PUDING DAUN KELOR CEMILAN SEHAT PENDAMPING ASI DI DESA KAYULOE TIMUR KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO

Nurleli, Suci Amaliah Jumade
{"title":"PUDING DAUN KELOR CEMILAN SEHAT PENDAMPING ASI DI DESA KAYULOE TIMUR KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO","authors":"Nurleli, Suci Amaliah Jumade","doi":"10.51171/B.V2I1.253","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemberian asupan nutrisi yang kurang tepat, akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan balita jangka panjang, bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki, salah satunya adalah stunting. Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 36,8% (2007). Tahun 2010, mengalami penurunan menjadi 35,6%, namun kembali meningkat pada tahun 2013, yaitu menjadi 37,2%. Tetapi Hasil riskesdas tahun 2018 menunjukkan penurunan kembali yaitu 30,8%. Namun Angka tersebut belum mencapai target WHO yaitu < 20%. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dapat dibuat dari bahan pangan lokal. Kelor kaya akan zat gizi makro dan mikro dan mudahkan didapatkan ditengah masyarakat. Kandungan gizi yang tinggi dalam daun kelor dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi balita dalam masa pertumbuhan. Namun Daun kelor memiliki kelemahan yaitu mempunyai aroma langu, agar bayi dan balita dapat menerima makanan tersebut untuk di konsumsi dilakukan inovasi pembuatan cemilan sehat berupa puding berbahan dasar daun kelor. Hasil program Pembuatan Cemilan Sehat berbahan dasar kelor di Desa Kayuloe timur Kecamatan Turatea Kab. Jeneponto menjadi salah satu alternatif makanan selingan yang sehat dan bergizi, sehingga balita dapat mengkonsumsi sayuran tersebut tanpa harus melakukan gerakan tutup mulut (GTM).","PeriodicalId":201958,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51171/B.V2I1.253","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Pemberian asupan nutrisi yang kurang tepat, akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan balita jangka panjang, bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki, salah satunya adalah stunting. Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 36,8% (2007). Tahun 2010, mengalami penurunan menjadi 35,6%, namun kembali meningkat pada tahun 2013, yaitu menjadi 37,2%. Tetapi Hasil riskesdas tahun 2018 menunjukkan penurunan kembali yaitu 30,8%. Namun Angka tersebut belum mencapai target WHO yaitu < 20%. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dapat dibuat dari bahan pangan lokal. Kelor kaya akan zat gizi makro dan mikro dan mudahkan didapatkan ditengah masyarakat. Kandungan gizi yang tinggi dalam daun kelor dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi balita dalam masa pertumbuhan. Namun Daun kelor memiliki kelemahan yaitu mempunyai aroma langu, agar bayi dan balita dapat menerima makanan tersebut untuk di konsumsi dilakukan inovasi pembuatan cemilan sehat berupa puding berbahan dasar daun kelor. Hasil program Pembuatan Cemilan Sehat berbahan dasar kelor di Desa Kayuloe timur Kecamatan Turatea Kab. Jeneponto menjadi salah satu alternatif makanan selingan yang sehat dan bergizi, sehingga balita dapat mengkonsumsi sayuran tersebut tanpa harus melakukan gerakan tutup mulut (GTM).
不适当的营养摄入会影响幼儿的长期、永久和不可逆转的发育,其中之一就是发育不良。基础卫生研究显示,印尼的特技流行率为36.8%(2007)。2010年下降到35.6%,但2013年又上升到37.2%。但是2018年riskesdas的结果显示回归降低了30.8%。这个数字还没有达到世卫组织即< 20%的目标。各种政府所做的努力,其中一个是母乳喂养我的伴侣(MPASI)。母乳喂养我的伴侣(MPASI)可以由当地的粮食。氯富含宏观和微观营养,在社会中很容易获得。乳状叶中的高营养可以用来满足幼儿成长时期的营养需求。然而叶子罗尔有弱点有语言的香味时,使婴儿和幼儿在你接受这些食物基本消费驱动的创新制造健康的零食做布丁叶子罗尔。{chffffff}土拉茶Kab。Jeneponto成为替代食物的插曲之一健康和营养,使幼儿食用这些蔬菜不用做运动(GTM)闭嘴。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信