{"title":"DINAMIKA KUALITAS AIR PADA TAMBAK IKAN BANDENG DENGAN SUMBER AIR DARI SISA PEMELIHARAAN UDANG VANNAME","authors":"D. Arfiati, Raisa Safara, Agnes Khofiffah","doi":"10.29303/mediaakuakultur.v2i2.1736","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Air sisa budidaya udang vaname sistem semi bioflok telah digunakan untuk memelihara ikan bandeng. Luas tambak 2000 m2, ketinggian air 0,7 m diisi benih bandeng umur 18 hari sebanyak 4000 ekor tanpa pemberian pakan tambahan. Kualitas air mulai di amati saat bandeng berumur 2 bulan. Sampel air diambil setiap seminggu sekitar jam 9 pagi, dari Maret sampai April 2022. Selama penelitian suhu, kecerahan pH, oksigen terlarut, CO2 dan salinitas relatif stabil, kecuali kadar nitrat dan fosfat. Saat bandeng berumur 2 bulan kadar nitrat 0,059 mg/l dan fosfat 0,064 mg/l. Pada pengamatan berikutnya saat umur ikan 2,5 bulan kadar nitrat naik 425,4% menjadi 0,31 mg/l dan fosfat naik 479,7% menjadi 0,371 mg/l. Kenaikan ini selain diduga dari penguraian hasil feses ikan, juga adanya penambahan air sisa budidaya udang vanname, sehingga ketinggian air tambak menjadi 80 cm. Pengamatan bandeng saat umur 3 bulan, kadar nitrat menurun 42,6% menjadi 0,178 mg/l dan fosfat menurun 8,4% menjadi 0,34 mg/l. Penurunan ini diduga karena nitrat dan fosfat digunakan sebagai sumber nutrien bagi fitoplankton. Pemanfaatan nitrat tersebut terus berlangsung sehingga pada saat umur bandeng 3,5 bulan kadar nitrat makin menurun 58,4% menjadi 0,074 mg/l, tetapi kadar fosfat mengalami kenaikan 8,24% menjadi 0,368 mg/l. Kenaikan fosfat diduga dari hasil penguaraian feses ikan. Hasil pengamatan kualitas air untuk parameter suhu berkisar antara 29,4 – 31,50C, kecerahan 30,5 – 34,5 cm, pH yaitu 8, oksigen terlarut 4,5 – 5,7 mg/l, salinitas 17,2 – 19,45 ppt, kadar CO2 tidak terdeteksi 0 mg/l. Diperlukan pemantauan kualitas air secara berkala, untuk menjaga mutu air tambak.","PeriodicalId":238996,"journal":{"name":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","volume":"158 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v2i2.1736","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Air sisa budidaya udang vaname sistem semi bioflok telah digunakan untuk memelihara ikan bandeng. Luas tambak 2000 m2, ketinggian air 0,7 m diisi benih bandeng umur 18 hari sebanyak 4000 ekor tanpa pemberian pakan tambahan. Kualitas air mulai di amati saat bandeng berumur 2 bulan. Sampel air diambil setiap seminggu sekitar jam 9 pagi, dari Maret sampai April 2022. Selama penelitian suhu, kecerahan pH, oksigen terlarut, CO2 dan salinitas relatif stabil, kecuali kadar nitrat dan fosfat. Saat bandeng berumur 2 bulan kadar nitrat 0,059 mg/l dan fosfat 0,064 mg/l. Pada pengamatan berikutnya saat umur ikan 2,5 bulan kadar nitrat naik 425,4% menjadi 0,31 mg/l dan fosfat naik 479,7% menjadi 0,371 mg/l. Kenaikan ini selain diduga dari penguraian hasil feses ikan, juga adanya penambahan air sisa budidaya udang vanname, sehingga ketinggian air tambak menjadi 80 cm. Pengamatan bandeng saat umur 3 bulan, kadar nitrat menurun 42,6% menjadi 0,178 mg/l dan fosfat menurun 8,4% menjadi 0,34 mg/l. Penurunan ini diduga karena nitrat dan fosfat digunakan sebagai sumber nutrien bagi fitoplankton. Pemanfaatan nitrat tersebut terus berlangsung sehingga pada saat umur bandeng 3,5 bulan kadar nitrat makin menurun 58,4% menjadi 0,074 mg/l, tetapi kadar fosfat mengalami kenaikan 8,24% menjadi 0,368 mg/l. Kenaikan fosfat diduga dari hasil penguaraian feses ikan. Hasil pengamatan kualitas air untuk parameter suhu berkisar antara 29,4 – 31,50C, kecerahan 30,5 – 34,5 cm, pH yaitu 8, oksigen terlarut 4,5 – 5,7 mg/l, salinitas 17,2 – 19,45 ppt, kadar CO2 tidak terdeteksi 0 mg/l. Diperlukan pemantauan kualitas air secara berkala, untuk menjaga mutu air tambak.