{"title":"Populisme Berwajah Politik Identitas Keagamaan di Indonesia","authors":"H. Herianto, Robertus Wijanarko","doi":"10.23887/jfi.v5i1.39581","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan populisme berwajah politik identitas keagamaan di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah pembacaan kritis atas fenomena politik identitas keagamaan di Indonesia dalam kaca mata populisme. Penggunaan metode ini mengantar pada suatu temuan penting mengenai adanya kesamaan antara populisme dengan politik identitas berwajah agama yang terjadi di Indonesia. Kesamaan ini membuat politik identitas keagamaan lolos kategori populisme. Artinya politik identitas keagamaan menjadi salah satu wajah populisme. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab munculnya populisme di Indonesia, yakni tingginya angka korupsi, ada dua berakarnya keinginan membentuk negara berasas agama, dan menguatnya peran agama dalam penyelenggaraan negara, dalam keseluruhan corak hidup berbangsa dan bernegara. Upaya mengatasi populisme berwajah politik identitas keagamaan ini dapat dituangkan dengan melakukan beberapa langkah berikut, yaitu menerapkan suatu penyelenggaraan negara yang transparan dan responsif, memaksimalkan pendidikan kewarganegaraan, dan mengoptimalkan peranan media.","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.39581","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan populisme berwajah politik identitas keagamaan di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini ialah pembacaan kritis atas fenomena politik identitas keagamaan di Indonesia dalam kaca mata populisme. Penggunaan metode ini mengantar pada suatu temuan penting mengenai adanya kesamaan antara populisme dengan politik identitas berwajah agama yang terjadi di Indonesia. Kesamaan ini membuat politik identitas keagamaan lolos kategori populisme. Artinya politik identitas keagamaan menjadi salah satu wajah populisme. Ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab munculnya populisme di Indonesia, yakni tingginya angka korupsi, ada dua berakarnya keinginan membentuk negara berasas agama, dan menguatnya peran agama dalam penyelenggaraan negara, dalam keseluruhan corak hidup berbangsa dan bernegara. Upaya mengatasi populisme berwajah politik identitas keagamaan ini dapat dituangkan dengan melakukan beberapa langkah berikut, yaitu menerapkan suatu penyelenggaraan negara yang transparan dan responsif, memaksimalkan pendidikan kewarganegaraan, dan mengoptimalkan peranan media.