Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Lahan untuk Pencapaian Swasembada Beras Berkelanjutan

Anny Mulyani, Dedi Nursyamsi, M. Syakir
{"title":"Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Lahan untuk Pencapaian Swasembada Beras Berkelanjutan","authors":"Anny Mulyani, Dedi Nursyamsi, M. Syakir","doi":"10.2018/JSDL.V11I1.8187","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Lahan pertanian eksisting penghasil bahan pangan terutama sawah dan lahan kering menjadi tumpuan harapan untuk memenuhi kebutuhan pangan 258,7 juta jiwa penduduk pada tahun 2017. Usaha pencapaian swasembada berkelanjutan dihadapkan pada (i) peningkatan jumlah penduduk sekitar 3,4 juta jiwa setiap tahun, (ii) konversi lahan sawah ke non pertanian dengan laju sekitar 96.500 ha tahun-1, sementara laju perluasan lahan sawah hanya sekitar 20.000-30.000 ha tahun-1, dan (iii) perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan intensitas dan frekuensi kejadian iklim ekstrim berupa kekeringan, kebanjiran, longsor, yang selanjutnya meningkatkan intensitas serangan hama/penyakit tanaman. Upaya dan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya melalui, pertama, intensifikasi dengan inovasi teknologi pada 4 juta ha sawah irigasi teknis, 4,1 juta ha lahan sawah sub-optimal (tadah hujan, irigasi sederhana, sawah rawa) melalui perbaikan saluran irigasi dan sistem drainase, pemupukan berimbang, pengembangan varietas unggul, dan peningkatan Indeks Panen dari 1 menjadi 1,5. Kedua, pengendalian konversi lahan melalui kesepakatan berbagai pemangku kepentingan, kerjasama lintas kementerian/ lembaga serta antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya konversi lahan terhadap ketahanan pangan, kestabilan sosial, ekonomi dan politik. Ketiga,perluasan areal tanam di lahan perkebunan kelapa sawit muda (5,1 juta ha) dan karet (0,54 juta ha), serta pada perkebunan kelapa (2,15 juta ha). Tersedia varietas toleran naungan untuk padi gogo, jagung dan kedelai untuk mendukung usaha ini. Keempat, perluasan areal pertanian baru untuk tanaman pangan pada lahan potensial di lahan rawa (pasang surut, lebak, dan gambut) dan pada lahan basah non rawa untuk sawah irigasi dan tadah hujan, serta di lahan kering dengan lereng < 15% untuk tegalan. Keempat pendekatan ini diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan.Abstract. Existing agricultural land for food crops, especially paddy fields and upland, is a very essential element for fulfilling the needs of food for258.7 million people in 2017. The efforts to achieve permanent self-sufficiency are challenged by (i) an increase in the population of approximately 3.4 million people each year, (ii) conversion of paddy field to non-agricultural land at a rate of about 96,500 ha year-1, while the rate of paddy field expansion is only about 20,000-30,000 ha year-1, and (iii) global climate change which causes the increase in intensity and frequency of extreme climatic events in the forms of droughts, floods, landslides, that in turns increase the incident of pest/disease attacks. Efforts and strategies are required to overcome them through first, intensification by applying technological innovations on 4 million ha of existing fully irrigated rice fields, 4.1 million ha of sub-optimal rice fields (rainfed, simple irrigation, swampland) with improved irrigation and drainage systems, balanced fertilization, improved varieties, and increased Harvesting Index from 1 to 1.5. Second, control of land conversion by establishing multi-stakeholder agreements, cooperation among related ministerials/institutionals, local governments, private sectors and communities to raise awareness of the risk of land conversion to food security, social, economic and political stability.Third, expansion of rice farming areas into young oil palm (5.1 million ha), rubber (0.54 million ha), as well as on coconut (2.15 million ha) plantations. Shade tolerant varieties are now available for upland rice, maize and soybeans to support this effort. Fourth, expansion of new agricultural areas for food crops on potential lands in swamp land (tidal swamp lands, fresh water swamp land and peat land), as well as on non swamp wetlands for irrigated and rain-fed rice fields, and on upland with slopes of <15% for annual upland crops. These four approaches are believed to enable achievement of sustainable food self-sufficiency. ","PeriodicalId":261618,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Lahan","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"26","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sumberdaya Lahan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2018/JSDL.V11I1.8187","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 26

