Wiwiek Andajani, Agustia Dwi Pamujiati, Yesy Nur Gunariyati
{"title":"Pengelolaan Sampah Terpadu Dan Bank Sampah Al-Ikhlas, di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri","authors":"Wiwiek Andajani, Agustia Dwi Pamujiati, Yesy Nur Gunariyati","doi":"10.30737/jatimas.v1i2.2093","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Garbage is a social problem that requires appropriate solutions because waste is generated all the time and occurs anywhere, whether in the village or the city. Both the situation at the source (at the temporary waste disposal site (TPS), as well as the problem at the final waste disposal site (TPA)) and the problem of not segregating the waste cause unpleasant smells. Based on this situation, community service was carried out in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City, with the aim of (1) providing education about sorting organic waste and inorganic waste from the source, (2) providing waste management training with the 4 R principles, namely Reduce, Reuse, Recycle and Replant, and (3) to get social and economic benefits from the existence of a waste bank. An example is the Al-Ikhlas waste bank in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City. Using the Community Development method is an effort to develop community empowerment by making the community as subjects and objects directly, to increase their participation in development for their interests. The implementation method uses emancipatory participation so that there is interaction, communication, and dialogue with residents through training or counseling activities with four stages: (1) preparation stage, (2) preliminary socialization, (3) implementation of training and practice, and (4) evaluation. The Al-Ikhlas waste bank, in early 2015, consisted of 16 women. However, with increasing awareness of the benefits of waste bank activities, from waste sorting and the implementation of 4Rs that have economic value, in 2021, its members increased dramatically to 55 women.Sampah merupakan masalah sosial yang membutuhkan solusi yang tepat, karena sampah dihasilkan setiap waktu, dan terjadi di mana saja, baik di desa atau di kota. Baik masalah di sumbernya, di tempat pembuangan sampah sementara (TPS), maupun masalah di tempat pembuangan sampah akhir (TPA), juga masalah belum terpilahnya sampah yang pada waktu musim hujan akan tercium aroma yang tidak sedap dan tidak nyaman akibat sampah yang tidak terurai dengan baik. Dari pemikiran tersebut pengabdian masyarakat dilakukan di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, dengan tujuan : (1) memberikan edukasi tentang pemilahan sampah organik dan sampah an-organik dari sumbernya, (2) memberikan pelatihan pengelolaan sampah dengan prinsip 4 R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle dan Replant, dan (3) untuk mendapatkan manfaat secara social, ekonomi dengan adanya bank sampah. Dalam hal ini sebagai percontohannya adalah bank sampah Al-Ikhlas di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Menggunakan metode Community Development, merupakan upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subyeks sekaligus obyek secara langsung, dalam upaya meningkatkan peran serta mereka dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri. Untuk metode pelaksanannya memakai partisipasi emansipatoris, sehingga terjadi interaksi, komunikasi, dan dialog dengan warga melalui kegiatan pelatihan atau penyuluhan dengan 4 tahapan : (1) tahap persiapan, (2) sosialisasi pendahuluan, (3) pelaksanaan pelatihan dan praktek, dan (4) evaluasi. Bank sampah Al-Ikhlas, awal tahun 2015 beranggotakan 16 ibu, tetapi dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kegiatan bank sampah, dari pemilahan sampah dan pelaksanaan 4R yang mempunyai nilai ekonomi, maka tahun 2021 anggotanya meningkat drastis menjadi 55 ibu.","PeriodicalId":186035,"journal":{"name":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","volume":"232 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30737/jatimas.v1i2.2093","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Garbage is a social problem that requires appropriate solutions because waste is generated all the time and occurs anywhere, whether in the village or the city. Both the situation at the source (at the temporary waste disposal site (TPS), as well as the problem at the final waste disposal site (TPA)) and the problem of not segregating the waste cause unpleasant smells. Based on this situation, community service was carried out in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City, with the aim of (1) providing education about