Ahmad, Susandi .
{"title":"WONG CILIK DALAM ROMAN GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (Kajian Antropologi Sastra","authors":"Wasti Mere, Harun Ahmad, Susandi .","doi":"10.33503/salinga.v2i1.2255","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keberadaan karya sastra, termasuk roman Gadis Pantai, adalah wujud catatan perjalanan panjang Pramoedya Ananta Toer yang penuh dengan informasi dan data-data faktual yang berasal dari penelitian mendalam dan pengalaman yang mengakar kuat di dalam pemikiran Pramoedya Ananta Toer sehingga menarik untuk dikaji secara antropologis khususnya antropologi sastra. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Wong Cilik yang terepresentasi di dalam roman tersebut dalam perspektif antropologi sastra. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis antropologi sastra. Langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis terhadap Wong Cilik di dalam roman tersebut adalah mengidentifikasi untuk menemukenali yang selanjutnya dianalisis dan disimpulkan. Setelah dianalisis dengan menggunakan pendekatan dan metode tersebut, diperoleh hasil-hasil, sebagai berikut. Pertama, Wong Cilik sebagai subaltern dalam perspektif antropologi sastra menunjukan bahwa tokoh Gadis Pantai adalah perempuan subaltern yang tertindas dan tidak dapat melakukan perlawanan untuk membebaskan dirinya dari ketertindasan dan keterbelengguan dari struktur kolonial priyayi di rumah Bendoro sebagai suaminya. Kedua, Wong Cilik sebagai Mas Nganten dalam perspektif antropologi sastra memperlihatkan bahwa sebagai perempuan subaltern tokoh Gadis Pantai sejatinya diperlakukan tidak lebih sebagai seorang sahaya atau pelayan yang melayani kebutuhan seks Bendoro. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu penelitian terhadap roman Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dapat dikaji dari perspektif selain perspektif antropologi sastra, misalnya perspektif semiotik, sosiologi sastra atau psikologi sastra. Selain itu, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam melakukan penelitian antropologi sastra khususnya roman, ketepatan dalam memilih sumber data adalah sesuatu yang niscaya.","PeriodicalId":286210,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33503/salinga.v2i1.2255","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Keberadaan karya sastra, termasuk roman Gadis Pantai, adalah wujud catatan perjalanan panjang Pramoedya Ananta Toer yang penuh dengan informasi dan data-data faktual yang berasal dari penelitian mendalam dan pengalaman yang mengakar kuat di dalam pemikiran Pramoedya Ananta Toer sehingga menarik untuk dikaji secara antropologis khususnya antropologi sastra. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Wong Cilik yang terepresentasi di dalam roman tersebut dalam perspektif antropologi sastra. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode analisis antropologi sastra. Langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis terhadap Wong Cilik di dalam roman tersebut adalah mengidentifikasi untuk menemukenali yang selanjutnya dianalisis dan disimpulkan. Setelah dianalisis dengan menggunakan pendekatan dan metode tersebut, diperoleh hasil-hasil, sebagai berikut. Pertama, Wong Cilik sebagai subaltern dalam perspektif antropologi sastra menunjukan bahwa tokoh Gadis Pantai adalah perempuan subaltern yang tertindas dan tidak dapat melakukan perlawanan untuk membebaskan dirinya dari ketertindasan dan keterbelengguan dari struktur kolonial priyayi di rumah Bendoro sebagai suaminya. Kedua, Wong Cilik sebagai Mas Nganten dalam perspektif antropologi sastra memperlihatkan bahwa sebagai perempuan subaltern tokoh Gadis Pantai sejatinya diperlakukan tidak lebih sebagai seorang sahaya atau pelayan yang melayani kebutuhan seks Bendoro. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu penelitian terhadap roman Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer dapat dikaji dari perspektif selain perspektif antropologi sastra, misalnya perspektif semiotik, sosiologi sastra atau psikologi sastra. Selain itu, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam melakukan penelitian antropologi sastra khususnya roman, ketepatan dalam memilih sumber data adalah sesuatu yang niscaya.
包括海滩女孩在内的文学作品的存在,是普拉莫迪亚·安塔·托尔(Pramoedya Ananta Toer)长期旅行记录的存在,这些记录充满了来自普拉莫蒂亚·安泰·托尔(Pramoedya Ananta Toer)思想的深刻研究和经验,这些信息和数据在人类学,尤其是文学人类学中根深蒂固。因此,这项研究的目的是从文学人类学的角度来了解和描述罗马内部的儿童。所使用的方法是一种定性研究与文学人类学分析方法的方法。对罗马书中王之子进行分析的步骤是确定要找到进一步分析并总结的人。通过这种方法和方法的分析,结果如下。首先,从文学人类学的角度来看第二,从文学人类学的角度来看,王小国(Wong slaten)的地位表明,作为subaltern女性,她的真正的海滩女性被视为萨哈娅或满足本都罗性需求的服务员。下一项研究的建议是,普拉莫蒂亚·安泰·托尔(Pramoedya Ananta Toer)对海滩上的浪漫女孩所作的研究,可以从文学人类学(如符文学、文学社会学或文学心理学)以外的观点来研究。此外,在从事特别是罗曼的文学人类学研究中取得最大的成就,选择数据来源的准确性是值得怀疑的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信