Balé-Balé: “Archetype” Arsitektur Tradisional Bali Aga Di Desa Pengotan (Balé-Balé: “Archetype” Of Bali Aga Traditional Architecture At Pengotan Village)
{"title":"Balé-Balé: “Archetype” Arsitektur Tradisional Bali Aga Di Desa Pengotan (Balé-Balé: “Archetype” Of Bali Aga Traditional Architecture At Pengotan Village)","authors":"H. Hanan","doi":"10.24167/tesa.v15i2.864","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: \nBali Aga traditional settlements at Pengotan village, on one hand, exhibits variety of architectural expression, but at the other hand, reveals uniformity in ordering space and house form. All traditional houses in earlier phase are uniform because they are erected according to standardized building customs. Availability of cheaper new building materials and practical construction methods have induced Pengotan people to renovate their traditional houses in present architectural style. This research is to investigate the changing process of house form and to which extent these changes have modified traditional building system. Do inhabitants tend to preserve traditional style or adopt recent architecture. The investigation has indicated that traditional bamboo benches are key preconception of space and form design in Bali Aga traditional houses. Layout system of benches inside and outside the house persisted even though the house has endured renovation. Along the way, the tradition of putting bamboo benches in front the house has induced the concept of verandah in the house. Since traditional houses are placed uniformly in a row, the new verandah has created a long open space for leisure and common activities where people have a free visual and audial access to neighbours. \n \nKeywords: bale-bale; Bali Aga; traditional architecture; interactive social space; verandah \n \nAbstrak: \nArsitektur rumah tradisional Bali Aga di Pengotan berkaitan erat dengan sumber daya alam di sekitarnya dan pola kegiatan penghuni yang dipengaruhi oleh pandangan hidupnya. Permukiman tradisional Bali Aga di desa Pengotan pada satu sisi memperlihatkan keragaman arsitektur, namun pada sisi yang lain memperlihatkan konsistensi dalam tata atur ruang dan bentuk bangunan. Semua rumah, pada awalnya, dibangun dengan mengikuti ketentuan adat sehingga arsitektur semua bangunan adalah seragam. Adanya bahan bangunan baru dan teknologi membangun yang lebih mudah dan murah mendorong orang untuk merenovasi bangunan yang mulai lapuk. Penelitian ini mengkaji bagaimana perubahan bentuk rumah berlangsung, serta bagian mana dari bangunan yang cenderung tetap dan mana yang berubah. Selain itu, pertanyaan penelitian adalah apakah perubahan ini memberikan dampak bagi keberlanjutan rumah tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bale-bale bambu merupakan komponen bangunan yang menentukan susunan ruang dan bentuk bangunan. Konsep penempatan bale-bale bambu dalam bangunan tidak pernah mengalami perubahan walaupun rumahnya menjadi berubah karena direnovasi. Dalam proses renovasi konsep bale-bale bambu melahirkan konsep ruang yang baru, yaitu ruang teras di depan rumah. Keberadaan ruang teras ini menjadikan halaman rumah sebagai ruang sosial yang interaktif dan produktif. \n \nKata kunci: bale-bale; Bali Aga; arsitektur tradisional; ruang interaksi sosial; ruang teras","PeriodicalId":274853,"journal":{"name":"Tesa Arsitektur","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tesa Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24167/tesa.v15i2.864","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract:
Bali Aga traditional settlements at Pengotan village, on one hand, exhibits variety of architectural expression, but at the other hand, reveals uniformity in ordering space and house form. All traditional houses in earlier phase are uniform because they are erected according to standardized building customs. Availability of cheaper new building materials and practical construction methods have induced Pengotan people to renovate their traditional houses in present architectural style. This research is to investigate the changing process of house form and to which extent these changes have modified traditional building system. Do inhabitants tend to preserve traditional style or adopt recent architecture. The investigation has indicated that traditional bamboo benches are key preconception of space and form design in Bali Aga traditional houses. Layout system of benches inside and outside the house persisted even though the house has endured renovation. Along the way, the tradition of putting bamboo benches in front the house has induced the concept of verandah in the house. Since traditional houses are placed uniformly in a row, the new verandah has created a long open space for leisure and common activities where people have a free visual and audial access to neighbours.
