{"title":"KEPADATAN JENIS SACCOSTREA CUCULLATA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU KAPOTA KECAMATAN WANGI - WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI","authors":"Charli Pratama, Muh. Ramli, .. Ira","doi":"10.33772/jsl.v6i4.21858","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Biofouling merupakan organisme yang menghabiskan serluruh hidupnya dilingkungan perairan laut, dan bersiafat menempel dan dapat menyebabkan masalah serius karena merupakan penghambat kelangsungan hidup anakan mangrove contohnya seperti teritip merupakan faktor penyebab stres ekofisiologis seperti reduksi fotosintesis dan penghambat pertukaran gas pada anakan dan tumbuhan dewasa Pulau kapota merupakan salah satu pulau yang terletak di bagian barat pulau wangi wangi selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Pulau kapota memiliki keanekaragaman hayati laut yang melimpah terutatama pada ekosistem mangrove yang mempunyai peran penting dalam kelangsungan rantai makanan bahan organik, serta tempat berllindung berbagai organisme yang berasosiasi di ekosistem mangrove salah satunya orgnisme Biofouling yang menenpel pada mangrove yang dapat menimbulkan kerusakan akibat biota penempet yang di sebut biofouling. Tujuan peneltn ini adalah mengetahui jenis biofouling, kepadatan biofouling, dan kualitas perairan pada ekosisitem manggrove di Pulau Kapota. Peneltian ini dilaksanakan bulan November 2020. Hasil penelitian ini ditemukan jenis biofouling S. cucullata yang memiliki sepasang cangkang tidak sama. Dengan kepadatan S. cucullata pada Ekosistem mangrove mencapai 0,04 – 0,70 ind/m², yang terdapat pada anakan. Sedangkan pada pohon mencapai 0,06 – 0,15 ind/m². dan kualitas perairan pada ekosistem Manggrove berdasarkan pH, Salinitas, Suhu, Kecepatan Arus dan kecerahan masih dapat dikatakan menunjang untuk pertubuhan biofouling S. cucullata.Kata Kunci : Manggrove, Biofouling, S. cucullata ","PeriodicalId":448135,"journal":{"name":"Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan)","volume":"195 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33772/jsl.v6i4.21858","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Biofouling merupakan organisme yang menghabiskan serluruh hidupnya dilingkungan perairan laut, dan bersiafat menempel dan dapat menyebabkan masalah serius karena merupakan penghambat kelangsungan hidup anakan mangrove contohnya seperti teritip merupakan faktor penyebab stres ekofisiologis seperti reduksi fotosintesis dan penghambat pertukaran gas pada anakan dan tumbuhan dewasa Pulau kapota merupakan salah satu pulau yang terletak di bagian barat pulau wangi wangi selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Pulau kapota memiliki keanekaragaman hayati laut yang melimpah terutatama pada ekosistem mangrove yang mempunyai peran penting dalam kelangsungan rantai makanan bahan organik, serta tempat berllindung berbagai organisme yang berasosiasi di ekosistem mangrove salah satunya orgnisme Biofouling yang menenpel pada mangrove yang dapat menimbulkan kerusakan akibat biota penempet yang di sebut biofouling. Tujuan peneltn ini adalah mengetahui jenis biofouling, kepadatan biofouling, dan kualitas perairan pada ekosisitem manggrove di Pulau Kapota. Peneltian ini dilaksanakan bulan November 2020. Hasil penelitian ini ditemukan jenis biofouling S. cucullata yang memiliki sepasang cangkang tidak sama. Dengan kepadatan S. cucullata pada Ekosistem mangrove mencapai 0,04 – 0,70 ind/m², yang terdapat pada anakan. Sedangkan pada pohon mencapai 0,06 – 0,15 ind/m². dan kualitas perairan pada ekosistem Manggrove berdasarkan pH, Salinitas, Suhu, Kecepatan Arus dan kecerahan masih dapat dikatakan menunjang untuk pertubuhan biofouling S. cucullata.Kata Kunci : Manggrove, Biofouling, S. cucullata
生物荧光是在海洋环境中度过所有生命的生物,bersiafat粘和抑制剂会导致严重的问题,因为它是红树林生存野人例如像藤壶是因素压力ekofisiologis还原植物光合作用和气体交换的野人抑制剂和成年人kapota岛是一个芬芳的香岛位于西部的南岛东南苏拉威西省kapota对生态系统有丰富的海洋生物多样性terutatama红树林在有机食品链的延续中发挥着重要作用,在红树林生态系统中,许多相互关联的生物叶绿素被称为生物绿素。这项研究的目的是确定卡波塔岛manggrove生态环境的种类、密度和水质。调查结果将于2020年11月进行。这项研究发现,一种生物自旋的cucullata有一对不一样的壳。红树林生态系统的S . cucullata密度达到0.04——0.70 ind / m²的,存在于野人。而在树上达到0,06——0,15 ind / m²。曼格格罗夫生态系统的水质,以pH、盐度、温度、电流和亮度为基础,仍然可以为曼格格罗夫的生物链留下印记。关键词:Manggrove, Biofouling, S. cucullata