Ritual Saiso Terhadap Padi Yang Dipanen (Saiso napare a muttuna pamakeni) Kebudayaan Sumba Barat Daya Dalam Kajian etnoliguistik Kajian

M. Ege, Ari Nugrahani
{"title":"Ritual Saiso Terhadap Padi Yang Dipanen (Saiso napare a muttuna pamakeni) Kebudayaan Sumba Barat Daya Dalam Kajian etnoliguistik Kajian","authors":"M. Ege, Ari Nugrahani","doi":"10.33503/salinga.v2i1.2182","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKRitual merupakan suatu upacara atau tindakan yang diselenggarakan atau dilakukan oleh masyarakat yang berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan lokal berdasarkan hukum adat yang berlaku dan disepakati bersama oleh masyarakat tertentu. Adapun permasalahan dalam penellitIan ini yaitu; 1) Bagaimana Masyarakat Desa delo mempergunakan padi sebagai simbol atau perantara kepercayaan Marapu dalam kebudayaan Ritual Saiso, di Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya. 2)Bagaimana cara mempertahankan penggunaan bahasa dalam kebudayaan Ritual Saiso. Metode penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data, observasi,wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data denganreduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dalam penelitian ini dapat diketahui: 1) masyarakat desa Delo mempergunakan padi sebagai simbol atau perantara kepercayaan marapu dalam ritual saiso, dengan cara mengibaratkan padi sebagai manusia yang memiliki jiwa, yang perlu dijagah, dan dipelihara karena pada dasarnya masyarakat desa Delo masih sebagian yang menganut agama atau kepercayaan lokal yaitu kepercayaan marapu. Oleh karena itu, masyarakat desa Delo masih sangat kental dengan budaya adat serta tidak mau terlepas dengan adat dan juga ritual-ritual adat ini merupakan tradisi yang diwariskan para pendahulu sehingga sampai saat ini juga masyarakat tersebut tetap melestarikannya. 2) masyarakat desa Delo mempertahankan penggunaan bahasa adat atau syair sumba ( bahasa teda) dalam kebudayaan ritual saiso dengan cara para generasi muda berpartisipasi dalam setiap kegiatan adat agar mereka melihat, mendengar, dan menyaksikan parah tokoh, karena para generasi muda merupakan penerus atau pewaris kebudayaan adat yang ada didaerah tertentu khususnya di sumba.","PeriodicalId":286210,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","volume":"43 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Sastra, Lingua, Dan Pembelajarannya (Salinga)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33503/salinga.v2i1.2182","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAKRitual merupakan suatu upacara atau tindakan yang diselenggarakan atau dilakukan oleh masyarakat yang berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan lokal berdasarkan hukum adat yang berlaku dan disepakati bersama oleh masyarakat tertentu. Adapun permasalahan dalam penellitIan ini yaitu; 1) Bagaimana Masyarakat Desa delo mempergunakan padi sebagai simbol atau perantara kepercayaan Marapu dalam kebudayaan Ritual Saiso, di Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya. 2)Bagaimana cara mempertahankan penggunaan bahasa dalam kebudayaan Ritual Saiso. Metode penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data, observasi,wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data denganreduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dalam penelitian ini dapat diketahui: 1) masyarakat desa Delo mempergunakan padi sebagai simbol atau perantara kepercayaan marapu dalam ritual saiso, dengan cara mengibaratkan padi sebagai manusia yang memiliki jiwa, yang perlu dijagah, dan dipelihara karena pada dasarnya masyarakat desa Delo masih sebagian yang menganut agama atau kepercayaan lokal yaitu kepercayaan marapu. Oleh karena itu, masyarakat desa Delo masih sangat kental dengan budaya adat serta tidak mau terlepas dengan adat dan juga ritual-ritual adat ini merupakan tradisi yang diwariskan para pendahulu sehingga sampai saat ini juga masyarakat tersebut tetap melestarikannya. 2) masyarakat desa Delo mempertahankan penggunaan bahasa adat atau syair sumba ( bahasa teda) dalam kebudayaan ritual saiso dengan cara para generasi muda berpartisipasi dalam setiap kegiatan adat agar mereka melihat, mendengar, dan menyaksikan parah tokoh, karena para generasi muda merupakan penerus atau pewaris kebudayaan adat yang ada didaerah tertentu khususnya di sumba.
抽象仪式是指社区根据当地的传统法律所规定和同意的,为当地的信仰或信仰而举行或执行的仪式或行为。至于研究的问题是:1)德洛村民如何使用水稻作为Saiso文化中Marapu仪式的象征或中间人,德洛村位于西南苏巴区南Wewewa区。本研究方法是一种采用数据收集、观察、采访和文档的描述性方法。本研究采用数据还原、数据展示和提取结论的数据分析技术。这项研究的研究结果可知:1)村民Delo使用粮食作为符号或信任的中间人marapu saiso仪式中,比喻方式作为有灵魂的人,需要dijagah水稻饲养,因为村民Delo基本上仍然是当地的宗教或信仰的部分即marapu的信任。因此,德洛人仍然受到传统文化的影响,不愿脱离这些习俗和习俗,这是前人遗留下来的传统,因此一直保留到今天。2)村民Delo保持使用语言习俗或诗桑巴(teda)方式saiso仪式文化中传统的年轻一代们参与每一项活动都让他们看到、听到、看到严重的人物,因为年轻一代是一种文化或继承人的继任者们有些在特别是在桑巴。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信