{"title":"KAJIAN KERENTANAN PESISIR UNTUK BUDIDAYA LAUT DI PULAU DULLAH, KOTA TUAL","authors":"Henny Fitrinawati","doi":"10.29303/mediaakuakultur.v1i1.118","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \n \n Perikanan budidaya menyediakan lebih dari setengah dari pasokan makanan laut di dunia dengan pasokan ikan per kapita dunia mencapai rekor pada tahun 2014 yaitu 20 kg. Indonesia memiliki potensi perikanan budidaya terbesar di dunia yakni 67,7 juta ton per tahun. Jika ditinjau dari ketersediaan air tawar yang semakin berkurang, sebagaian besar pertumbuhan perikanan budidaya akan berlangsung dalam air laut. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan di wilayah pesisir Pulau Dullah, Kota Tual melalui pendekatan spasial. Penelitian dilakukan di Teluk Luv (Pulau Dullah bagian selatan) dan Teluk Divur (Pulau Dullah bagian utara) yang merupakan bagian dari Kecamatan Dullah Utara.Penentuan kerentanan pesisir teluk dilakukan untuk mengetahui nilai indeks kerentanan pesisir teluk menggunakan modifikasi konsep kerentanan pesisir Gornitz dan White(1992). Metode penelitian kerentanan pesisir teluk menggunakan pendekatan spasial dengan berdasarkan pada kondisi fisik pesisir telukyaitu geomorfologi, perubahan garis pantai, elevasi, kenaikan muka laut relatif, tunggang pasang maksimal dan tinggi gelombang. Indeks kerentanan pesisir teluk dibagi ke dalam tigakelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penilaian secara kuantitatif terhadap kerentanan pesisir dilakukan melalui scoring. Luaran penelitian ini adalah berupa peta kerentanan wilayah pesisir Pulau Dullah. Teluk Divur dan Teluk Luv memiliki perairan yang masuk kedalam kategori tidak rentan hingga rentan sedang dengan nilai indeks kerentanan berkisar 0,00-19,37. Posisi mulut teluk memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi dari teluk bagian dalam.","PeriodicalId":238996,"journal":{"name":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","volume":"4 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal Of Aquaculture Medium","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v1i1.118","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Perikanan budidaya menyediakan lebih dari setengah dari pasokan makanan laut di dunia dengan pasokan ikan per kapita dunia mencapai rekor pada tahun 2014 yaitu 20 kg. Indonesia memiliki potensi perikanan budidaya terbesar di dunia yakni 67,7 juta ton per tahun. Jika ditinjau dari ketersediaan air tawar yang semakin berkurang, sebagaian besar pertumbuhan perikanan budidaya akan berlangsung dalam air laut. Peneltian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan di wilayah pesisir Pulau Dullah, Kota Tual melalui pendekatan spasial. Penelitian dilakukan di Teluk Luv (Pulau Dullah bagian selatan) dan Teluk Divur (Pulau Dullah bagian utara) yang merupakan bagian dari Kecamatan Dullah Utara.Penentuan kerentanan pesisir teluk dilakukan untuk mengetahui nilai indeks kerentanan pesisir teluk menggunakan modifikasi konsep kerentanan pesisir Gornitz dan White(1992). Metode penelitian kerentanan pesisir teluk menggunakan pendekatan spasial dengan berdasarkan pada kondisi fisik pesisir telukyaitu geomorfologi, perubahan garis pantai, elevasi, kenaikan muka laut relatif, tunggang pasang maksimal dan tinggi gelombang. Indeks kerentanan pesisir teluk dibagi ke dalam tigakelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penilaian secara kuantitatif terhadap kerentanan pesisir dilakukan melalui scoring. Luaran penelitian ini adalah berupa peta kerentanan wilayah pesisir Pulau Dullah. Teluk Divur dan Teluk Luv memiliki perairan yang masuk kedalam kategori tidak rentan hingga rentan sedang dengan nilai indeks kerentanan berkisar 0,00-19,37. Posisi mulut teluk memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi dari teluk bagian dalam.
2014年,全球人均鱼类供应的渔业占世界海洋供应总量的一半以上,创下了20公斤的历史记录。印度尼西亚每年最大的渔业产量是67.70万吨。鉴于淡水的可用性正在减少,渔业的大部分增长将在海水中进行。这项研究的目的是通过空间方法分析杜拉岛沿岸地区的脆弱性水平。这项研究是在Luv湾(南杜拉岛)和Divur湾(北杜拉岛)进行的,这是Dullah north street的一部分。通过对Gornitz和White海滨脆弱性的概念进行评估,确定了海湾脆弱性指数的价值。研究海湾沿岸脆弱性的方法是基于泰丘克的沿海身体状况,即地形学、海岸线变化、海拔升高、相对海平面上升、潮汐的最大和高度。海湾沿岸的脆弱性指数分为低、中、高。对沿海脆弱性的定量评估是通过得分进行的。本研究的主题是杜拉岛沿海地区脆弱性的地图。迪乌尔湾和拉夫湾的水存在于非弱势群体中,直到弱势群体处于中等水平,脆弱性指数在0.00 -19,37之间。入口的位置从内部海湾有更多的漏洞。