{"title":"Pemanfaatan Petatas dan Pengembangan Usaha Ternak Kelinci di Desa Beteng Kulon Progo","authors":"Fransiska Hernina Puspitasari, Hansen Marcellino Azali, Angela Marici Hasyanna Simbolon, Georgeus Pamungkas Suryo Guritno, Rencya Pangarungan Rita, A. Jonathan, Emeritha Angandari Sunanto Putri","doi":"10.58466/literasi.v3i1.944","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki sumber daya alam yang beragam yang dapat dikembangkan dan mampu meningkatkan sumber devisa dan perekonomian negara. Potensi ala mini kerapkali ditemui di daerah pedesaan yang identik dengan anggapan terbelakang. Salah satu lokasi desa yang dapat dikembangkan dan belum banyak mendapat perhatian adalah Desa Beteng Kabupaten Kulon Progo. Petatas dan ternak kelinci menjadi sebuah potensi yang dapat dikembangkan dan menjadi peluang usaha bagi warga desa sekitar. Tim pengabdian pun berinisiatif untuk memberikan sosialisasi/penyuluhan terkait bagaimana memanfaatkan petatas menjadi bahan baku brownies dan mengembangkan usaha ternak kelinci. Dua hal tersebut bertujuan untuk membuka wawasan warga desa agar dijadikan alternatif mata pencaharian untuk meningkatkan perekonomian mereka. Tim pengabdian melakukan pengidentifikasian potensi desa, studi literatur, pengumpulan data, dan penentuan solusi. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, sosialisasi pun dilakukan dan didapati bahwa mayoritas warga belum sadar akan potensi usaha emanation petatas menjadi brownies dan ternak kelinci dapat dijadikan sumber pemasukan mereka. Warga Desa Beteng pun tampak antusias dan beberapa warga yang sudah mulai merintis usaha ternak kelinci menjadi sumber inspirasi warga lain. Begitupula dengan pembuatan brownies dari petatas, para ibu Desa Beteng dengan serius dan aktif dalam mengikuti sosialisasi ini. Monitoring terkait dua hal ini ke depan perlu dilakukan.","PeriodicalId":262408,"journal":{"name":"Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58466/literasi.v3i1.944","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki sumber daya alam yang beragam yang dapat dikembangkan dan mampu meningkatkan sumber devisa dan perekonomian negara. Potensi ala mini kerapkali ditemui di daerah pedesaan yang identik dengan anggapan terbelakang. Salah satu lokasi desa yang dapat dikembangkan dan belum banyak mendapat perhatian adalah Desa Beteng Kabupaten Kulon Progo. Petatas dan ternak kelinci menjadi sebuah potensi yang dapat dikembangkan dan menjadi peluang usaha bagi warga desa sekitar. Tim pengabdian pun berinisiatif untuk memberikan sosialisasi/penyuluhan terkait bagaimana memanfaatkan petatas menjadi bahan baku brownies dan mengembangkan usaha ternak kelinci. Dua hal tersebut bertujuan untuk membuka wawasan warga desa agar dijadikan alternatif mata pencaharian untuk meningkatkan perekonomian mereka. Tim pengabdian melakukan pengidentifikasian potensi desa, studi literatur, pengumpulan data, dan penentuan solusi. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, sosialisasi pun dilakukan dan didapati bahwa mayoritas warga belum sadar akan potensi usaha emanation petatas menjadi brownies dan ternak kelinci dapat dijadikan sumber pemasukan mereka. Warga Desa Beteng pun tampak antusias dan beberapa warga yang sudah mulai merintis usaha ternak kelinci menjadi sumber inspirasi warga lain. Begitupula dengan pembuatan brownies dari petatas, para ibu Desa Beteng dengan serius dan aktif dalam mengikuti sosialisasi ini. Monitoring terkait dua hal ini ke depan perlu dilakukan.
印度尼西亚是一个岛国,拥有丰富的自然资源,可以开发和提高其外汇资源和经济。在与弱智想法相同的农村地区,人们经常发现类似的微型潜力。可开发和不受重视的村庄之一是Beteng village Progo。Petatas和兔子饲养成为周围村民的一种潜在的商业机会。于是,服务团队主动提出了一个社会化/教育方案,以了解如何将petatas转化为巧克力蛋糕原料,并开发兔子农场。这两种观点都是为了让村民能够从生计中选择,以促进他们的经济。服务小组负责确定村庄的潜力、文献研究、数据收集和解决方案。根据这些措施,社会化是可以实现的,大多数人还没有意识到将petatas烤成布朗尼和兔子饲料的潜在收入来源。Beteng市的村民看起来很兴奋,一些已经开始创业的人也成为了另一个人的灵感来源。就像制作petatas布朗尼一样,Beteng农村的母亲们也在积极地融入社会。我们需要监控这两件事。