Wiyarni Pambudi, Sari Mariyati Dewi Nataprawira, Andria Priyatna, Yoanita Widjaja, Jennefer, Sannya Christy
{"title":"KEJADIAN INFEKSI PASCA VAKSINASI COVID-19 DOSIS PRIMER PADA SASARAN VAKSIN LANJUTAN DI SENTRA VAKSINASI COVID-19 UNIVERSITAS TARUMANAGARA","authors":"Wiyarni Pambudi, Sari Mariyati Dewi Nataprawira, Andria Priyatna, Yoanita Widjaja, Jennefer, Sannya Christy","doi":"10.24912/jmmpk.v2i2.24455","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemberian vaksinasi COVID-19 dosis primer telah dilakukan di Sentra Vaksinasi UNTAR pada bulan Maret hingga Agustus 2021 menggunakan vaksin Sinovac dan Astra Zeneca. Vaksinasi lanjutan dosis booster pertama diberikan pada bulan Februari 2022 kepada sasaran yang sama dengan interval minimal enam bulan, menggunakan vaksin Moderna, sesuai ketersediaan vaksin yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Penelitian dengan desain potong lintang ini bertujuan mengetahui angka kejadian terkonfirmasi COVID-19 setelah vaksinasi dosis primer pada sasaran vaksinasi yang dilayani oleh Sentra Vaksinasi UNTAR. Selama tiga hari pelayanan vaksin lanjutan dosis booster pertama tercatat 672 sasaran Sentra Vaksinasi UNTAR, terdiri atas warga usia lanjut di atas 60 tahun 264 (39,4%), usia 25-59 tahun 359 (53,4%), usia 18-24 tahun 48 (7,2%), berjenis kelamin laki-laki 348 (51,9%) dan perempuan 322 (48,1%). Sejumlah 19 (2,8%) sasaran menyatakan terkonfirmasi COVID-19 pasca vaksinasi dosis primer, dan 39 (5,8%) sasaran memiliki riwayat terinfeksi COVID-19 sebelum mendapatkan vaksin dosis primer. Riwayat terkonfirmasi COVID-19 lebih tinggi pada kategori usia 25-59 tahun (32/58, p=0,128) dan tidak berbeda pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Individu yang terkonfirmasi COVID-10 setelah mendapat vaksin dosis primer mempunyai komorbid hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit lain (p=0,017). Gejala yang dirasakan antara lain mudah lelah, nyeri sendi, nyeri kepala, diare, dan keluhan lain yang lazim terjadi pada kasus COVID-19 ringan, mencerminkan adanya peningkatan imunitas sebagai efek dari vaksinasi dosis primer.","PeriodicalId":229614,"journal":{"name":"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jmmpk.v2i2.24455","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pemberian vaksinasi COVID-19 dosis primer telah dilakukan di Sentra Vaksinasi UNTAR pada bulan Maret hingga Agustus 2021 menggunakan vaksin Sinovac dan Astra Zeneca. Vaksinasi lanjutan dosis booster pertama diberikan pada bulan Februari 2022 kepada sasaran yang sama dengan interval minimal enam bulan, menggunakan vaksin Moderna, sesuai ketersediaan vaksin yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Penelitian dengan desain potong lintang ini bertujuan mengetahui angka kejadian terkonfirmasi COVID-19 setelah vaksinasi dosis primer pada sasaran vaksinasi yang dilayani oleh Sentra Vaksinasi UNTAR. Selama tiga hari pelayanan vaksin lanjutan dosis booster pertama tercatat 672 sasaran Sentra Vaksinasi UNTAR, terdiri atas warga usia lanjut di atas 60 tahun 264 (39,4%), usia 25-59 tahun 359 (53,4%), usia 18-24 tahun 48 (7,2%), berjenis kelamin laki-laki 348 (51,9%) dan perempuan 322 (48,1%). Sejumlah 19 (2,8%) sasaran menyatakan terkonfirmasi COVID-19 pasca vaksinasi dosis primer, dan 39 (5,8%) sasaran memiliki riwayat terinfeksi COVID-19 sebelum mendapatkan vaksin dosis primer. Riwayat terkonfirmasi COVID-19 lebih tinggi pada kategori usia 25-59 tahun (32/58, p=0,128) dan tidak berbeda pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Individu yang terkonfirmasi COVID-10 setelah mendapat vaksin dosis primer mempunyai komorbid hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit lain (p=0,017). Gejala yang dirasakan antara lain mudah lelah, nyeri sendi, nyeri kepala, diare, dan keluhan lain yang lazim terjadi pada kasus COVID-19 ringan, mencerminkan adanya peningkatan imunitas sebagai efek dari vaksinasi dosis primer.
截至2021年3月至8月,联合国教科文组织首次注射COVID-19疫苗,主要剂量已用于非焦油疫苗中心。2022年2月,根据雅加达西部普斯克马斯地区卫生服务中心(Puskesmas street la la peta助长)分发的疫苗,使用温和疫苗至少间隔6个月。这种纬度设计的研究的目的是确定COVID-19疫苗接种的主要目标疫苗接种接种。在第一个助推器疫苗持续三天的服务中,有672个目标,包括60岁以上的老年人(39.4%),25-59岁的359岁(53.4%),18-24岁的48岁(7.2%),18-24岁的男性(51.9%)和女性(48.1%)。许多19(2.8%)的目标在初级剂量接种后确认注射COVID-19, 39(5.8%)的目标在接种初级剂量疫苗前有感染COVID-19的历史。经证实的年龄为25-59岁(32/58,p= 0.128),男性和女性之间没有差异。接受初级剂量疫苗后确认的人有高血压、糖尿病和其他疾病(p= 017)。轻微的COVID-19病例中常见的症状包括疲劳、关节疼痛、头痛、腹泻和其他常见症状,反映出最初剂量接种疫苗的免疫力增加。