{"title":"MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHINDARI PERILAKU TERCELA DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS X IPS 3 SMA NEGERI 2 BANGKALAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019","authors":"Siti Hosniyah","doi":"10.55273/karangan.v3i1.82","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar Pendidikan Agama Islam karena Pendidikan Agama Islam memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan kita terampil berpikir rasional. Dalam kenyataannya metode tertentu dapat menunjang pendekatan siswa aktif, asalkan metode tersebut diterapkan dengan teknik yang benar. Makin jelas tujuan pembelajaran maka makin besar kemungkinan ditemukan metode penyampaian yang paling sesuai. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru lain serta dengan kepala sekolah. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasakan, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu mengunakan rumus mean atau rata-rata. Mengacu pada hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan motivasi dan ketuntasan belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kompetensi dasar menghindari perilaku tercela siswa kelas X IPS 3 SMA Negeri 2 Bangkalan Tahun Pelajaran 2018/2019.","PeriodicalId":309636,"journal":{"name":"Karangan: Jurnal Bidang Kependidikan, Pembelajaran, dan Pengembangan","volume":"280 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Karangan: Jurnal Bidang Kependidikan, Pembelajaran, dan Pengembangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55273/karangan.v3i1.82","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui belajar Pendidikan Agama Islam karena Pendidikan Agama Islam memiliki struktur dan keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan kita terampil berpikir rasional. Dalam kenyataannya metode tertentu dapat menunjang pendekatan siswa aktif, asalkan metode tersebut diterapkan dengan teknik yang benar. Makin jelas tujuan pembelajaran maka makin besar kemungkinan ditemukan metode penyampaian yang paling sesuai. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru lain serta dengan kepala sekolah. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasakan, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu mengunakan rumus mean atau rata-rata. Mengacu pada hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan motivasi dan ketuntasan belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada kompetensi dasar menghindari perilaku tercela siswa kelas X IPS 3 SMA Negeri 2 Bangkalan Tahun Pelajaran 2018/2019.