ANALISIS PERAN AKTOR DALAM FORMULASI KEBIJAKAN POGRAM SEKARDADU (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi)

Dian Roshanti, Roudlotun Nurul Laili, Badrul munif, Biji Bintang Habibitasari
{"title":"ANALISIS PERAN AKTOR DALAM FORMULASI KEBIJAKAN POGRAM SEKARDADU (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi)","authors":"Dian Roshanti, Roudlotun Nurul Laili, Badrul munif, Biji Bintang Habibitasari","doi":"10.56444/soshumdik.v1i3.129","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan DAS, menjadi masalah yang mengakibatkan tergannggunya kualitas air di Daerah Aliran Sungai. Masih adanya lahan pertanian yang mengakibatkan limbah pestisida pada aliran sungai, pemukiman penduduk yang kian padat, limbah industri disekitar aliran sungai juga turut menyumbang pencemaran aliran sungai di Kabupaten Banyuwangi. Dalam jangka pendek kerusakan DAS dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor atau kekeringan, sedangkan dalam jangka panjang bisa menimbulkan konflik sosial akibat masalah ketersediaan sumberdaya air. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran aktor dalam formulasi kebijakan program SEKARDADU (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi).  Artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan wawancara dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah adanya aktor yang terlibat dalam proses formulasi kebijakan tersebut dibagi menjadi 2 unsur yaitu Inside Goverment terdiri dari 10 instansi pemerintahan dengan peran untuk berkoordinasi dan 12 instansi pemerintahan sebagai pelaksana. Sedangkan Outside Goverment terdiri dari 9 pihak Perguruan Tinggi yang membantu dalam kegiatan formulasi kebijakan. Pembuatan kebijakan telah memberikan kesan bahwa peran elit lebih dominan sehingga partisipasi swasta dan ellite kurang terlihat.","PeriodicalId":339573,"journal":{"name":"Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/soshumdik.v1i3.129","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak. Perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan DAS, menjadi masalah yang mengakibatkan tergannggunya kualitas air di Daerah Aliran Sungai. Masih adanya lahan pertanian yang mengakibatkan limbah pestisida pada aliran sungai, pemukiman penduduk yang kian padat, limbah industri disekitar aliran sungai juga turut menyumbang pencemaran aliran sungai di Kabupaten Banyuwangi. Dalam jangka pendek kerusakan DAS dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor atau kekeringan, sedangkan dalam jangka panjang bisa menimbulkan konflik sosial akibat masalah ketersediaan sumberdaya air. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran aktor dalam formulasi kebijakan program SEKARDADU (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi).  Artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan wawancara dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah adanya aktor yang terlibat dalam proses formulasi kebijakan tersebut dibagi menjadi 2 unsur yaitu Inside Goverment terdiri dari 10 instansi pemerintahan dengan peran untuk berkoordinasi dan 12 instansi pemerintahan sebagai pelaksana. Sedangkan Outside Goverment terdiri dari 9 pihak Perguruan Tinggi yang membantu dalam kegiatan formulasi kebijakan. Pembuatan kebijakan telah memberikan kesan bahwa peran elit lebih dominan sehingga partisipasi swasta dan ellite kurang terlihat.
分析“死亡波图”政策公式中的演员角色(班裕旺河区护士学校)
抽象。土地规划、人口增长和公众对DAS环境保护的不了解正在成为阻碍河流流动地区水质质量的问题。在不断增长的河流中,农田仍然是农药排放的来源。DAS的破坏在短期内可能会导致洪水、山体滑坡或干旱等水文灾难,而从长远来看,它们可能会导致水资源供应问题的社会冲突。本研究的目的是分析演员在“班裕旺河区”项目项目中所扮演的角色。本文采用描述性质的方法,采用数据收集方法,进行访谈和文献研究。这项研究的结果是,参与政策规划过程的演员被分为两个要素:Inside government由10个政府机构组成,这些机构具有协调作用,12个政府机构为行动者。《外部政府》由九所大学组成,协助制定政策公式。政策制定给人的印象是,精英作用更占主导地位,因此私人参与和ellite更不明显。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信