Revitalizing Divorce Ethical Values in Verstek Decisions in Religious Courts/Revitalisasi Nilai Etika Perceraian dalam Putusan Verstek Di Pengadilan Agama
{"title":"Revitalizing Divorce Ethical Values in Verstek Decisions in Religious Courts/Revitalisasi Nilai Etika Perceraian dalam Putusan Verstek Di Pengadilan Agama","authors":"A. Izzuddin, A. Rofiq, Abu Hapsin","doi":"10.18860/J-FSH.V13I1.12191","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract Divorce is still a social problem in Indonesia. Divorce must be done in court. Ironically, most divorce cases are decided verstek because the defendants are not present in court. One of the courts that deal with divorce cases is the Malang Religious Court. This article is doctrinal legal research with a conceptual approach and a case approach. The primary data source is the divorce decision in the Malang religious court. The results of this study indicate that the verstek decision in the religious court should not be a gap for husbands to escape responsibility for their wives and children after divorce. The panel of judges also needs to use ethical values in divorce such as the principles of ma'rf, islâh, ihsân and afw in giving verstek decisions. It is necessary to revitalize the ethical values of divorce in the Verstek decision in the Religious Courts Keywords: divorce; religious court; verstek. A bstra k Perceraian masih menjadi problem sosial masyarakat di Indonesia. Perceraian harus dilakukan di pengadilan. Ironisnya, sebagian besar perkara perceraian di putus secara verstek karena pihak tergugat tidak hadir di pengadilan. Salah satu pengadilan yang banyak menangani perkara perceraian adalah Pengadilan agama Malang. Artikel ini merupakan penelitian hukum doktrinal dengan pendekatan konseptual dan pendekatan kasus. Sumber data primer adalah putusan perceraian di pengadilan agama Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa putusan verstek di pengadilan agama tidak boleh menjadi celah bagi suami untuk lepas tanggung jawab terhadap istri dan anak-anak pasca perceraian. Majelis hakim juga perlu menggunakan nilai-nilai etis dalam perceraian seperti prinsip ma’ruf, islâh, ihsân dan afw dalam memberikan putusan verstek. Sehingga perlu dilakukan revitalisasi nilai-nilai etika perceraian dalam putusan verstek di Pengadilan Agama Kata Kunci : perceraian; pengadilan agama; verstek","PeriodicalId":253542,"journal":{"name":"Journal de Jure","volume":"3 10","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal de Jure","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/J-FSH.V13I1.12191","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract Divorce is still a social problem in Indonesia. Divorce must be done in court. Ironically, most divorce cases are decided verstek because the defendants are not present in court. One of the courts that deal with divorce cases is the Malang Religious Court. This article is doctrinal legal research with a conceptual approach and a case approach. The primary data source is the divorce decision in the Malang religious court. The results of this study indicate that the verstek decision in the religious court should not be a gap for husbands to escape responsibility for their wives and children after divorce. The panel of judges also needs to use ethical values in divorce such as the principles of ma'rf, islâh, ihsân and afw in giving verstek decisions. It is necessary to revitalize the ethical values of divorce in the Verstek decision in the Religious Courts Keywords: divorce; religious court; verstek. A bstra k Perceraian masih menjadi problem sosial masyarakat di Indonesia. Perceraian harus dilakukan di pengadilan. Ironisnya, sebagian besar perkara perceraian di putus secara verstek karena pihak tergugat tidak hadir di pengadilan. Salah satu pengadilan yang banyak menangani perkara perceraian adalah Pengadilan agama Malang. Artikel ini merupakan penelitian hukum doktrinal dengan pendekatan konseptual dan pendekatan kasus. Sumber data primer adalah putusan perceraian di pengadilan agama Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa putusan verstek di pengadilan agama tidak boleh menjadi celah bagi suami untuk lepas tanggung jawab terhadap istri dan anak-anak pasca perceraian. Majelis hakim juga perlu menggunakan nilai-nilai etis dalam perceraian seperti prinsip ma’ruf, islâh, ihsân dan afw dalam memberikan putusan verstek. Sehingga perlu dilakukan revitalisasi nilai-nilai etika perceraian dalam putusan verstek di Pengadilan Agama Kata Kunci : perceraian; pengadilan agama; verstek
离婚在印尼仍是一个社会问题。离婚必须在法庭上办理。具有讽刺意味的是,大多数离婚案件都是因为被告不在法庭上而被判决的。处理离婚案件的法院之一是玛琅宗教法院。本文是一项理论法学研究,采用概念研究法和案例研究法。主要数据来源是玛琅宗教法院的离婚判决。本研究结果显示,宗教法庭的判决不应成为丈夫逃避离婚后对妻儿责任的空当。法官小组还需要在离婚案件中运用道德价值观,如ma' f、islh、ihsn和afw原则,来做出离婚判决。在宗教法院的Verstek判决中有必要重振离婚的伦理价值;关键词:离婚;宗教法庭;verstek。A stra k perperian masih menjadi problem social masyarakat di Indonesia。perperian harus dilakukan di pengadilan。我是说,我的儿子,我的儿子,我的儿子,我的儿子,我的儿子,我的儿子,我的儿子。Salah satu pengadilan yang banyak menangani perkara perceraian adalah pengadilan agama Malang。Artikel ini merupakan penelitian hukum doktrinal dengan pendekatan konseptual danpendekatan kasus。夏季数据引物adalah putusan perceran i pengadilan agama Malang。哈西尔·潘内利亚尼·潘内利亚尼·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚·潘内利亚Majelis hakim juga perlu menggunakan nilai-nilai ettis dalam perceraian perperti prinsip ma 'ruf, islam, h, ihs, n danw dalam成员kan putusan verstek。【翻译】:sehinga perlu dilakukan reisissi nilai-nilai etika peraian dalam putusan verstek di Pengadilan Agama Kata Kunci: peraian;pengadilan蜥蜴;verstek