Amilatul Faizah, Isdiantoni Isdiantoni, D. Kurniawan, Amir Hamzah
{"title":"NILAI TAMBAH GULA MERAH SIWALAN SEBAGAI BAHAN BAKU KECAP CAP DUA KELAPA PADA UD. HASIL BUMI","authors":"Amilatul Faizah, Isdiantoni Isdiantoni, D. Kurniawan, Amir Hamzah","doi":"10.24929/prosd.v0i0.2822","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pohon siwalan adalah jenis palma yang cukup mempunyai nilai ekonomi. Bagian yang sering dimanfaatkan pada pohon siwalan antara lain daun, buah, batang siwalan, dan bunga. Salah satunya adalah bunganya disadap untuk menghasilkan nira atau orang Madura biasanya menyebutnya la’ang yang dapat diminum langsung dan sebagai bahan baku gula merah. Gula merah mengandung kadar gula yang tinggi dan karbohidrat terdiri dari sukrosa, air, protein, lemak serta sedikit serat, karena pada pengolahan gula merah tidak ditambah dengan bahan campuran apapun. Saat ini gula merah siwalan dijadikan bahan baku pembuatan kecap. Usaha ini dilakukan oleh UD. Hasil Bumi yang menggunakan gula merah siwalan sebagai bahan baku utama yang diubah menjadi kecap. Dengan perubahan produk dari gula merah menjadi kecap maka memungkinkan memberikan nilai tambah secara finansial maupun dalam bentuk serapan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Nilai tambah gula merah siwalan sebagai bahan baku kecap “Cap Dua Kelapa” pada UD. Hasil Bumi, (2) Nilai tambah dari tenaga kerja dalam bentuk penyerapan tenaga kerja pada UD. Hasil Bumi. Analisis yang digunakan adalah metode hayami dan penyerapan tenaga kerja. Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu pada perusahaan UD. Hasil Bumi di Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep karena satu-satunya industri yang bergerak dibidang pengolahan kecap dengan berbahan baku gula merah siwalan. Hasil penelitian menunjukkan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan gula merah siwalan menjadi kecap yaitu sebesar Rp. 6.298 per Kilogram dan rasio nilai tambah sebesar 29,1 % dengan total produksi kecap sebanyak 865 liter dalam per proses produksi dan nilai tambah dari tenaga kerja dalam bentuk penyerapan tenaga kerja pada proses pengolahan Kecap Cap Dua Kelapa di UD. Hasil Bumi yaitu sebesar 0,01 kg/HOK dan 2 HOK/Pp. ","PeriodicalId":251252,"journal":{"name":"Prosiding : Seminar Nasional Ekonomi dan Teknologi","volume":"994 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding : Seminar Nasional Ekonomi dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24929/prosd.v0i0.2822","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pohon siwalan adalah jenis palma yang cukup mempunyai nilai ekonomi. Bagian yang sering dimanfaatkan pada pohon siwalan antara lain daun, buah, batang siwalan, dan bunga. Salah satunya adalah bunganya disadap untuk menghasilkan nira atau orang Madura biasanya menyebutnya la’ang yang dapat diminum langsung dan sebagai bahan baku gula merah. Gula merah mengandung kadar gula yang tinggi dan karbohidrat terdiri dari sukrosa, air, protein, lemak serta sedikit serat, karena pada pengolahan gula merah tidak ditambah dengan bahan campuran apapun. Saat ini gula merah siwalan dijadikan bahan baku pembuatan kecap. Usaha ini dilakukan oleh UD. Hasil Bumi yang menggunakan gula merah siwalan sebagai bahan baku utama yang diubah menjadi kecap. Dengan perubahan produk dari gula merah menjadi kecap maka memungkinkan memberikan nilai tambah secara finansial maupun dalam bentuk serapan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Nilai tambah gula merah siwalan sebagai bahan baku kecap “Cap Dua Kelapa” pada UD. Hasil Bumi, (2) Nilai tambah dari tenaga kerja dalam bentuk penyerapan tenaga kerja pada UD. Hasil Bumi. Analisis yang digunakan adalah metode hayami dan penyerapan tenaga kerja. Penentuan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) yaitu pada perusahaan UD. Hasil Bumi di Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep karena satu-satunya industri yang bergerak dibidang pengolahan kecap dengan berbahan baku gula merah siwalan. Hasil penelitian menunjukkan nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan gula merah siwalan menjadi kecap yaitu sebesar Rp. 6.298 per Kilogram dan rasio nilai tambah sebesar 29,1 % dengan total produksi kecap sebanyak 865 liter dalam per proses produksi dan nilai tambah dari tenaga kerja dalam bentuk penyerapan tenaga kerja pada proses pengolahan Kecap Cap Dua Kelapa di UD. Hasil Bumi yaitu sebesar 0,01 kg/HOK dan 2 HOK/Pp.
siwalan树是一种相当经济价值的棕榈树。siwalan树经常使用的部分包括树叶、水果、siwalan茎和花朵。其中一种方法是,这种被抽头的花产生了一种被抽头的花,或称它为“蓝绿色”,可以直接饮用,并用作红糖的原料。红糖含有高浓度的糖,碳水化合物包括蔗糖、水、蛋白质、脂肪和少量的纤维,因为它的处理不包括任何化合物。今天,西瓦兰红糖已经成为酱油制作的原料。这项努力是由UD完成的。将西瓦兰红糖作为主要原料转化为酱油的农产品。通过将红糖的产品转化为酱油,它可以增加经济和劳动力吸收的价值。这项研究的目的是确定:(1)将siwalan作为UD上的“两个椰子品牌”酱油原料的价值。农产品,(2)劳动力吸收形式的增值单位为UD。农产品。使用的分析是hayami方法和劳动力吸收。这项研究的地点是在UD公司故意确定的。Sumenep摄政拱门街(Grujugan street of Sumenep摄政)的土产,因为这是唯一一个用标准红糖(siwalan)原料进行酱油加工的行业。研究结果显示获得的附加值加工红糖siwalan每公斤变成了酱油即总计6.298和附加值比例高达29,1 %酱油生产总值865公升的生产过程和形式的劳动力吸收劳动力的附加值在UD的酱油品牌两个椰子加工。农产品为0.01公斤/港币,为2港币/Pp。