{"title":"Dosis Obat Antiepilepsi pada Respons Awal Pengobatan Epilepsi","authors":"Nurcahaya Sinaga","doi":"10.30596/BF.V3I3.2065","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak : Epilepsi merupakan satu dari penyakit neurologi yang sering menyebabkan disabilitas dan kematian. Dosis yang adekuat dalam tatalaksana menghentikan kejang merupakan hal yang penting selain pemilihan obat dan kepatuhan minum obat. Pentingnya diketahui berapa dosis OAE monoterapi terhadap pasien yang respons awal baik dengan yang tidak respons dalam tatalaksana pasien epilepsi baru. Mengetahui dosis OAE monoterapi terhadap respons awal yang baik pada pasien epilepsi baru pertama kali di RSCM. Penelitian merupakan penelitian kohort prospektif pada 92 anak berusia < 17 tahun dengan melihat dosis OAE monoterapi pada pasien yang respons awal baik pada anak penderita epilepsi baru selama 3 bulan yang berobat ke poliklinik rawat jalan RSUP dr Cipto Mangunkusumo sejak Januari 2017 sampai Agustus 2017. Terdapat 92 pasien epilepsi baru yang memenuhi kriteria penelitian. Insidens epilepsi baru pada penelitian ini adalah 21,9%. Pasien yang menunjukan respons awal yang baik sebanyak 77,2%. OAE monoterapi terbanyak adalah asam valproat sebesar 73% diikuti fenitoin 18%, phenobarbital dan karbamazepin masing masing 4,2%. Pasien yang sejak awal respons awal pengobatan baik menunjukkan dosis minimal sampai 3 bulan pengobatan. Pasien epilepsi yang respons awal baik pada OAE monoterapi menunjukkan menggunakan dosis terkecil hingga 3 bulan pengobatan. Kata kunci: Epilepsi, respons awal OAE monoterapi, dosis OAE","PeriodicalId":206231,"journal":{"name":"Buletin Farmatera","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Farmatera","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30596/BF.V3I3.2065","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak : Epilepsi merupakan satu dari penyakit neurologi yang sering menyebabkan disabilitas dan kematian. Dosis yang adekuat dalam tatalaksana menghentikan kejang merupakan hal yang penting selain pemilihan obat dan kepatuhan minum obat. Pentingnya diketahui berapa dosis OAE monoterapi terhadap pasien yang respons awal baik dengan yang tidak respons dalam tatalaksana pasien epilepsi baru. Mengetahui dosis OAE monoterapi terhadap respons awal yang baik pada pasien epilepsi baru pertama kali di RSCM. Penelitian merupakan penelitian kohort prospektif pada 92 anak berusia < 17 tahun dengan melihat dosis OAE monoterapi pada pasien yang respons awal baik pada anak penderita epilepsi baru selama 3 bulan yang berobat ke poliklinik rawat jalan RSUP dr Cipto Mangunkusumo sejak Januari 2017 sampai Agustus 2017. Terdapat 92 pasien epilepsi baru yang memenuhi kriteria penelitian. Insidens epilepsi baru pada penelitian ini adalah 21,9%. Pasien yang menunjukan respons awal yang baik sebanyak 77,2%. OAE monoterapi terbanyak adalah asam valproat sebesar 73% diikuti fenitoin 18%, phenobarbital dan karbamazepin masing masing 4,2%. Pasien yang sejak awal respons awal pengobatan baik menunjukkan dosis minimal sampai 3 bulan pengobatan. Pasien epilepsi yang respons awal baik pada OAE monoterapi menunjukkan menggunakan dosis terkecil hingga 3 bulan pengobatan. Kata kunci: Epilepsi, respons awal OAE monoterapi, dosis OAE