{"title":"Babad Diponegoro dan Asal-Usul Pasarean Gunung Kawi (The Chronicle of Diponegoro and the Origins of the Pasarean Gunung Kawi)","authors":"B. Sudardi, D. Sulistyorini","doi":"10.24235/ILEAL.V6I2.7475","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The objective of this paper is to comprehend the process of producing texts derived from written texts in the form of chronicles and developing them into oral texts of oral tradition or folklore. The object of this study is the Chronicle of Diponegoro and the traditions of Pasarean Gunung Kawi, Malang. The study method is based on descriptive qualitative research principles. The findings demonstrate that the Chronicle of Diponegoro does not mention the Pasarean Gunung Kawi figures directly. Because there are figures from Prince Diponegoro's war when facing the Company, the text of Prince Diponegoro serves as a background for the story of Pasarean Gunung Kawi. The two texts appear to be different, yet the second is an extension of an existing text. Following the narrative of the Chronicle of Diponegoro, there is a story about Kyai Zakaria, a follower of Prince Diponegoro who fled to Malang, East Java. Furthermore, the text on Pasarean Gunung Kawi was influenced by community situations, including the relationship between the Malang people and the Chinese community. Tulisan ini bertujuan memahami proses pembuatan teks yang berasal dari teks tertulis berupa babad dan berkembang menjadi teks lisan tradisi lisan atau folklor. Objek kajian ini ialah Babad Diponegoro dan tradisi di sekitar Pasarean Gunung Kawi, Malang. Metode kajian menggunakan prinsip-prinsip penelitian kualitatif deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa babad Diponegoro memang tidak secara langsung menceritakan tokoh-tokoh Pasarean Gunung Kawi. Teks Pangeran Diponegoro berkedudukan sebagai latar belakang kisah Pasarean Gunung Kawi karena di dalamnya terdapat tokoh-tokoh dari peristiwa perang Pangeran Diponegoro ketika menghadapi kompeni. Kedua teks tersebut terlihat berlainan, tetapi sesungguhnya teks kedua merupakan suatu pengembangan teks baru dari teks yang sudah ada. Teks Babad Diponegoro dilanjutkan dengan cerita tentang Kyai Zakaria, pengikut Pangeran Diponegoro, yang melarikan diri sampai ke Malang Jawa Timur. Selanjutnya teks tentang Pasarean Gunung Kawi ini berkembang sesuai dengan kondisi yang terjadi di masyarakat, yaitu adanya hubungan antara masyarakat Malang dengan masyarakat China.","PeriodicalId":280504,"journal":{"name":"Indonesian Language Education and Literature","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Language Education and Literature","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24235/ILEAL.V6I2.7475","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The objective of this paper is to comprehend the process of producing texts derived from written texts in the form of chronicles and developing them into oral texts of oral tradition or folklore. The object of this study is the Chronicle of Diponegoro and the traditions of Pasarean Gunung Kawi, Malang. The study method is based on descriptive qualitative research principles. The findings demonstrate that the Chronicle of Diponegoro does not mention the Pasarean Gunung Kawi figures directly. Because there are figures from Prince Diponegoro's war when facing the Company, the text of Prince Diponegoro serves as a background for the story of Pasarean Gunung Kawi. The two texts appear to be different, yet the second is an extension of an existing text. Following the narrative of the Chronicle of Diponegoro, there is a story about Kyai Zakaria, a follower of Prince Diponegoro who fled to Malang, East Java. Furthermore, the text on Pasarean Gunung Kawi was influenced by community situations, including the relationship between the Malang people and the Chinese community. Tulisan ini bertujuan memahami proses pembuatan teks yang berasal dari teks tertulis berupa babad dan berkembang menjadi teks lisan tradisi lisan atau folklor. Objek kajian ini ialah Babad Diponegoro dan tradisi di sekitar Pasarean Gunung Kawi, Malang. Metode kajian menggunakan prinsip-prinsip penelitian kualitatif deskriptif. Hasil kajian menunjukkan bahwa babad Diponegoro memang tidak secara langsung menceritakan tokoh-tokoh Pasarean Gunung Kawi. Teks Pangeran Diponegoro berkedudukan sebagai latar belakang kisah Pasarean Gunung Kawi karena di dalamnya terdapat tokoh-tokoh dari peristiwa perang Pangeran Diponegoro ketika menghadapi kompeni. Kedua teks tersebut terlihat berlainan, tetapi sesungguhnya teks kedua merupakan suatu pengembangan teks baru dari teks yang sudah ada. Teks Babad Diponegoro dilanjutkan dengan cerita tentang Kyai Zakaria, pengikut Pangeran Diponegoro, yang melarikan diri sampai ke Malang Jawa Timur. Selanjutnya teks tentang Pasarean Gunung Kawi ini berkembang sesuai dengan kondisi yang terjadi di masyarakat, yaitu adanya hubungan antara masyarakat Malang dengan masyarakat China.
本文的目的是了解从编年史形式的书面文本中产生文本并将其发展为口头传统或民间传说的口头文本的过程。本研究的对象是Diponegoro编年史和玛琅Pasarean Gunung Kawi的传统。研究方法基于描述性定性研究原则。研究结果表明,《迪波尼戈罗编年史》并没有直接提到帕萨里亚古农卡威人。因为有迪波尼戈罗王子在面对连队时的战争形象,所以迪波尼戈罗王子的文本作为帕沙林·古侬·卡威故事的背景。这两个文本看起来不同,但第二个文本是现有文本的延伸。在《迪波尼哥罗编年史》的叙述之后,有一个关于迪波尼哥罗王子的追随者Kyai Zakaria逃到东爪哇的玛琅的故事。此外,关于Pasarean Gunung Kawi的文本受到社区情况的影响,包括玛琅人与华人社区之间的关系。tuisan ini bertujuan memahami提出pembuatan teks yang berasal dari teks tertulis berupa babad dan berkembang menjadi teks lisan tradisi lisan atau folklor。Objek kajian ini ialah Babad Diponegoro dan tradisi di sekitar Pasarean Gunung Kawi, Malang。方法加健,蒙古纳坎原则-原则penelitian定性描述。Hasil kajian menunjukkan bahwa babad Diponegoro memang tidak secara langsung menmenitakan tokoh-tokoh Pasarean Gunung Kawi。我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。Kedua teks terseks berlainan, tetapi sesunghnya tedua merupakan suatu pengembangan和teteks baru dari teks yang sudah ada。Teks Babad Diponegoro dilanjutkan dengan cerita tentenang Kyai Zakaria, pengikut Pangeran Diponegoro, yang melarikan diri sampai ke Malang Jawa Timur。Selanjutnya teks tenang Pasarean Gunung Kawi, berkembang sesuai dengan kondisi yang terjadi di masyarakat, yititadanya hubungan antara masyarakat Malang dengan masyarakat中国。