{"title":"Pendidikan Agama Kristen yang Terintegrasi Terhadap Pembentukan Karakter dan Mental Penyandang Disabilitas","authors":"Ricky Mallisa'","doi":"10.34307/peada.v2i1.26","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of research is to examine integrated Christian religious education among the disabled. The disability is for everyone who has a long period of intellectual, and mental disability. Limitations that have been imposed have a bearing on the difficulty of effectively interacting with those around them. Therefore, what happens in the lives of those who have disability is feeling neglected. As though no room in living life is what everyone is entitled to. This is what has become a problem until now. The onset of the problem requires Christianity education is not only present in the form of a formal educations but also in non-formal education. The non-formal education referred to is the family, and community ward Church. Hence the research method to be used is, a descriptive qualitative study method. Descriptive qualitative research is understood to describe a condition of its nature without manipulating the variables. This type of research is exploited with qualitative data and then descriptive. Like analyzing phenomena of phenomena and social circumstances. So based on that the findings that are available in the research are: the integration of Christian religious education is where all parties in either formal education are the family, and community churches capable of building the character and mentality of those with disabilities. \nTujuan penelitian adalah untuk mengkaji pendidikan agama kristen yang terintegrasi terhadap penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dalam jangka waktu yang lama. Keterbatasan yang dialami memberi dampak terhadap sulitnya berinteraksi secara efektif dengan orang disekitarnya. Terkait itu, maka yang terjadi dalam kehidupan para penyandang disabilitas ialah merasa terabaikan. Seperti tidak diberi ruang dalam menjalani kehidupan seperti hak setiap orang pada umumnya. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah hingga saat ini. Timbulnya masalah tersebut mengharuskan pendidikan agama kristen tidak hanya hadir dalam dunia Pendidikan formal, namun juga dalam Pendidikan non formal. Pendidikan non formal yang dimaksud ialah gereja, lingkungan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu metode penelitian yang akan digunakan ialah, metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif dipahami sebagai penggambaran suatu kondisi apa adanya tanpa melakukan manipulasi pada variabel yang diteliti. Jenis penelitian ini memanfaatkan data kualitatif lalu menguraikan secara deskriptif. Seperti menganalisis suatu kejadian, fenomena, dan keadaan sosial. Maka berdasarkan hal itu, temuan temuan yang ada dalam penelitian adalah: hadirnya Pendidikan agama kristen secara terintegrasi, dimana semua pihak baik dalam Pendidikan formal ataupun non formal yakni: Gereja, keluarga dan masyarakat mampu membina karakter dan mental para penyandang disabilitas.","PeriodicalId":124855,"journal":{"name":"PEADA' : Jurnal Pendidikan Kristen","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PEADA' : Jurnal Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34307/peada.v2i1.26","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The purpose of research is to examine integrated Christian religious education among the disabled. The disability is for everyone who has a long period of intellectual, and mental disability. Limitations that have been imposed have a bearing on the difficulty of effectively interacting with those around them. Therefore, what happens in the lives of those who have disability is feeling neglected. As though no room in living life is what everyone is entitled to. This is what has become a problem until now. The onset of the problem requires Christianity education is not only present in the form of a formal educations but also in non-formal education. The non-formal education referred to is the family, and community ward Church. Hence the research method to be used is, a descriptive qualitative study method. Descriptive qualitative research is understood to describe a condition of its nature without manipulating the variables. This type of research is exploited with qualitative data and then descriptive. Like analyzing phenomena of phenomena and social circumstances. So based on that the findings that are available in the research are: the integration of Christian religious education is where all parties in either formal education are the family, and community churches capable of building the character and mentality of those with disabilities.
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pendidikan agama kristen yang terintegrasi terhadap penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dalam jangka waktu yang lama. Keterbatasan yang dialami memberi dampak terhadap sulitnya berinteraksi secara efektif dengan orang disekitarnya. Terkait itu, maka yang terjadi dalam kehidupan para penyandang disabilitas ialah merasa terabaikan. Seperti tidak diberi ruang dalam menjalani kehidupan seperti hak setiap orang pada umumnya. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah hingga saat ini. Timbulnya masalah tersebut mengharuskan pendidikan agama kristen tidak hanya hadir dalam dunia Pendidikan formal, namun juga dalam Pendidikan non formal. Pendidikan non formal yang dimaksud ialah gereja, lingkungan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu metode penelitian yang akan digunakan ialah, metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif dipahami sebagai penggambaran suatu kondisi apa adanya tanpa melakukan manipulasi pada variabel yang diteliti. Jenis penelitian ini memanfaatkan data kualitatif lalu menguraikan secara deskriptif. Seperti menganalisis suatu kejadian, fenomena, dan keadaan sosial. Maka berdasarkan hal itu, temuan temuan yang ada dalam penelitian adalah: hadirnya Pendidikan agama kristen secara terintegrasi, dimana semua pihak baik dalam Pendidikan formal ataupun non formal yakni: Gereja, keluarga dan masyarakat mampu membina karakter dan mental para penyandang disabilitas.
本研究的目的是探讨在残障人士中进行基督教合一的宗教教育。残疾是针对每一个有长期智力和精神残疾的人。施加的限制影响了他们与周围人有效互动的难度。因此,在那些残疾人的生活中发生的是被忽视的感觉。好像生活中没有空间是每个人都有权享有的。到目前为止,这已经成为一个问题。问题的出现要求基督教教育不仅以正规教育的形式出现,而且以非正规教育的形式出现。这里所说的非正规教育是指家庭教育和社区教会教育。因此,本文采用的研究方法是描述性质的研究方法。描述性定性研究被理解为在不操纵变量的情况下描述其性质的条件。这种类型的研究首先利用定性数据,然后是描述性数据。喜欢分析现象中的现象和社会环境。因此,基于这些研究结果,基督教宗教教育的整合是正规教育的所有参与者都是家庭和社区教会,能够培养残疾人的性格和心态。Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pendidikan agama kristen yang terintegrasi terhadap penyanandang残疾。penyanandang残障者adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik,知识分子,精神,dalam jangka waktu yang喇嘛。Keterbatasan yang dialami成员丹帕克(dampak)认为,这是一种相互影响的现象,是一种与橙色疾病有关的疾病。Terkait itu, maka yang terjadi dalam kehidupan para penyandang残障人士,alah merasa terabaikan。我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们。halinilah yang kemudian menjadi masalah hinga saat ini。Timbulnya masalah tersebut mengharuskan pendidikan agama kristen tidak hanya hadir dunia pendidikan正式,namun juga dalam pendidikan非正式。Pendidikan非正式yang dimaksud ialah gereja, lingkungan keluarga dan masyarakat。Oleh karena图metode penelitian yang akan digunakan ialah, metode penelitian定性描述。Penelitian质量描述:dipahami sebagai penggambaran suatu kondisi apa adanya tanpa melakukan manipulasi pada variabel yang diteliti。本文介绍了一种基于数据定性的数据分析方法,并提出了一种基于数据定性的数据分析方法。分类门分析:现象分析、分类门分析和社会分析。Maka berdasarkan hal itu, temuan temuan yang ada dalam penelitian adalah: hadirnya Pendidikan agama kristen secara terintegrasi, dimana semua pihak baik dalam Pendidikan正式ataupun非正式yakni: Gereja, keluarga dan masyarakat mampu membina karakter dan mental para penyandang disabilitas。