{"title":"STUDI KASUS PENERAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI FAKULTAS INDUSTRI KREATIF UNIVERSITAS TELKOM","authors":"D. Sintowoko","doi":"10.20884/1.wk.2022.12.1.5222","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian berfokus pada evaluasi penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom pada enam program studi unggulan. Keenam program studi tersebut adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Produk, S1 Kriya, S1 Seni Rupa, S1 Desain Interior, dan S2 Desain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus intrinsic dengan focus kasus pelaksanaan program MBKM pada tahun 2021 di Fakultas Industri Kreatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kesesuaian program dengan tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks dan lingkup kegiatan kreativitas di bidang seni dan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program MBKM di Fakultas Industri Kreatif merupakan sebuah program yang sejalan dengan kebutuhan mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Dalam praktiknya, program ini terbukti mampu mendorong kreativitas mahasiswa secara massive menerapkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan masyarakat. Adapun keenam program MBKM yang berjalan, yaitu: 1) Wirausaha; 2) Pertukaran Mahasiswa; 3) Magang/Praktik Industri; 4) Proyek di Desa; 5) Penelitian/ Riset; 6) Proyek/Studi Independen. Hasil pemetaan di masing-masing prodi menunjukkan bahwa setiap prodi memiliki keunggulan program MBKM sesuai dengan nature ilmu pengetahuannya. Data menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa sebanyak 88,7% di Fakultas Industri Kreatif tampak memilih wirausaha, diikuti dengan Pertukaran Mahasiswa 3.8%, magang/praktik industry 3,4%, Proyek di Desa 2,8%, penelitian/riset 0,8%, dan proyek/studi independent 0,4% secara berurutan. Hal ini sangat sesuai dengan rencana induk pengembangan universitas Telkom yaitu sebagai enterprenueur university pada tahun 2022. \n \nKata kunci: studi kasus, merdeka belajar, kampus merdeka, wirausaha, industri kreatif","PeriodicalId":308637,"journal":{"name":"Widya Komunika","volume":"78 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Widya Komunika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.wk.2022.12.1.5222","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penelitian berfokus pada evaluasi penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom pada enam program studi unggulan. Keenam program studi tersebut adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Produk, S1 Kriya, S1 Seni Rupa, S1 Desain Interior, dan S2 Desain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus intrinsic dengan focus kasus pelaksanaan program MBKM pada tahun 2021 di Fakultas Industri Kreatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kesesuaian program dengan tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks dan lingkup kegiatan kreativitas di bidang seni dan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program MBKM di Fakultas Industri Kreatif merupakan sebuah program yang sejalan dengan kebutuhan mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Dalam praktiknya, program ini terbukti mampu mendorong kreativitas mahasiswa secara massive menerapkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan masyarakat. Adapun keenam program MBKM yang berjalan, yaitu: 1) Wirausaha; 2) Pertukaran Mahasiswa; 3) Magang/Praktik Industri; 4) Proyek di Desa; 5) Penelitian/ Riset; 6) Proyek/Studi Independen. Hasil pemetaan di masing-masing prodi menunjukkan bahwa setiap prodi memiliki keunggulan program MBKM sesuai dengan nature ilmu pengetahuannya. Data menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa sebanyak 88,7% di Fakultas Industri Kreatif tampak memilih wirausaha, diikuti dengan Pertukaran Mahasiswa 3.8%, magang/praktik industry 3,4%, Proyek di Desa 2,8%, penelitian/riset 0,8%, dan proyek/studi independent 0,4% secara berurutan. Hal ini sangat sesuai dengan rencana induk pengembangan universitas Telkom yaitu sebagai enterprenueur university pada tahun 2022.
Kata kunci: studi kasus, merdeka belajar, kampus merdeka, wirausaha, industri kreatif