Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Gizi dan Tingkat Stres Psikologis dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi Indekos Usia 18–22 Tahun di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Aurelia Dhea Fradista
{"title":"Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Gizi dan Tingkat Stres Psikologis dengan Kejadian Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi Indekos Usia 18–22 Tahun di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga","authors":"Aurelia Dhea Fradista","doi":"10.20473/mgk.v12i1.2023.94-103","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Premenstrual Syndrome merupakan kumpulan gejala menstruasi yang timbul sebelum dan saat menstruasi terjadi. Faktor yang dapat mempengaruhi gejala premenstrual syndrome adalah tingkat konsumsi zat gizi dan tingkat stres psikologis. Tingkat konsumsi zat gizi dan stres psikologis yang berbeda antar individu dapat mengakibatkan adanya perbedaan gejala premenstrual syndrome yang dirasakan.\nTujuan: Menganalisis hubungan antara tingkat konsumsi zat gizi dan tingkat stres psikologis dengan premenstrual syndrome pada mahasiswi indekos di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. \nMetode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain case control. Sampel terdiri dari 28 mahasiswi dengan premenstrual syndrome dan 28 mahasiswi yang tidak mengalami premenstrual syndrome. Variabel bebas terdiri dari tingkat konsumsi zat gizi dan tingkat stres psikologis. Variabel terikat adalah Premenstrual Syndrome (PMS). Analisis data yang digunakan meliputi uji Chi-Square, Fisher Exact, dan Regresi Logistik. \nHasil: Hasil uji analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi (p=0,027; OR=3,111), lemak (p=0,026; OR=0,175), vitamin B6 (p=0,035; OR=6,668), kalsium (p=0,029; OR=0,134), magnesium (p=0,048; OR=9,155), dan tingkat stres psikologis (p=0,000; OR=0,041) dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS). Sebaliknya, tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi protein (p=0,589; OR=0,249) dan tingkat konsumsi karbohidrat (p=0,252; OR=0,938) dengan kejadian premenstrual syndrome.\nKesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat konsumsi energi, lemak, vitamin B6, kalsium, magnesium, dan tingkat stres psikologis dapat mempengaruhi gejala yang ditimbulkan oleh premenstrual syndrome. Saran untuk mahasiswi, sebaiknya melakukan pengaturan pola konsumsi sesuai dengan pedoman gizi seimbang","PeriodicalId":306707,"journal":{"name":"Media Gizi Kesmas","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Kesmas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.94-103","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar belakang: Premenstrual Syndrome merupakan kumpulan gejala menstruasi yang timbul sebelum dan saat menstruasi terjadi. Faktor yang dapat mempengaruhi gejala premenstrual syndrome adalah tingkat konsumsi zat gizi dan tingkat stres psikologis. Tingkat konsumsi zat gizi dan stres psikologis yang berbeda antar individu dapat mengakibatkan adanya perbedaan gejala premenstrual syndrome yang dirasakan. Tujuan: Menganalisis hubungan antara tingkat konsumsi zat gizi dan tingkat stres psikologis dengan premenstrual syndrome pada mahasiswi indekos di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain case control. Sampel terdiri dari 28 mahasiswi dengan premenstrual syndrome dan 28 mahasiswi yang tidak mengalami premenstrual syndrome. Variabel bebas terdiri dari tingkat konsumsi zat gizi dan tingkat stres psikologis. Variabel terikat adalah Premenstrual Syndrome (PMS). Analisis data yang digunakan meliputi uji Chi-Square, Fisher Exact, dan Regresi Logistik. Hasil: Hasil uji analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi (p=0,027; OR=3,111), lemak (p=0,026; OR=0,175), vitamin B6 (p=0,035; OR=6,668), kalsium (p=0,029; OR=0,134), magnesium (p=0,048; OR=9,155), dan tingkat stres psikologis (p=0,000; OR=0,041) dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS). Sebaliknya, tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi protein (p=0,589; OR=0,249) dan tingkat konsumsi karbohidrat (p=0,252; OR=0,938) dengan kejadian premenstrual syndrome. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat konsumsi energi, lemak, vitamin B6, kalsium, magnesium, dan tingkat stres psikologis dapat mempengaruhi gejala yang ditimbulkan oleh premenstrual syndrome. Saran untuk mahasiswi, sebaiknya melakukan pengaturan pola konsumsi sesuai dengan pedoman gizi seimbang
Airlangga大学制药系18 - 22岁高科学生月经期期综合症的营养和心理压力水平
背景:月经前和月经期间出现的月经症状收集。影响月经前期症状的因素是营养物质的摄入量和心理压力的水平。不同个体之间的营养水平和心理压力会导致不同的月经前症状。目的:分析Airlangga大学制药系学生节流期妊娠期和心理压力水平之间的关系。方法:本研究采用分析观察方法与案例控制设计。样本包括28名月经前综合症的学生和28名未经历月经前综合症的学生。自由变量包括营养摄入水平和心理压力水平。变量绑定是月经前综合症。使用的数据分析包括chi square测试、Fisher Exact和物流回归。结果:能源消费水平(p= 027;或=3,111),脂肪(p= 026;或= 175),维生素B6 (p= 035;或者说,钙(p= 029;或= 0.134),镁(p= 0.048;或者9.155,和心理压力水平(p= 10000;或者经前综合症。相反,蛋白质消耗率(p= 589;或= 0.249)和碳水化合物消耗量(p= 0.252;或者经期前综合症。结论:这项研究的结论是,能量摄入、脂肪、维生素B6、钙、镁和心理压力水平会影响月经前综合症引起的症状。给学生的建议是,最好根据平衡的营养指导方针来设定消费模式
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信