EDUKASI TRI HITA KARANA DALAM PERTUNJUKAN DRAMA GONG PENOPANG KEBERLANJUTAN BUDAYA BALI

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu Pub Date : 2021-10-25 DOI:10.25078/pkj.v24i2.2505

I. W. Sugita

{"title":"EDUKASI TRI HITA KARANA DALAM PERTUNJUKAN DRAMA GONG PENOPANG KEBERLANJUTAN BUDAYA BALI","authors":"I. W. Sugita","doi":"10.25078/pkj.v24i2.2505","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Karya ilmiah ini bertujuan membahas edukasi Tri Hita Karana (THK) dalam pertunjukan drama gong era society 5.0 dan maknanya bagi keberlanjutan budaya Bali. Makalah ilmiah ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang datanya dikumpulkan melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap pelaku seni dan wakil penonton drama gong, serta pemerhati seni-budaya Bali. Analisa deskriptif kualitatif dilakukan dengan menerapkan teori semiotika, teori interasionisme simbolik, dan teori tindakan sosial (Bourdeau). Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, model drama gong inovatif, antara lain terwakili oleh kisah “Jayaprana” diyangkan Bali TV (2020/2021), serta “Ni Diah Tantri” dan “Cupak Madeg Ratu” ditayangkan TVRI Bali (2021). Drama gong dengan menyampaikan edukasi Tri Hita Karana (THK) dimaksudkan agar penggemarnya menjadi masyarakat pintar sesuai era 5.0, mampu mewujudkan kehidupan yang harmonis: antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan sesamanya (pawongan), dan manusia dengan alam (palemahan). Kedua, edukasi THK melalui pertunjukan drama gong memiliki makna dalam memperkuat tradisi dan menopang keberlanjutan budaya masyarakat Hindu Bali.","PeriodicalId":284712,"journal":{"name":"Pangkaja: Jurnal Agama Hindu","volume":"16 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pangkaja: Jurnal Agama Hindu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/pkj.v24i2.2505","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}

引用次数: 1

Abstract

Karya ilmiah ini bertujuan membahas edukasi Tri Hita Karana (THK) dalam pertunjukan drama gong era society 5.0 dan maknanya bagi keberlanjutan budaya Bali. Makalah ilmiah ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang datanya dikumpulkan melalui observasi, studi dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap pelaku seni dan wakil penonton drama gong, serta pemerhati seni-budaya Bali. Analisa deskriptif kualitatif dilakukan dengan menerapkan teori semiotika, teori interasionisme simbolik, dan teori tindakan sosial (Bourdeau). Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, model drama gong inovatif, antara lain terwakili oleh kisah “Jayaprana” diyangkan Bali TV (2020/2021), serta “Ni Diah Tantri” dan “Cupak Madeg Ratu” ditayangkan TVRI Bali (2021). Drama gong dengan menyampaikan edukasi Tri Hita Karana (THK) dimaksudkan agar penggemarnya menjadi masyarakat pintar sesuai era 5.0, mampu mewujudkan kehidupan yang harmonis: antara manusia dengan Tuhan (parahyangan), manusia dengan sesamanya (pawongan), dan manusia dengan alam (palemahan). Kedua, edukasi THK melalui pertunjukan drama gong memiliki makna dalam memperkuat tradisi dan menopang keberlanjutan budaya masyarakat Hindu Bali.

查看原文本刊更多论文

巴厘岛文化可持续发展的铜管博彩剧《三树歌舞剧》

这项科学作品的目的是讨论《宫时代学会5.0》中对三Hita Karana (THK)的教育，以及它对巴厘岛文化连续性的意义。这篇科学论文是通过观察、文献研究和对艺术家和戏剧代表以及巴厘岛文化观察收集的定性研究的结果。符号学理论、象征性的互动主义理论和社会行动理论(Bourdeau)的描述性质性分析是通过运用符号性质的分析来进行的。研究结果显示:首先，开创性的龚剧模型在巴厘岛电视(2020/2021)上有《Jayaprana》(2021)、《Ni Diah Tantri》和《Cupak Madeg queen》(2021)的上映。这出贡剧的目的是让他的粉丝成为一个按照5.0时代发展的智能社会，创造一个和谐的生活:人与上帝(矛盾)，人与人与自然(平静)，人与自然(平静)。其次，通过宫剧的教育意义在于加强巴厘岛印度教社会的传统和延续文化。

本文章由计算机程序翻译，如有差异，请以英文原文为准。

求助全文

约1分钟内获得全文求助全文

来源期刊

Pangkaja: Jurnal Agama Hindu

自引率

0.00%

发文量