{"title":"Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Kendari Ditinjau Dari Kecemasan Matematika","authors":"Wa Ode Fatimah M, Kadir Kadir, M. Salam","doi":"10.33772/jpbm.v6i2.21458","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari kecemasan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan gabungan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII MTs Negeri 1 Kendari pada kelas yang menunjukkan kecemasan dalam belajar matematika dengan subjek sebanyak 20 siswa. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Instrumen bantu penelitian ini ada tiga, yaitu angket kecemasaan matematika, tes kemampuan penalaran matematis, dan pedoman wawancara yang telah memenuhi aspek validitas dan reliabilitas berdasarkan pertimbangan panelis ahli. Setelah siswa diberi angket kecemasan matematika dan tes kemampuan penalaran matematis. Peneliti mengambil dua orang siswa dengan kecemasan tinggi dan rendah untuk dilakukan wawancara berbasis tugas. Analisis data penelitian ini menggunakan dua jenis analisis statistik, yaitu analisis statistik deskriptif kuantitatif dan kualitatif serta analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji korelasi pada α = 0,05. Analisis data kualitatif menggunakan model analisis Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi waktu dan teknik Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa cukup cemas terhadap matematika dengan rata-rata kecemasan matematika sebesar 85,1, Siswa gelisah ketika belajar dan mengikuti tes matematika sehingga kemampuan penalaran matematis siswa rendah dengan rata-rata sebesar 30,625. Meskipun demikian, tidak ada korelasi yang signifikan antara kecemasan matematika dengan kemampuan penalaran matematis dengan koefisien korelasi sebesar -0,197, nilai sig = 0,405 > 0,05. Kecemasan matematika siswa ditunjukkan melalui rasa mual, berkeringat dingin, jantung berdebar, sakit kepala, dan sulit berkonsentrasi. Siswa mengalami kesulitan membuat generalisasi, melakukan manipulasi matematis, dan menarik kesimpulan. Guru perlu berupaya menurunkan tingkat kecemasan matematis siswa.","PeriodicalId":428163,"journal":{"name":"Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning)","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33772/jpbm.v6i2.21458","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari kecemasan matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan pendekatan gabungan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII MTs Negeri 1 Kendari pada kelas yang menunjukkan kecemasan dalam belajar matematika dengan subjek sebanyak 20 siswa. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Instrumen bantu penelitian ini ada tiga, yaitu angket kecemasaan matematika, tes kemampuan penalaran matematis, dan pedoman wawancara yang telah memenuhi aspek validitas dan reliabilitas berdasarkan pertimbangan panelis ahli. Setelah siswa diberi angket kecemasan matematika dan tes kemampuan penalaran matematis. Peneliti mengambil dua orang siswa dengan kecemasan tinggi dan rendah untuk dilakukan wawancara berbasis tugas. Analisis data penelitian ini menggunakan dua jenis analisis statistik, yaitu analisis statistik deskriptif kuantitatif dan kualitatif serta analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji korelasi pada α = 0,05. Analisis data kualitatif menggunakan model analisis Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi waktu dan teknik Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa cukup cemas terhadap matematika dengan rata-rata kecemasan matematika sebesar 85,1, Siswa gelisah ketika belajar dan mengikuti tes matematika sehingga kemampuan penalaran matematis siswa rendah dengan rata-rata sebesar 30,625. Meskipun demikian, tidak ada korelasi yang signifikan antara kecemasan matematika dengan kemampuan penalaran matematis dengan koefisien korelasi sebesar -0,197, nilai sig = 0,405 > 0,05. Kecemasan matematika siswa ditunjukkan melalui rasa mual, berkeringat dingin, jantung berdebar, sakit kepala, dan sulit berkonsentrasi. Siswa mengalami kesulitan membuat generalisasi, melakukan manipulasi matematis, dan menarik kesimpulan. Guru perlu berupaya menurunkan tingkat kecemasan matematis siswa.