SEJARAH LOKAL DALAM KURIKULUM MERDEKA: SITUS LOYANG MENDALE DAN LOYANG UJUNG KARANG SEBAGAI MUATAN SEJARAH LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Angga Prasetiya, W. Warto, Sudiyanto Sudiyanto
{"title":"SEJARAH LOKAL DALAM KURIKULUM MERDEKA: SITUS LOYANG MENDALE DAN LOYANG UJUNG KARANG SEBAGAI MUATAN SEJARAH LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH","authors":"Angga Prasetiya, W. Warto, Sudiyanto Sudiyanto","doi":"10.17977/um0330v5i2p238-250","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Scientific learning in the 2013 Curriculum, which should be able to integrate local history content into learning, experiences more obstacles in its implementation. The presence of the Merdeka Curriculum brings a new direction in learning history, especially regarding the need for local historical content to be integrated into learning. Therefore the purpose of writing this article is (1) to describe local history as learning content in the Merdeka Curriculum; (2) to describe the cultural remains at the Loyang Mendale and Loyang Ujung Karang sites as local historical content. The writing of this article uses the literature study research method. The results of the research show that in the Merdeka Curriculum local history content is included in the learning outcomes that must be mastered by students during the learning process. Then the Loyang Mendale and Loyang Ujung Karang sites as local historical content are urgently needed to be integrated into learning because they explain prehistoric life in central Aceh region since the Mesolithic period, and are also by the scope of material in phase E (grade X) which has been defined in the Merdeka Curriculum, namely The Origin of the Ancestors and the Spice Path of the Indonesian Nation.Pembelajaran saintifik dalam Kurikulum 2013 yang seharusnya dapat mengintegrasikan muatan sejarah lokal ke dalam pembelajaran, ternyata lebih banyak mengalami kendala pada pelaksanaannya. Kehadiran Kurikulum Merdeka membawa arah baru dalam pembelajaran sejarah terutama terkait perlunya muatan sejarah lokal diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Oleh karena itu tujuan penulisan artikel ini adalah (1) mendeskripsikan sejarah lokal sebagai muatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka; (2) mendeskripsikan tinggalan budaya pada Situs Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang sebagai muatan sejarah lokal. Penulisan artikel ini menggunakan metode penelitian studi pustaka. Hasil penelitan menunjukkan dalam Kurikulum Merdeka, muatan sejarah lokal terdapat dalam capaian pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Kemudian Situs Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang sebagai muatan sejarah lokal sangat dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran karena menjelaskan kehidupan pra-aksara di wilayah Aceh Tengah sejak periode Mesolitikum, dan juga sesuai dengan lingkup materi pada Fase E (kelas X) yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka yaitu Asal Usul Nenek Moyang dan Jalur Rempah Bangsa Indonesia. ","PeriodicalId":413901,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um0330v5i2p238-250","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Scientific learning in the 2013 Curriculum, which should be able to integrate local history content into learning, experiences more obstacles in its implementation. The presence of the Merdeka Curriculum brings a new direction in learning history, especially regarding the need for local historical content to be integrated into learning. Therefore the purpose of writing this article is (1) to describe local history as learning content in the Merdeka Curriculum; (2) to describe the cultural remains at the Loyang Mendale and Loyang Ujung Karang sites as local historical content. The writing of this article uses the literature study research method. The results of the research show that in the Merdeka Curriculum local history content is included in the learning outcomes that must be mastered by students during the learning process. Then the Loyang Mendale and Loyang Ujung Karang sites as local historical content are urgently needed to be integrated into learning because they explain prehistoric life in central Aceh region since the Mesolithic period, and are also by the scope of material in phase E (grade X) which has been defined in the Merdeka Curriculum, namely The Origin of the Ancestors and the Spice Path of the Indonesian Nation.Pembelajaran saintifik dalam Kurikulum 2013 yang seharusnya dapat mengintegrasikan muatan sejarah lokal ke dalam pembelajaran, ternyata lebih banyak mengalami kendala pada pelaksanaannya. Kehadiran Kurikulum Merdeka membawa arah baru dalam pembelajaran sejarah terutama terkait perlunya muatan sejarah lokal diintegrasikan ke dalam pembelajaran. Oleh karena itu tujuan penulisan artikel ini adalah (1) mendeskripsikan sejarah lokal sebagai muatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka; (2) mendeskripsikan tinggalan budaya pada Situs Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang sebagai muatan sejarah lokal. Penulisan artikel ini menggunakan metode penelitian studi pustaka. Hasil penelitan menunjukkan dalam Kurikulum Merdeka, muatan sejarah lokal terdapat dalam capaian pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Kemudian Situs Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang sebagai muatan sejarah lokal sangat dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran karena menjelaskan kehidupan pra-aksara di wilayah Aceh Tengah sejak periode Mesolitikum, dan juga sesuai dengan lingkup materi pada Fase E (kelas X) yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka yaitu Asal Usul Nenek Moyang dan Jalur Rempah Bangsa Indonesia. 
独立课程中的本地历史:基隆港和基隆端是当地历史学习的内容
2013年课程中的科学学习,应该能够将地方历史内容融入到学习中,但在实施过程中遇到了更多的障碍。默迪卡课程的出现为学习历史带来了一个新的方向,特别是关于将当地历史内容纳入学习的需要。因此,撰写本文的目的是(1)将当地历史描述为独立课程中的学习内容;(2)将Loyang Mendale和Loyang Ujung Karang遗址的文化遗迹描述为当地的历史内容。本文的写作采用了文献研究法。研究结果表明,在默迪卡课程中,地方历史内容被纳入学生在学习过程中必须掌握的学习成果。Loyang Mendale和Loyang Ujung Karang遗址作为当地的历史内容,迫切需要被整合到学习中,因为它们解释了中石器时代以来亚齐中部地区的史前生活,并且也是Merdeka课程中定义的E阶段(X级)的材料范围,即祖先的起源和印度尼西亚民族的香料之路。彭贝拉加兰圣徒达勒姆古典文2013 yang seharusnya dapat mengintegrasikan muatan sejarah地方ke dalam彭贝拉加兰,ternyata lebih banyak mengalami kendala padaksanaannya。Kehadiran Kurikulum Merdeka membawa arah baru dalam pembelajan sejarah terutama terkait perlunya muatan sejarah local diintegrasikan ke dalam pembelajan。Oleh karena itu tujuan penulisan artikel ini adalah (1) mendeskripsikan sejarah本地sebagai muatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka;(2) mendeskripsikan tinggalan budaya pada Situs Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang sebagai muatan sejarah local。penpenisanartikel在孟古纳坎方法penpenisanstudypustaka。Hasil penelitan menunjukkan dalam Kurikulum Merdeka, muatan sejarah当地terdapat dalam队长penbelajan yang harus dikuasai oleh peserta didik selama提议penbelajan。Kemudian Situs Loyang Mendale dan Loyang Ujung Karang sebagai muatan sejarah当地sangat dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran karena menjelaskan kehidupan pra-aksara di wilayah Aceh Tengah sejak时期mesoliticum, dan juga sesuai dengan lingup materi pada Fase E (kelas X) yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Merdeka yitu Asal Usul neneek Moyang dan Jalur rempaah Bangsa印度尼西亚。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信