Herman T. Immanuel, Ferdinan S. R. P. Terok, Freike E. Kawatu
{"title":"Perancangan Sekolah Luar Biasa Di Tomohon","authors":"Herman T. Immanuel, Ferdinan S. R. P. Terok, Freike E. Kawatu","doi":"10.58860/jti.v2i3.38","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan data BPS, terdapat 30,7% penyandang disabilitas tidak tamat sekolah sampai tingkat pendidikan menengah. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh akses pendidikan yang tergolong rendah. Sekolah Luar Biasa menjadi objek utama dalam perancangan kali ini. Fokus utama dalam perancangan SLB kali ini berdasarkan kategori yaitu akan dirancang SLB-A (Tunanetra), SLB-B (Tunarungu), SLB-C (Tunagrahita), SLB-D (Tunadaksa), dan SLB khusus Autisme serta adanya fasilitas pendukung seperti adanya kantor pengelola dan share house. Dalam perancangan Sekolah Luar Biasa kali ini, tema Arsitektur Neurosains / Neuroscience Architecture akan diterapkan pada hasil akhir desain Sekolah Luar Biasa. Arsitektur Neurosains / Neuroscience Architecture merupakan sebuah tema yang mengusung terkait cabang ilmu saraf dalam sebuah perancangan arsitektur. Kota Tomohon masih memiliki banyak potensi diantaranya, kota tomohon dikenal dengan kota Pendidikan di provinsi Sulawesi utara, serta masih memiliki lahan hijau dapat dimanfaatkan dalam merancang sebuah lingkungan Pendidikan. Didapatkan 4 area utama yang menjadi fokus utama dalam perancangan SLB diantara: 1. Area Bangunan, area ini berisi massa bangunan seperti SLB, Kantor Pengelola, dan Share House. 2. Area Sirkulasi, area yang dikhususkan untuk menjadi area sirkulasi kendaraan serta pejalan kaki untuk mencapai area bangunan. 3. Area Taman, 4. Area Parkir, dikhususkan bagi pengguna untuk memarkir kendaraan baik itu mobil maupun motor","PeriodicalId":447787,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58860/jti.v2i3.38","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Berdasarkan data BPS, terdapat 30,7% penyandang disabilitas tidak tamat sekolah sampai tingkat pendidikan menengah. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh akses pendidikan yang tergolong rendah. Sekolah Luar Biasa menjadi objek utama dalam perancangan kali ini. Fokus utama dalam perancangan SLB kali ini berdasarkan kategori yaitu akan dirancang SLB-A (Tunanetra), SLB-B (Tunarungu), SLB-C (Tunagrahita), SLB-D (Tunadaksa), dan SLB khusus Autisme serta adanya fasilitas pendukung seperti adanya kantor pengelola dan share house. Dalam perancangan Sekolah Luar Biasa kali ini, tema Arsitektur Neurosains / Neuroscience Architecture akan diterapkan pada hasil akhir desain Sekolah Luar Biasa. Arsitektur Neurosains / Neuroscience Architecture merupakan sebuah tema yang mengusung terkait cabang ilmu saraf dalam sebuah perancangan arsitektur. Kota Tomohon masih memiliki banyak potensi diantaranya, kota tomohon dikenal dengan kota Pendidikan di provinsi Sulawesi utara, serta masih memiliki lahan hijau dapat dimanfaatkan dalam merancang sebuah lingkungan Pendidikan. Didapatkan 4 area utama yang menjadi fokus utama dalam perancangan SLB diantara: 1. Area Bangunan, area ini berisi massa bangunan seperti SLB, Kantor Pengelola, dan Share House. 2. Area Sirkulasi, area yang dikhususkan untuk menjadi area sirkulasi kendaraan serta pejalan kaki untuk mencapai area bangunan. 3. Area Taman, 4. Area Parkir, dikhususkan bagi pengguna untuk memarkir kendaraan baik itu mobil maupun motor