{"title":"Multidimensional Thinking Paradigm in Multicultural Education (Study of the Thought of Musa Asy'arie)","authors":"Zaprulkhan Zaprulkhan","doi":"10.32923/EDUGAMA.V6I2.1510","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The multidimensional educational paradigm departs from the understanding that human nature is multidimensional as material and spiritual beings, economic beings, political creatures, social beings, and also religious beings. Likewise, the problems faced in real life are multidimensional in nature including economic, social, cultural, legal, political and religious issues. To deal with these multidimensional humanitarian problems, undoubtedly requires a multidimensional thinking paradigm that is capable of providing multidimensional solutions. One of the application strategies for multidimensional thinking in the realm of education is to implement multicultural education. Therefore, this short article will discuss the multidimensional thinking paradigm of Musa Asy’arie's perspective in the field of multicultural education. \nParadigma pendidikan multidimensi berangkat dari pemahaman bahwa hakikat manusia multidimensi sebagai makhluk material dan spiritual, makhluk ekonomi, makhluk politik, makhluk sosial, dan juga makhluk religius. Begitu pula dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata yang bersifat multidimensi antara lain masalah ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik dan agama. Untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan yang multidimensi tersebut, niscaya dibutuhkan paradigma berpikir multidimensi yang mampu memberikan solusi multidimensi. Salah satu strategi penerapan pemikiran multidimensi dalam ranah pendidikan adalah dengan melaksanakan pendidikan multikultural. Oleh karena itu, artikel singkat ini akan membahas paradigma berpikir multidimensi perspektif Musa Asy'arie dalam bidang pendidikan multikultural.","PeriodicalId":308631,"journal":{"name":"Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edugama: Jurnal Kependidikan dan Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32923/EDUGAMA.V6I2.1510","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The multidimensional educational paradigm departs from the understanding that human nature is multidimensional as material and spiritual beings, economic beings, political creatures, social beings, and also religious beings. Likewise, the problems faced in real life are multidimensional in nature including economic, social, cultural, legal, political and religious issues. To deal with these multidimensional humanitarian problems, undoubtedly requires a multidimensional thinking paradigm that is capable of providing multidimensional solutions. One of the application strategies for multidimensional thinking in the realm of education is to implement multicultural education. Therefore, this short article will discuss the multidimensional thinking paradigm of Musa Asy’arie's perspective in the field of multicultural education.
Paradigma pendidikan multidimensi berangkat dari pemahaman bahwa hakikat manusia multidimensi sebagai makhluk material dan spiritual, makhluk ekonomi, makhluk politik, makhluk sosial, dan juga makhluk religius. Begitu pula dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata yang bersifat multidimensi antara lain masalah ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik dan agama. Untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan yang multidimensi tersebut, niscaya dibutuhkan paradigma berpikir multidimensi yang mampu memberikan solusi multidimensi. Salah satu strategi penerapan pemikiran multidimensi dalam ranah pendidikan adalah dengan melaksanakan pendidikan multikultural. Oleh karena itu, artikel singkat ini akan membahas paradigma berpikir multidimensi perspektif Musa Asy'arie dalam bidang pendidikan multikultural.
多维度教育范式偏离了这样一种认识,即人的本质是多维的,包括物质和精神存在、经济存在、政治存在、社会存在以及宗教存在。同样,现实生活中面临的问题是多方面的,包括经济、社会、文化、法律、政治和宗教问题。要处理这些多方面的人道主义问题,无疑需要一种能够提供多方面解决方案的多方面思维范式。多维思维在教育领域的应用策略之一是实施多元文化教育。因此,本文将探讨穆萨·阿什阿里视角在多元文化教育领域的多维思维范式。范式pendidikan多维berangkat dari pemahaman bahwa hakikat manusia多维sebagai makhluk物质与精神,makhluk经济,makhluk政治,makhluk社会,dan juga makhluk宗教。Begitu pula dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata yang bersifat多维度antara lain masalah经济,社会,budaya, hukum,政治,danagama。Untuk mengatasi permasalahan kemanusian yang multi - dimensional tersebut, niscaya dibutuhkan paradigm berpikir multi - dimensional yang mampu memberikan solusi多维。Salah satu strategi penerapan pemikiran多维度dalam ranah pendidikan adalah dengan melaksanakan pendidikan多元文化。奥列赫·卡瑞纳图,作者·辛格特尼·阿坎坎成员的范式与多维视角[m]。