{"title":"PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTI TEMPORAL DI DAERAH PESISIR SUNGAI BUNGIN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN","authors":"Marnardo Sihombing, Andi Agussalim, A. Affandi","doi":"10.36706/maspari.v9i1.4223","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wilayah pesisir Pantai Timur Sumatera Selatan khususnya yang terletak di Kabupaten Banyuasin merupakan daerah muara sungai atau daerah estuaria. Daerah muara sungai pada umumnya dipengaruhi oleh pasang surut, gelombang, arus yang mengakibatkan kondisi fisik pantai di daerah pesisir akan mengalami perubahan dan pada dasarnya pantai merupakan wilayah yang kompleks sebagai hasil dari berbagai interaksi antara faktor fisika, kimiawi dan biologis. Kawasan pantai merupakan kawasan yang sangat dinamis. Perubahan garis pantai merupakan salah satu bentuk dinamisasi kawasan pantai yang terjadi secara terus menerus. Perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan pantai berupa pengikisan pantai ( abrasi ) dan penambahan pantai ( sedimentasi atau akresi ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perubahan garis pantai menggunakan citra landsat multi temporal di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin dan menentukan kecepatan laju pengendapan sedimen di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-24 Februari 2014 untuk pengambilan sampel sedimen menggunakan sediment trap di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Proses pengolahan data dilakukan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penginderaan jauh dan survei lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan garis pantai yang terjadi pada stasiun 1, 2 dan stasiun 4 mengalami sedimentasi dan stasiun 3, 5, 6 dan stasiun 7 mengalami erosi, dimana pada stasiun 7 merupakan laju pengendapan tertinggi yaitu 7,8861 kg/m 2 /hari, dimana bagian Timur Laut Muara Sungai Banyuasin berhadapan langsung dengan Muara Sungai Musi dan Selat Bangka. KATA KUNCI: Banyuasin, citra Landsat, pengendapan, perubahan garis pantai, Sungai Bungin.","PeriodicalId":296637,"journal":{"name":"Maspari Journal","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Maspari Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36706/maspari.v9i1.4223","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Wilayah pesisir Pantai Timur Sumatera Selatan khususnya yang terletak di Kabupaten Banyuasin merupakan daerah muara sungai atau daerah estuaria. Daerah muara sungai pada umumnya dipengaruhi oleh pasang surut, gelombang, arus yang mengakibatkan kondisi fisik pantai di daerah pesisir akan mengalami perubahan dan pada dasarnya pantai merupakan wilayah yang kompleks sebagai hasil dari berbagai interaksi antara faktor fisika, kimiawi dan biologis. Kawasan pantai merupakan kawasan yang sangat dinamis. Perubahan garis pantai merupakan salah satu bentuk dinamisasi kawasan pantai yang terjadi secara terus menerus. Perubahan garis pantai yang terjadi di kawasan pantai berupa pengikisan pantai ( abrasi ) dan penambahan pantai ( sedimentasi atau akresi ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perubahan garis pantai menggunakan citra landsat multi temporal di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin dan menentukan kecepatan laju pengendapan sedimen di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10-24 Februari 2014 untuk pengambilan sampel sedimen menggunakan sediment trap di daerah pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Proses pengolahan data dilakukan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penginderaan jauh dan survei lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan garis pantai yang terjadi pada stasiun 1, 2 dan stasiun 4 mengalami sedimentasi dan stasiun 3, 5, 6 dan stasiun 7 mengalami erosi, dimana pada stasiun 7 merupakan laju pengendapan tertinggi yaitu 7,8861 kg/m 2 /hari, dimana bagian Timur Laut Muara Sungai Banyuasin berhadapan langsung dengan Muara Sungai Musi dan Selat Bangka. KATA KUNCI: Banyuasin, citra Landsat, pengendapan, perubahan garis pantai, Sungai Bungin.
南苏门答腊的沿海地区,尤其是在班尤加拉区,是河口或埃斯图利亚地区。河流的河口通常受到潮汐、波浪和水流的影响,这些潮汐和潮汐会导致沿海海滩的物理状态发生变化,而海滩本质上是物理、化学和生物因素相互作用的结果,是一个复杂的区域。沿海地区是一个充满活力的地区。海岸线的变化是沿海地区不断变化的一种形式。沿海地区因海滩耗竭和增加海滩面积而发生的海岸线变化。这项研究的目的是利用班鱼湾沿岸地区的多时间陆地卫星图像来确定海岸线的变化,并确定班鱼湾沿岸沉积物沉积的速度。该研究于2014年2月10日至24日进行,利用一个沉积物沉积器在南苏门答腊banmatera河口沿岸地区的蹦床上提取沉积物。数据处理是在遥远的成像实验室和oseanographic实验室进行的Sriwijaya大学海洋科学研究项目。本研究采用的方法是进行远距离感知和实地调查。这项研究结果表明,在车站的海岸线变化1、2和4经历sedimentasi车站车站3、5、6和7侵蚀车站,在车站7是沉积速率最高即7.8861 kg / m 2款/天,其中东北部Banyuasin河口河口音乐和邦加海峡面对面。关键词:板盐,陆地卫星图像,沉降物,海岸线变化,蹦极河。