Ayu Kor Ana, Twenfosel. O Dami Dato, Daud Amalo, Markus M. Kleden
{"title":"Kandungan Serat Kasar serta Kecernaan in vitro Ransum Komplit Akibat Penggunaan Daun Bafkenu (Kleinhoviahospita) sebagai Pengganti Rumput Alam","authors":"Ayu Kor Ana, Twenfosel. O Dami Dato, Daud Amalo, Markus M. Kleden","doi":"10.57089/jplk.v4i2.1137","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bafkenu (Kleinhovia hospita) dalam ransum komplit sebagai penganti rumput alam terhadap kandungan serat kasar serta kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap ) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu R0= Ransum komplit terdiri dari 70% hijauan rumput alam + 30% konsentrat; R1= Ransum komplit terdiri dari 70%hijauan (85% rumput alam + 15% daun bafkenu) + 30% konsentrat; R2= Ransum komplit yang terdiri dari 70%hijauan (70% rumput alam +30% daun bafkenu) + 30% konsentrat; dan R3= Ransum komplit yang terdiri dari 70%hijauan (55% rumput alam + 45% daun bafkenu) + 30% konsentrat. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan serat kasar , tetapi tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan in vitro bahan kering serta bahan organik. Pada tingkat substitusi rumput alam dengan daun bafkenu 45% dari proporsi hijauan 70% dalam ransum komplit adalah paling baik dilihat dari bahan kandungan serat kasar meskipun memberikan nilai kecernaan bahan organik dan kecernaan bahan kering yang relatif sama dengan perlakuan lainnya\n \nThe purpose of this study was to determine the effect of using bafkenu (Kleinhoviahospita) leaves in complete rations as a substitute for natural grass on crude fiber content and in vitro digestibility of dry matter and organic matter. The design used was a completely randomized design with 4 treatments and 4 replications, namely R0 = complete ration consisting of 70% natural grass forage + 30% concentrate; R1 = Complete ration consisting of 70% forage (85% natural grass + 15% bafkenu leaves) + 30% concentrate; R2 = Complete ration consisting of 70% forage (70% natural grass + 30% bafkenu leaves) + 30% concentrate; and R3 = complete ration consisting of 70% forage (55% natural grass + 45% bafkenu leaves) + 30% concentrate.. The data were analyzed using analysis of variance and if it had a significant effect, it was continued with the BNT test. The results of statistical analysis showed that the treatment had a significant effect (P<0.05) on crude fiber content, was not significant (P>0.05) while the in vitro digestibility of dry matter and organic matter At the level of substitution of natural grass by bafkenu leaves, 45% of the proportion of 70% forage in complete rations was the best in terms of crude fiber content even though it provide the same digestibility of organic matter and dry matter digestibility as other\n ","PeriodicalId":251106,"journal":{"name":"Jurnal Peternakan Lahan Kering","volume":"246 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Peternakan Lahan Kering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57089/jplk.v4i2.1137","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bafkenu (Kleinhovia hospita) dalam ransum komplit sebagai penganti rumput alam terhadap kandungan serat kasar serta kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap ) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu R0= Ransum komplit terdiri dari 70% hijauan rumput alam + 30% konsentrat; R1= Ransum komplit terdiri dari 70%hijauan (85% rumput alam + 15% daun bafkenu) + 30% konsentrat; R2= Ransum komplit yang terdiri dari 70%hijauan (70% rumput alam +30% daun bafkenu) + 30% konsentrat; dan R3= Ransum komplit yang terdiri dari 70%hijauan (55% rumput alam + 45% daun bafkenu) + 30% konsentrat. Analisis data menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kandungan serat kasar , tetapi tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan in vitro bahan kering serta bahan organik. Pada tingkat substitusi rumput alam dengan daun bafkenu 45% dari proporsi hijauan 70% dalam ransum komplit adalah paling baik dilihat dari bahan kandungan serat kasar meskipun memberikan nilai kecernaan bahan organik dan kecernaan bahan kering yang relatif sama dengan perlakuan lainnya
The purpose of this study was to determine the effect of using bafkenu (Kleinhoviahospita) leaves in complete rations as a substitute for natural grass on crude fiber content and in vitro digestibility of dry matter and organic matter. The design used was a completely randomized design with 4 treatments and 4 replications, namely R0 = complete ration consisting of 70% natural grass forage + 30% concentrate; R1 = Complete ration consisting of 70% forage (85% natural grass + 15% bafkenu leaves) + 30% concentrate; R2 = Complete ration consisting of 70% forage (70% natural grass + 30% bafkenu leaves) + 30% concentrate; and R3 = complete ration consisting of 70% forage (55% natural grass + 45% bafkenu leaves) + 30% concentrate.. The data were analyzed using analysis of variance and if it had a significant effect, it was continued with the BNT test. The results of statistical analysis showed that the treatment had a significant effect (P<0.05) on crude fiber content, was not significant (P>0.05) while the in vitro digestibility of dry matter and organic matter At the level of substitution of natural grass by bafkenu leaves, 45% of the proportion of 70% forage in complete rations was the best in terms of crude fiber content even though it provide the same digestibility of organic matter and dry matter digestibility as other