EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE DEFINED DAILY DOSE (DDD) PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI RAWAT INAP RSUD SLEMAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2020
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE DEFINED DAILY DOSE (DDD) PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI RAWAT INAP RSUD SLEMAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2020","authors":"Rosmawati Sidabalok, Aris Widayati","doi":"10.61179/jfki.v2i2.342","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan antibiotik yang pesat berpotensi menyebabkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif dapat dilakukan dengan metode Defined Daily Dose (DDD). Metode DDD merupakan perhitungan dosis rata-rata per hari pada orang dewasa. Evaluasi penggunaan antibiotik di rumah sakit menggunakan DDD/100 patient-days. \nPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan dan gambaran kuantitas penggunaan antibiotik serta mengetahui dasar pemilihan antibiotik yang diresepkan pada pasien ulkus diabetikum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan bersifat retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien ulkus diabetikum yang mendapatkan terapi antibiotik di RSUD Sleman periode januari-desember 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. \nPenelitian secara kuantitatif dilakukan dengan metode DDD dan DU 90%. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik pada jumlah keseluruhan nilai DDD/100 patient-days diperoleh nilai tertinggi yaitu ceftriaxone sebesar 52,31 DDD/100 patient-days diikuti oleh metronidazole 30,99 DDD/100 patient-days , gentamycin 15,68 DDD/100 patient-days, ciprofloxacin 12,31 DDD/100 patient-days, cefazoline 2,09 DDD/100 patient-days, ceftazidime 5,27 DDD/100 patient-days, meropenem 3,96 DDD/100 patient-days, clindamycin 2,53 DDD/100 patient-days, cefixime 1,1 DDD/100 patient-days, cefoperazone 0,66 DDD/100 patient-days, levofloxacin 0,66 DDD/100 patient-days dan amikasin 0,52 DDD/100 patient-days. Dengan 6 jenis antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% yaitu ceftriaxone, metronidazole, gentamycin, ciprofloxacin, cefazoline dan ceftazidime. Tingginya nilai DDD/100 patient-days menunjukkan banyaknya jumlah penggunaan antibiotik tersebut dalam pengobatan ulkus diabetikum yang menunjukkan kemungkinan terdapat penggunaan antibiotik yang kurang selektif. \n \nKata kunci : antibiotik, Defined Daily Dose (DDD), DU 90%, ulkus diabetikum.","PeriodicalId":443302,"journal":{"name":"JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61179/jfki.v2i2.342","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkembangan antibiotik yang pesat berpotensi menyebabkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif dapat dilakukan dengan metode Defined Daily Dose (DDD). Metode DDD merupakan perhitungan dosis rata-rata per hari pada orang dewasa. Evaluasi penggunaan antibiotik di rumah sakit menggunakan DDD/100 patient-days.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan dan gambaran kuantitas penggunaan antibiotik serta mengetahui dasar pemilihan antibiotik yang diresepkan pada pasien ulkus diabetikum. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan bersifat retrospektif. Populasi penelitian adalah pasien ulkus diabetikum yang mendapatkan terapi antibiotik di RSUD Sleman periode januari-desember 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Penelitian secara kuantitatif dilakukan dengan metode DDD dan DU 90%. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik pada jumlah keseluruhan nilai DDD/100 patient-days diperoleh nilai tertinggi yaitu ceftriaxone sebesar 52,31 DDD/100 patient-days diikuti oleh metronidazole 30,99 DDD/100 patient-days , gentamycin 15,68 DDD/100 patient-days, ciprofloxacin 12,31 DDD/100 patient-days, cefazoline 2,09 DDD/100 patient-days, ceftazidime 5,27 DDD/100 patient-days, meropenem 3,96 DDD/100 patient-days, clindamycin 2,53 DDD/100 patient-days, cefixime 1,1 DDD/100 patient-days, cefoperazone 0,66 DDD/100 patient-days, levofloxacin 0,66 DDD/100 patient-days dan amikasin 0,52 DDD/100 patient-days. Dengan 6 jenis antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% yaitu ceftriaxone, metronidazole, gentamycin, ciprofloxacin, cefazoline dan ceftazidime. Tingginya nilai DDD/100 patient-days menunjukkan banyaknya jumlah penggunaan antibiotik tersebut dalam pengobatan ulkus diabetikum yang menunjukkan kemungkinan terdapat penggunaan antibiotik yang kurang selektif.
Kata kunci : antibiotik, Defined Daily Dose (DDD), DU 90%, ulkus diabetikum.