sorting organic waste and inorganic waste from the source, (2) providing waste management training with the 4 R principles, namely Reduce, Reuse, Recycle and Replant, and (3) to get social and economic benefits from the existence of a waste bank. An example is the Al-Ikhlas waste bank in the RW 06 Rejomulyo Village, Kota Subdistrict, Kediri City. Using the Community Development method is an effort to develop community empowerment by making the community as subjects and objects directly, to increase their participation in development for their interests. The implementation method uses emancipatory participation so that there is interaction, communication, and dialogue with residents through training or counseling activities with four stages: (1) preparation stage, (2) preliminary socialization, (3) implementation of training and practice, and (4) evaluation. The Al-Ikhlas waste bank, in early 2015, consisted of 16 women. However, with increasing awareness of the benefits of waste bank activities, from waste sorting and the implementation of 4Rs that have economic value, in 2021, its members increased dramatically to 55 women.Sampah merupakan masalah sosial yang membutuhkan solusi yang tepat, karena sampah dihasilkan setiap waktu, dan terjadi di mana saja, baik di desa atau di kota. Baik masalah di sumbernya, di tempat pembuangan sampah sementara (TPS), maupun masalah di tempat pembuangan sampah akhir (TPA), juga masalah belum terpilahnya sampah yang pada waktu musim hujan akan tercium aroma yang tidak sedap dan tidak nyaman akibat sampah yang tidak terurai dengan baik. Dari pemikiran tersebut pengabdian masyarakat dilakukan di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, dengan tujuan : (1) memberikan edukasi tentang pemilahan sampah organik dan sampah an-organik dari sumbernya, (2) memberikan pelatihan pengelolaan sampah dengan prinsip 4 R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle dan Replant, dan (3) untuk mendapatkan manfaat secara social, ekonomi dengan adanya bank sampah. Dalam hal ini sebagai percontohannya adalah bank sampah Al-Ikhlas di rukun warga 06 Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota, Kota Kediri. Menggunakan metode Community Development, merupakan upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subyeks sekaligus obyek secara langsung, dalam upaya meningkatkan peran serta mereka dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri. Untuk metode pelaksanannya memakai partisipasi emansipatoris, sehingga terjadi interaksi, komunikasi, dan dialog dengan warga melalui kegiatan pelatihan atau penyuluhan dengan 4 tahapan : (1) tahap persiapan, (2) sosialisasi pendahuluan, (3) pelaksanaan pelatihan dan praktek, dan (4) evaluasi. Bank sampah Al-Ikhlas, awal tahun 2015 beranggotakan 16 ibu, tetapi dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kegiatan bank sampah, dari pemilahan sampah dan pelaksanaan 4R yang mempunyai nilai ekonomi, maka tahun 2021 anggotanya meningkat drastis menjadi 55 ibu.
垃圾是一个社会问题,需要适当的解决方案,因为垃圾是产生的任何时间和发生在任何地方,无论是在农村还是在城市。在源头(临时废物处理场)的情况,以及在最终废物处理场(TPA)的问题,以及没有将废物分类的问题,都会产生难闻的气味。基于这种情况,在Kediri市Kota街道rw06 reomulyo村开展了社区服务,目的是(1)提供有关从源头分类有机废物和无机废物的教育,(2)提供废物管理4r原则的培训,即减少,再利用,回收和重新种植,以及(3)从废物银行的存在中获得社会和经济效益。一个例子是位于Kediri市Kota街道rw06 Rejomulyo村的Al-Ikhlas废物银行。运用社区发展方法,就是把社区作为直接的主体和客体,增加社区对发展的参与,为社区的利益而努力。实施方法采用解放式参与,通过培训或咨询活动与居民进行互动、沟通和对话,分为四个阶段:(1)准备阶段,(2)初步社会化阶段,(3)培训和实践实施阶段,(4)评估阶段。2015年初,Al-Ikhlas废物银行由16名妇女组成。然而,随着人们越来越意识到废物银行活动的好处,从废物分类和实施具有经济价值的4r,到2021年,其成员大幅增加到55名女性。Sampah merupakan masalah social yang membutuhkan solusi yang tepat, karena Sampah dihasilkan setiap waktu, dan terjadi di mana saja, baik di desa atau di kota。在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:在这里,我要介绍的是:(1) memberikan edukasi tentang pemilahan sampah organik dan sampah and organik Dari sumberya; (2) memberikan penelolaan sampah dengan prinsip . (4) yitu减少,再利用,再循环,再种植,dan (3) untuk mendapatkan manfaat secara社会,经济dengan adanya bank sampah。Kecamatan Kota, Kota Kediri, Kecamatan Kota。孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展,孟古纳坎社区发展。Untuk metuk方法pelaksanannya memakai partisipasi emansipatoris, sehinga terjadi interaksi, komunikasi, dan dialog dengan warga melalui kegiatan pelatihan atau penyuluhan dengan 4 tahapan:(1) tahap perapan, (2) sosialisasi pendahulan, (3) pelaksanaan pelatihan dan praktek, dan (4) evaluasi。Bank sampah Al-Ikhlas, awal tahun 2015 beranggotakan 16 ibu, tetapi dengan meningkatnya kesadaran akan manfaat kegiatan Bank sampah, dari pemilahan sampah dan pelaksanaan 4R yang mempunyai nilai ekonomi, maka tahun 2021 anggotanya meningkat drastis menjadi 55 ibu。