Abstract

Abstrak. Lahan pertanian eksisting penghasil bahan pangan terutama sawah dan lahan kering menjadi tumpuan harapan untuk memenuhi kebutuhan pangan 258,7 juta jiwa penduduk pada tahun 2017. Usaha pencapaian swasembada berkelanjutan dihadapkan pada (i) peningkatan jumlah penduduk sekitar 3,4 juta jiwa setiap tahun, (ii) konversi lahan sawah ke non pertanian dengan laju sekitar 96.500 ha tahun-1, sementara laju perluasan lahan sawah hanya sekitar 20.000-30.000 ha tahun-1, dan (iii) perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan intensitas dan frekuensi kejadian iklim ekstrim berupa kekeringan, kebanjiran, longsor, yang selanjutnya meningkatkan intensitas serangan hama/penyakit tanaman. Upaya dan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya melalui, pertama, intensifikasi dengan inovasi teknologi pada 4 juta ha sawah irigasi teknis, 4,1 juta ha lahan sawah sub-optimal (tadah hujan, irigasi sederhana, sawah rawa) melalui perbaikan saluran irigasi dan sistem drainase, pemupukan berimbang, pengembangan varietas unggul, dan peningkatan Indeks Panen dari 1 menjadi 1,5. Kedua, pengendalian konversi lahan melalui kesepakatan berbagai pemangku kepentingan, kerjasama lintas kementerian/ lembaga serta antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya konversi lahan terhadap ketahanan pangan, kestabilan sosial, ekonomi dan politik. Ketiga,perluasan areal tanam di lahan perkebunan kelapa sawit muda (5,1 juta ha) dan karet (0,54 juta ha), serta pada perkebunan kelapa (2,15 juta ha). Tersedia varietas toleran naungan untuk padi gogo, jagung dan kedelai untuk mendukung usaha ini. Keempat, perluasan areal pertanian baru untuk tanaman pangan pada lahan potensial di lahan rawa (pasang surut, lebak, dan gambut) dan pada lahan basah non rawa untuk sawah irigasi dan tadah hujan, serta di lahan kering dengan lereng < 15% untuk tegalan. Keempat pendekatan ini diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan.Abstract. Existing agricultural land for food crops, especially paddy fields and upland, is a very essential element for fulfilling the needs of food for258.7 million people in 2017. The efforts to achieve permanent self-sufficiency are challenged by (i) an increase in the population of approximately 3.4 million people each year, (ii) conversion of paddy field to non-agricultural land at a rate of about 96,500 ha year-1, while the rate of paddy field expansion is only about 20,000-30,000 ha year-1, and (iii) global climate change which causes the increase in intensity and frequency of extreme climatic events in the forms of droughts, floods, landslides, that in turns increase the incident of pest/disease attacks. Efforts and strategies are required to overcome them through first, intensification by applying technological innovations on 4 million ha of existing fully irrigated rice fields, 4.1 million ha of sub-optimal rice fields (rainfed, simple irrigation, swampland) with improved irrigation and drainage systems, balanced fertilization, improved varieties, and increased Harvesting Index from 1 to 1.5. Second, control of land conversion by establishing multi-stakeholder agreements, cooperation among related ministerials/institutionals, local governments, private sectors and communities to raise awareness of the risk of land conversion to food security, social, economic and political stability.Third, expansion of rice farming areas into young oil palm (5.1 million ha), rubber (0.54 million ha), as well as on coconut (2.15 million ha) plantations. Shade tolerant varieties are now available for upland rice, maize and soybeans to support this effort. Fourth, expansion of new agricultural areas for food crops on potential lands in swamp land (tidal swamp lands, fresh water swamp land and peat land), as well as on non swamp wetlands for irrigated and rain-fed rice fields, and on upland with slopes of <15% for annual upland crops. These four approaches are believed to enable achievement of sustainable food self-sufficiency. 
可持续大米种植的土地资源利用战略
抽象。2017年,农田,尤其是稻田和干旱,是满足258.7亿人口粮食需求的希望之源。面临同样的可持续努力实现自给自足(i)条增加人口每年约有3.4万人,(ii)稻田去非农业土地转换速度约96500英亩)tahun-1稻田,而土地扩张速度只有大约20.000-30.000哈tahun-1,和(iii)全球气候变化造成的极端气候事件的频率和强度增加干旱、洪水、滑坡这进一步增加了植物病原的强度。和战略努力克服这些问题,其中4日通过,首先,强化技术创新万哈哈稻田灌溉技术,4.1万亩稻田sub-optimal(篱笆雨、简单的灌溉稻田沼泽)通过改善灌溉和排水系统,施肥势均力敌,发展高产品种,增加收获指数从1到1.5。第二,通过各种利益相关者、跨部门合作以及政府与私人和社会之间的合作来控制土地转型,以提高对将土地转向粮食安全、社会稳定、经济和政治的危险的认识。第三,在年轻油棕种植园(5100万公顷(150万公顷)、橡胶(0.54亿公顷)以及椰子种植园(2,150万公顷)种植面积的扩展。可以提供耐荫水稻、玉米和大豆来支持这一努力。第四,新作物的农业面积扩大到湿地(潮汐、lebak和泥炭地)、用于灌溉和降雨的非湿地,以及干旱地区的坡度为< 15%。这四种方法有望实现可持续的粮食自给自足。2017年,特别是paddy field和upland,为满足地球上258.7亿人的需求,提供了非常宝贵的农业土地。《efforts to为永久self-sufficiency英亩challenged by (i)条的《人口增加approximately 3。4百万人民的每一年,(ii) conversion of paddy陆军non-agricultural land at百万速率of关于96,500哈year-1 paddy率》,而陆军是只有关于20,000-30,000哈year-1哦稍等,和(iii)全球气候变化无关紧要敢死队《极端climatic事件的强度和频率增加in The forms of droughts floods landslides,这就增加了害虫的发病率。Efforts和策略是所需to overcome)第一,他们通过intensification by applying技术创新在4百万existing完全的哈赖斯irrigated字段,4。1百万的哈赖斯sub-optimal字段(rainfed,简单irrigation沼泽地)我会irrigation和drainage系统,balanced fertilization,改良varieties,和increased Harvesting指数从1到1。5。第二,通过建立多利益相关者协议、地方政府、地方政府、促进土地安全、社会、经济和政治稳定的意识的私人部门和公益来控制土地conconsion。第三,扩大大米养殖场进入年轻的油棕榈,橡胶养殖场,就像椰子养殖场一样好。为了支持这一努力,阴影不受影响的品种现在可以使用upland大米、玉米和大豆。第四,在沼泽地带,新鲜水洼地带,新鲜水洼地,以未沼泽沼泽和滋养稻田为例,以<15%的树冠为例。这四个人正在寻求可持续食品自给自足的成就。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信