Keywords: bale-bale; Bali Aga; traditional architecture; interactive social space; verandah
Abstrak:
Arsitektur rumah tradisional Bali Aga di Pengotan berkaitan erat dengan sumber daya alam di sekitarnya dan pola kegiatan penghuni yang dipengaruhi oleh pandangan hidupnya. Permukiman tradisional Bali Aga di desa Pengotan pada satu sisi memperlihatkan keragaman arsitektur, namun pada sisi yang lain memperlihatkan konsistensi dalam tata atur ruang dan bentuk bangunan. Semua rumah, pada awalnya, dibangun dengan mengikuti ketentuan adat sehingga arsitektur semua bangunan adalah seragam. Adanya bahan bangunan baru dan teknologi membangun yang lebih mudah dan murah mendorong orang untuk merenovasi bangunan yang mulai lapuk. Penelitian ini mengkaji bagaimana perubahan bentuk rumah berlangsung, serta bagian mana dari bangunan yang cenderung tetap dan mana yang berubah. Selain itu, pertanyaan penelitian adalah apakah perubahan ini memberikan dampak bagi keberlanjutan rumah tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bale-bale bambu merupakan komponen bangunan yang menentukan susunan ruang dan bentuk bangunan. Konsep penempatan bale-bale bambu dalam bangunan tidak pernah mengalami perubahan walaupun rumahnya menjadi berubah karena direnovasi. Dalam proses renovasi konsep bale-bale bambu melahirkan konsep ruang yang baru, yaitu ruang teras di depan rumah. Keberadaan ruang teras ini menjadikan halaman rumah sebagai ruang sosial yang interaktif dan produktif.
Kata kunci: bale-bale; Bali Aga; arsitektur tradisional; ruang interaksi sosial; ruang teras
[摘要]蓬哥滩巴厘阿迦传统聚落,一方面表现出建筑表现的多样性,另一方面又表现出空间秩序和房屋形态的统一性。早期所有的传统房屋都是统一的,因为它们是按照标准化的建筑习俗建造的。廉价的新建筑材料和实用的施工方法的出现,促使澎滩人将他们的传统房屋改造成现在的建筑风格。本研究旨在探讨房屋形式的变化过程,以及这些变化在多大程度上改变了传统的建筑体系。居民倾向于保留传统风格还是采用现代建筑?调查表明,传统的竹凳是巴厘岛阿加传统住宅空间和形式设计的关键概念。即使房子经历了翻修,室内和室外的长凳布局系统仍然存在。在此过程中,在房子前面放置竹凳的传统诱发了房子里阳台的概念。由于传统的房屋被统一放置在一排,新的阳台创造了一个休闲和公共活动的长开放空间,人们可以自由地在视觉和听觉上与邻居接触。关键词:bale-bale;巴厘岛Aga;传统建筑;互动社交空间;摘要:Arsitektur rumah传统巴厘岛Aga di Pengotan berkaitan erat dengan sumber daya alam di sekitarnya dan pola kegiatan penghuni yang dipengaruhi oleh pandangan hidupnya。Permukiman传统巴厘岛Aga di desa Pengotan pada satu sisi memperlihatkan keragaman arsitektur, namun pada sisi yang lain memperlihatkan konsistensi dalam tata atur ruang dan bentuk bangunan。Semua rumah, pada awalnya, dibangun dengan mengikuti ketentuan adinginga arsitektur Semua banunan adalah seragam。Adanya bahan bangunan baru dan技术成员banangun yang lebih mudah danmurah mendorong orang untuk merenovasi bangunan yang mulai lapuk。Penelitian ini mengkaji bagaimana perubahan bentuk rumah berlangsung, serta bagian mana dari bangunan yang cenderung tetap dan mana yang berubah。Selain itu, pertanyaan penelitian adalah apakah perubahan ini成员kan dampak bagi keberlanjutan rumah传统。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa bale-bale bambu merupakan komponen bangunan yang menentukan susunan run dan bentuk bangunan。Konsep penempatan bale-bale bambu dalam bangunan tidak pernah mengalami perubahan walaupun rumahnya menjadi berubah karena direnovasi。Dalam的流程是renovasi konsep bale-bale bambu melahirkan konsep ruang yang baru, yitu ruang teras di depan rumah。Keberadaan runang teras ini menjadikan halaman rumah sebagaiang social yang interaktif dan产品。Kata kunci:捆包;巴厘岛Aga;arsitektur tradisional;人际交往;ruang畸胎