{"title":"Lafaz Ru’ya dan Hulm dalam Al-Qur’an","authors":"Raudhatun Nafisah, Ummu Aiman","doi":"10.22373/tafse.v1i1.14286","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The problem of dreams in Islam has a very special position. This is because dreams are one of the ways that Allah chose to convey revelation to His prophets through the dreams of the prophets. There are two kinds of dreams that humans often experience, namely good dreams (ru'ya) which is believed to be the bearer of good news and bad dreams (ḥulm) known as bearers of bad news. The author will examine in detail the interpretation of the words ru'ya and ulm in the Qur'an and the context of ru'ya and ulm in the Qur'an. In this study, the author uses library research, namely by collecting data and reviewing library materials. In addition, the author also uses the mauḍu'i method. As a result, the writer finds that the position between the two words above, namely ru'ya and ulm, has its own differences. The difference can be seen in terms of the usefulness of lafaẓ ru'ya which is used to express good and true dreams that come from God, while ulm is often used to convey nightmares or dreams that come from the devil. From the results of this study, it can be concluded that in the Qur'an the word that means dream is nature, while the word ulm is defined as the age of puberty. Permasalahan mimpi dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat istimewa. Hal ini disebabkan mimpi merupakan salah satu jalan yang Allah pilih untuk menyampaikan wahyu kepada nabi-Nya melalui mimpi para nabi. Mimpi yang sering dialami manusia ada dua macam, yaitu mimpi baik (ru’ya) yang dipercaya sebagai pembawa berita baik dan mimpi buruk (ḥulm) dikenal dengan pembawa kabar buruk. Penulis akan mengkaji secara rinci mengenai penafsiran kata ru’ya dan ḥulm di dalam al-Qur’an serta konteks ru’ya dan ḥulm dalam al-Qur’an. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian library research, yakni dengan mengumpulkan data dan menelaah bahan-bahan kepustakaan. Selain itu penulis juga menggunakan metode mauḍu’i. Hasilnya penulis dapatkan bahwa kedudukan antara kedua lafaẓ di atas yaitu ru’ya dan ḥulm memiliki perbedaan tersendiri. Perbedaan itu terlihat dari segi kegunaan lafaẓ ru’ya yang digunakan dalam menyatakan mimpi baik dan benar yang berasal dari Allah, sedangkan ḥulm sering digunakan dalam menyampaikan mimpi buruk atau mimpi yang berasal dari setan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya dalam al-Qur’an kata yang bermakna mimpi yaitu aḥlam, sedangkan kata ḥulm diartikan sebagai usia baligh.","PeriodicalId":410919,"journal":{"name":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TAFSE: Journal of Qur'anic Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/tafse.v1i1.14286","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The problem of dreams in Islam has a very special position. This is because dreams are one of the ways that Allah chose to convey revelation to His prophets through the dreams of the prophets. There are two kinds of dreams that humans often experience, namely good dreams (ru'ya) which is believed to be the bearer of good news and bad dreams (ḥulm) known as bearers of bad news. The author will examine in detail the interpretation of the words ru'ya and ulm in the Qur'an and the context of ru'ya and ulm in the Qur'an. In this study, the author uses library research, namely by collecting data and reviewing library materials. In addition, the author also uses the mauḍu'i method. As a result, the writer finds that the position between the two words above, namely ru'ya and ulm, has its own differences. The difference can be seen in terms of the usefulness of lafaẓ ru'ya which is used to express good and true dreams that come from God, while ulm is often used to convey nightmares or dreams that come from the devil. From the results of this study, it can be concluded that in the Qur'an the word that means dream is nature, while the word ulm is defined as the age of puberty. Permasalahan mimpi dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat istimewa. Hal ini disebabkan mimpi merupakan salah satu jalan yang Allah pilih untuk menyampaikan wahyu kepada nabi-Nya melalui mimpi para nabi. Mimpi yang sering dialami manusia ada dua macam, yaitu mimpi baik (ru’ya) yang dipercaya sebagai pembawa berita baik dan mimpi buruk (ḥulm) dikenal dengan pembawa kabar buruk. Penulis akan mengkaji secara rinci mengenai penafsiran kata ru’ya dan ḥulm di dalam al-Qur’an serta konteks ru’ya dan ḥulm dalam al-Qur’an. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian library research, yakni dengan mengumpulkan data dan menelaah bahan-bahan kepustakaan. Selain itu penulis juga menggunakan metode mauḍu’i. Hasilnya penulis dapatkan bahwa kedudukan antara kedua lafaẓ di atas yaitu ru’ya dan ḥulm memiliki perbedaan tersendiri. Perbedaan itu terlihat dari segi kegunaan lafaẓ ru’ya yang digunakan dalam menyatakan mimpi baik dan benar yang berasal dari Allah, sedangkan ḥulm sering digunakan dalam menyampaikan mimpi buruk atau mimpi yang berasal dari setan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya dalam al-Qur’an kata yang bermakna mimpi yaitu aḥlam, sedangkan kata ḥulm diartikan sebagai usia baligh.
在伊斯兰教中,梦的问题有着非常特殊的地位。这是因为梦是真主选择通过先知的梦向他的先知传达启示的方式之一。人类通常会做两种梦,即美梦(ru'ya),它被认为是好消息的传递者,而噩梦(ḥulm)被认为是坏消息的传递者。作者将详细考察古兰经中“儒雅”和“乌尔姆”这两个词的解释,以及古兰经中“儒雅”和“乌尔姆”的语境。在本研究中,作者采用了图书馆研究法,即通过收集数据和查阅图书馆资料。此外,作者还使用了mauḍu'i方法。因此,笔者发现“汝雅”和“乌尔姆”这两个词的位置有其不同之处。不同之处可以从laafal ru'ya的有用性看出,它用来表达来自上帝的美好和真实的梦想,而ulm通常用来表达来自魔鬼的噩梦或梦想。从本研究的结果可以得出结论,在古兰经中表示梦的词是自然,而ulm这个词被定义为青春期的年龄。Permasalahan mimpi dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat istimewa。halini disebabkan mimpi merupakan salah satu jalan yang安拉pilih untuk menyampaikan wahyu kepaada nabi- nya melalui mimpi para nabi。明比杨的服务,为您提供服务,为您提供服务,为您提供服务,为您提供服务,为您提供服务(ḥulm)。Penulis akan mengkaji secara rincii mengenai penafsiran kata ruya dan ḥulm di dalam al- quan serta konteks ruya dan ḥulm dalam al- quan。Dalam penelitian ini, penelitian图书馆研究,yakni dengan menggunakan数据,danmenelaah bahan-bahan kepustakan。Selain itu penulis juga menggunakan mede mauḍu 'i。Hasilnya penulis dapatkan bahwa keduukan antara kedua lafahi di ata yitu 'ya dan ḥulm memiliki perbedaan tersendiri。Perbedaan itterlihat dari segi kegunaan lafafal ru 'ya yang digunakan dalam menyatakan mimpi baik danbenar yang berasal dari Allah,真主,ḥulm sering digunakan dalam menyampaikan mimpi buruk atau mimpi yang berasal dari sean。Dari hasil penelitian tersebut dapat dispulpulkan bahwasanya dalam al- quuran kata yang bermakna mimpi yitu aḥlam, sedangkan kata ḥulm diartikan sebagai usia baligh。