{"title":"Makna Ketaatan Abraham dalam Mempersembahkan Ishak","authors":"S. Halawa, Bobby Kurnia Putrawan","doi":"10.56175/salvation.v3i2.67","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: In Abraham's life, obedience was the principle that motivated his life. He willingly obeyed God, not out of law, but out of love. In the course of his life, Abraham was an obedient and God-fearing man. In addition, the story in Genesis chapter 22 becomes a severe test in Abraham's life, where God commanded Abraham to sacrifice his only son as a burnt offering (Gen 22:2a). This article aims to find the meaning of Abraham's obedience in offering Isaac in Genesis 22:1-19. The method used is narrative analysis. The result is in this case explaining how the life of Abraham who always feared God as evidence of faith in God. Abraham's life can be a guide for the Christian life today. In this context, Abraham is an example of faith, how people live in obedience to God by giving the best, namely the most beloved son in Abraham's life.Abstrak: Dalam kehidupan Abraham, ketaatan merupakan prinsip yang memotivasi kehidupannya. Ia dengan rela menaati Allah, bukan karena hukum, melainkan karena kasih. Di dalam perjalanan hidupnya, Abraham adalah seorang yang taat dan takut kepada Tuhan. Selain itu, kisah di Kejadian pasal 22 menjadi ujian yang berat dalam hidup Abraham, dimana Allah memerintahkan Abraham untuk mengorbankan anaknya yang tunggal menjadi kurban bakaran (Kej 22:2a). Artikel ini bertujuan menemukan makna ketaatan abraham dalam mempersembahkan ishak di Kejadian 22:1-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dekriptif dengan pendekatan hermeneutik analisa naratif. Hasilnya adalah dalam hal ini ini menjelaskan bagaimana ketaatan Abraham dalam mempersembahkan Ishak si Kejadian 22:1-19. Kehidupan Abraham yang taat akan Allah sebagai bukti iman kepada Allah. Kehidupan Abraham dapat menjadi pedoman bagi kehidupan orang Kristen pada zaman sekarang ini. Dalam konteks ini, Abraham menjadi contoh teladan iman, bagaimana umat hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dengan memberikan yang terbaik, yaitu anaknya yang paling dikasihi dalam hidup Abraham.","PeriodicalId":145212,"journal":{"name":"Jurnal Salvation","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Salvation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56175/salvation.v3i2.67","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract: In Abraham's life, obedience was the principle that motivated his life. He willingly obeyed God, not out of law, but out of love. In the course of his life, Abraham was an obedient and God-fearing man. In addition, the story in Genesis chapter 22 becomes a severe test in Abraham's life, where God commanded Abraham to sacrifice his only son as a burnt offering (Gen 22:2a). This article aims to find the meaning of Abraham's obedience in offering Isaac in Genesis 22:1-19. The method used is narrative analysis. The result is in this case explaining how the life of Abraham who always feared God as evidence of faith in God. Abraham's life can be a guide for the Christian life today. In this context, Abraham is an example of faith, how people live in obedience to God by giving the best, namely the most beloved son in Abraham's life.Abstrak: Dalam kehidupan Abraham, ketaatan merupakan prinsip yang memotivasi kehidupannya. Ia dengan rela menaati Allah, bukan karena hukum, melainkan karena kasih. Di dalam perjalanan hidupnya, Abraham adalah seorang yang taat dan takut kepada Tuhan. Selain itu, kisah di Kejadian pasal 22 menjadi ujian yang berat dalam hidup Abraham, dimana Allah memerintahkan Abraham untuk mengorbankan anaknya yang tunggal menjadi kurban bakaran (Kej 22:2a). Artikel ini bertujuan menemukan makna ketaatan abraham dalam mempersembahkan ishak di Kejadian 22:1-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dekriptif dengan pendekatan hermeneutik analisa naratif. Hasilnya adalah dalam hal ini ini menjelaskan bagaimana ketaatan Abraham dalam mempersembahkan Ishak si Kejadian 22:1-19. Kehidupan Abraham yang taat akan Allah sebagai bukti iman kepada Allah. Kehidupan Abraham dapat menjadi pedoman bagi kehidupan orang Kristen pada zaman sekarang ini. Dalam konteks ini, Abraham menjadi contoh teladan iman, bagaimana umat hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dengan memberikan yang terbaik, yaitu anaknya yang paling dikasihi dalam hidup Abraham.
摘要:在亚伯拉罕的一生中,顺服是激励他一生的原则。他甘心顺服神,不是出于律法,乃是出于爱。在他的一生中,亚伯拉罕是一个顺服和敬畏神的人。此外,创世记22章的故事成为亚伯拉罕生活中的一个严峻考验,上帝命令亚伯拉罕牺牲他的独生子作为燔祭(创世记22:2a)。本文旨在找出创世记22:1-19中亚伯拉罕顺从以撒献祭的意义。使用的方法是叙事分析。结果在这个例子中解释了亚伯拉罕的生活,他总是敬畏上帝,作为对上帝信仰的证据。亚伯拉罕的生活可以成为今天基督徒生活的指南。在这种情况下,亚伯拉罕是信仰的一个例子,人们如何通过献出最好的,也就是亚伯拉罕生命中最心爱的儿子来顺从上帝。摘要:达拉姆·克希杜潘·亚伯拉罕,克塔坦·默鲁帕坎王子,扬·默希杜潘。我是上帝,我是上帝,我是上帝,我是上帝。Di dalam perjalanan hidupnya,亚伯拉罕adalah seorang yang,这是一个很好的例子。赛拉因图,基萨·迪·凯贾迪安·帕帕尔22门贾迪·乌吉安·扬·伯拉罕,迪玛娜·安拉·亚伯拉罕,阿玛娜·安拉·阿玛娜·扬·曼贾迪·库班·巴贾兰(基萨·凯贾尼22章2节)。Artikel ini bertujuan menemukan makna ketaatan abraham dalam mempersembahkan ishak di Kejadian 22:1-19。方法penpenelitian yang digunakan adalah定性描述,dendenan penpenkan和解释学分析叙述。Hasilnya adalah dalam hal ini ini menjelaskan bagaimana ketaatan Abraham dalam mempersembahkan Ishak si Kejadian 22:1-19。Kehidupan Abraham yang taat akan Allah sebagai bukti iman kepada Allah。Kehidupan Abraham dapat menjadi pedoman bagi Kehidupan orang Kristen pada zaman sekarang ini。Dalam konteks ini, Abraham menjadi contoh teladan iman, bagaimana unat hidup Dalam ketaatan kepada Tuhan dengan成员yang terbaik, yitu anaknya yang paling dikasihi Dalam hidup Abraham。