Literasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Era Disrupsi

Abdul Rohman
{"title":"Literasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Era Disrupsi","authors":"Abdul Rohman","doi":"10.30821/eunoia.v2i1.1318","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Literasi merupakan kemampuan untuk mengolah dan memahami informasi ketika melakukan aktivitas membaca dan menulis. Peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang sangat luas melalui kegiatan literasi karena berkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan literasi di sekolah dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber referensi, menerapkan strategi literasi dalam proses belajar, dan mengkombinasikan strategi literasi dengan kegiatan pemecahan masalah. Literasi dan berpikir kritis sangat penting bagi peserta didik, khususnya di era disrupsi yang mengalami perkembangan IPTEK sangat pesat. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran literasi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan implementasi budaya literasi di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualititaf pendekatan studi literatur atau studi kepustakaan. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan cara meninjau literatur yang berkaitan dengan objek penelitian, seperti: buku, majalah, koran, laporan hasil penelitian, jurnal, dan lain-lain. Hasil temuan menunjukkan bahwa (1) budaya literasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Semakin tinggi kemampuan literasi peserta didik, maka akan semakin tinggi juga tingkat kekritisan peserta didik tersebut; dan (2) implementasi budaya literasi dalam proses pembelajaran dilakukan dengan delapan tahapan yaitu: pemantauan pemahaman teks, penggunaan literasi multimoda, instruksi jelas dan eksplisit, pemanfaatan alat bantu, respon terhadap berbagai jenis pertanyaan, membuat pertanyaan, proses literasi (analisis, sintesis, dan evaluasi), dan meringkas isi teks.","PeriodicalId":344408,"journal":{"name":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","volume":"162 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EUNOIA (Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30821/eunoia.v2i1.1318","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Literasi merupakan kemampuan untuk mengolah dan memahami informasi ketika melakukan aktivitas membaca dan menulis. Peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang sangat luas melalui kegiatan literasi karena berkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis. Kegiatan literasi di sekolah dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sumber referensi, menerapkan strategi literasi dalam proses belajar, dan mengkombinasikan strategi literasi dengan kegiatan pemecahan masalah. Literasi dan berpikir kritis sangat penting bagi peserta didik, khususnya di era disrupsi yang mengalami perkembangan IPTEK sangat pesat. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran literasi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan implementasi budaya literasi di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualititaf pendekatan studi literatur atau studi kepustakaan. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan cara meninjau literatur yang berkaitan dengan objek penelitian, seperti: buku, majalah, koran, laporan hasil penelitian, jurnal, dan lain-lain. Hasil temuan menunjukkan bahwa (1) budaya literasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Semakin tinggi kemampuan literasi peserta didik, maka akan semakin tinggi juga tingkat kekritisan peserta didik tersebut; dan (2) implementasi budaya literasi dalam proses pembelajaran dilakukan dengan delapan tahapan yaitu: pemantauan pemahaman teks, penggunaan literasi multimoda, instruksi jelas dan eksplisit, pemanfaatan alat bantu, respon terhadap berbagai jenis pertanyaan, membuat pertanyaan, proses literasi (analisis, sintesis, dan evaluasi), dan meringkas isi teks.
在干扰时期提高批判性思维能力
识字是一种处理和理解信息的能力,同时进行读写活动。学习者将通过识字活动获得广泛的知识,因为它与批判性思维能力密切相关。学校内的识字活动是利用各种参考资源、学习过程中采用识字策略以及将识字策略与问题解决活动结合起来进行的。识字和批判性思维对学习者来说是必不可少的,尤其是在智力发展迅速的混乱时代。因此,本文旨在分析识字在提高批判性思维能力和学校识字文化实施方面的作用。研究方法是文学研究或文学研究的辅助性研究。本研究的数据是通过审查与研究对象相关的文献收集的,如书籍、杂志、报纸、研究结果报告、期刊等。研究结果表明(1)识字文化在提高学习者批判性思维能力方面发挥着至关重要的作用。学习者的识字能力越高,学习者的批判程度就越高;(2)学习过程中扫盲文化的实施有八个阶段:跟踪文本理解、使用multimoda字符串、清晰和明确的说明、使用辅助工具、对各种问题的反应、提出问题、提出问题、读写过程(分析、合成和评估)以及总结文本内容。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信