INTERVENSI REBT (RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY) GUNA PEMULIHAN DIRI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP KUALITAS HIDUP HIDUP REMAJA PUTRI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tutik Astuti, J. Nugrahaningtyas, Giyawati Yulilania Okinarum
{"title":"INTERVENSI REBT (RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY) GUNA PEMULIHAN DIRI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP KUALITAS HIDUP HIDUP REMAJA PUTRI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL","authors":"Tutik Astuti, J. Nugrahaningtyas, Giyawati Yulilania Okinarum","doi":"10.35842/mr.v17i1.750","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rentannya kasus kekerasan seksual mewarnai Kabupaten Gunungkidul sepanjang awal tahun 2020. Berdasarkan data dari DP3AKBPMD (Dinas Pemberdayaan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, total 145  kasus dilaporkan pada tahu 2020. Factor pemicu terjadinya kekerasan seksual pada umumnya budaya patriarkhi, tidak ada pemahaman terhadap undang – Undang perlindungan anak dan hak anak, posisi anak dalam keluarga yang direndahkan dan anak tidak mengetahui tentang kekerasan seksual sera pengaruh kemajuan informasi dan tehnologi. Dampak secara umum korban adalah anak mudah curiga atau takut bertemu dengan orang asing yang belum dikenalnya, anak menjadi tertutup, bicara pelan, apatis atau anak bisa mengalami gangguan fisik seperti gejala keputihan atau keluar cairan berbau, bahkan anak merasa malu atau minder, anak mudah marah dan mengalami Stockholm syndrome.Tujuan: untuk kelompok intervensi yang mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling biasa, juga untuk mengetahui peningkatan kualitas hidup remaja putri yang telah dilakukan REBT di kabupaten Gunungkidul. Metode Penelitian :  yang digunakan kuanlitatif menggunakan pretest-posttest control group design sementara untuk penelitian kualitatif menggunakan strategi case study. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan secara acak dengan blok permutasi, sedangkan untuk sampel kualitatif menggunakan tehnik indep interviuw. Kelompok intervensi mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling. Subjek penelitian adalah remaja putri korban kekerasan seksual di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 4 informan yang berasal dari DP3AKBPMB. Hasil : Penelitian REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) guna pemulihan diri korban kekerasan seksual terhadap kualitas hidup remaja putri di Kabupaten Gunungkidul. Informan kunci dalam penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami kekerasan seksual sejumlah 4 orang (A1 – A4). Informan utama dalam penelitian ini adalah keluarga atau anggota keluarga remaja putri korban kekerasan seksual sejumlah 4 orang (B1 – B4). Informan pendukung dalam penelitian ini adalah seorang psikolog klinis yang memberikan layanan konseling pada korban kekerasan seksual remaja putri sejumlah 1 orang (C1). Kesimpulan : Pada kasus kekerasan seksual pada remaja ini menimbulkan trauma psikologis pada korban, sehingga perlu pendampingan penyedia layanan serta peningkatan kesadaran keluarga dan masyarakat","PeriodicalId":364911,"journal":{"name":"Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35842/mr.v17i1.750","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Rentannya kasus kekerasan seksual mewarnai Kabupaten Gunungkidul sepanjang awal tahun 2020. Berdasarkan data dari DP3AKBPMD (Dinas Pemberdayaan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, total 145  kasus dilaporkan pada tahu 2020. Factor pemicu terjadinya kekerasan seksual pada umumnya budaya patriarkhi, tidak ada pemahaman terhadap undang – Undang perlindungan anak dan hak anak, posisi anak dalam keluarga yang direndahkan dan anak tidak mengetahui tentang kekerasan seksual sera pengaruh kemajuan informasi dan tehnologi. Dampak secara umum korban adalah anak mudah curiga atau takut bertemu dengan orang asing yang belum dikenalnya, anak menjadi tertutup, bicara pelan, apatis atau anak bisa mengalami gangguan fisik seperti gejala keputihan atau keluar cairan berbau, bahkan anak merasa malu atau minder, anak mudah marah dan mengalami Stockholm syndrome.Tujuan: untuk kelompok intervensi yang mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling biasa, juga untuk mengetahui peningkatan kualitas hidup remaja putri yang telah dilakukan REBT di kabupaten Gunungkidul. Metode Penelitian :  yang digunakan kuanlitatif menggunakan pretest-posttest control group design sementara untuk penelitian kualitatif menggunakan strategi case study. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan secara acak dengan blok permutasi, sedangkan untuk sampel kualitatif menggunakan tehnik indep interviuw. Kelompok intervensi mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling. Subjek penelitian adalah remaja putri korban kekerasan seksual di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 4 informan yang berasal dari DP3AKBPMB. Hasil : Penelitian REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) guna pemulihan diri korban kekerasan seksual terhadap kualitas hidup remaja putri di Kabupaten Gunungkidul. Informan kunci dalam penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami kekerasan seksual sejumlah 4 orang (A1 – A4). Informan utama dalam penelitian ini adalah keluarga atau anggota keluarga remaja putri korban kekerasan seksual sejumlah 4 orang (B1 – B4). Informan pendukung dalam penelitian ini adalah seorang psikolog klinis yang memberikan layanan konseling pada korban kekerasan seksual remaja putri sejumlah 1 orang (C1). Kesimpulan : Pada kasus kekerasan seksual pada remaja ini menimbulkan trauma psikologis pada korban, sehingga perlu pendampingan penyedia layanan serta peningkatan kesadaran keluarga dan masyarakat
REBT干预措施是为了从山区山区对年轻女性生活质量的性侵犯受害者的性侵犯中恢复过来
整个2020年,山区金基尔地区都受到性暴力案件的影响。根据DP3AKBPMD的数据,到2020年,共有145例报告。在父权文化中,性暴力的主要因素是不了解法律——儿童保护和儿童权利法案、儿童在家庭中的地位和儿童不知道性暴力对信息和技术进步的影响。一般情况下,受害者很容易产生怀疑或害怕遇到陌生人,孩子变得内向,说话含糊不清,或反应迟钝,或孩子可能会出现某种身体上的疾病,如汗液症状或排出难闻的液体,甚至孩子感到羞愧或自卑,易激动和斯德哥尔摩综合症。目的:通过定期咨询来控制和控制干预小组的目的,以及了解山区山区REBT地区年轻女性生活质量的提高。研究方法:试验性使用的工具使用预验性组设计临时设计研究采用案例研究策略。定量样品的提取是在排列块中随机进行的,而定性样本则使用指数面试技术。干预小组接受治疗并通过咨询来控制。该研究的对象是Gunungkidul区一名年轻女性性侵犯受害者,共有4名线人来自DP3AKBPMB。结果:山区山区对年轻女性生活质量的性侵犯受害者的性侵犯恢复研究。本研究的关键线人是经历过4人性侵犯的年轻女性(A1——A4)。本研究的主要告密者是4人性侵犯受害者的家庭或家庭成员(B1 - B4)。该研究的支持线人是一名临床心理学家,他为十几名女青年性侵犯受害者提供咨询服务。结论:青少年性暴力案件给受害者造成心理创伤,因此需要减少服务提供者,提高家庭和社区意识
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信