{"title":"Upaya Asatidz dalam Mencegah Ma'ashil Yadain melalui Pembelajaran Akhlaq Kajian Kitab Muroqil Ubudiyah","authors":"Ilham Alamsyah, M. Rasyid, Ayi Sobarna","doi":"10.29313/bcsied.v3i1.6311","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. This essay discusses the phenomenon of ma’ashil yadain they are theft and ghasab at Islamic Boarding School, Bandung. This study aims to reveal the causes of the occurrence of acts of theft and ghasab and efforts to overcome them by the teachersthrough a study of the Muroqil Ubudiyah book how to implement it and what solutions can be offered to overcome the theft and the culture of the ghasab. This study uses a descriptive qualitative approach, because researcher want to describe and illustrate how acts of theft and ghasab occur at the Islamic Boarding School. Data collection techniques in this study used direct observation/observation, interviews, and documentation of the head of the boarding school, the teachers administrators and students. Data analysis uses three stages, the first is data reduction, the second is data presentation, and the third is drawing conclusions. The results showed: 1) The theft that occurred at the Islamic Boarding School was caused by several factors including economic factors, urgent circumstances and the carelessness of the owner of the goods while ghasab was caused by 3 factors, namely individual factors: weak awareness of students not to commit ghasab , an innate tradition from the previous environment and likes to belittle the items in the ghasab. Environmental factors: the absence of role models, patterns of interaction that are too close to be abused, and factors of the moral education system: the quality of educators is not maintained, the moral development is not optimal. 2). Efforts to implement prevention through the study of the book of muroqil ubudiyah at Pondok Pesantren are not going well. This is shown by the students who often arrive late for recitation, are not disciplined when reciting the recitation and lack of support from other the teachers 3). Solutions that can be offered as an effort to reduce theft and ghasab in Islamic boarding schools are changing perceptions of ghasab, setting an example not to commit theft and ghasab, making regulations about stealing and ghasab and improving the quality of moral education. For now, efforts have been made by Islamic Boarding School to tackle cases of theft and ghasab culture, namely changing perceptions about stealing and ghasab, doing punishment, and improving the quality of moral education. \nAbstrak. Skripsi ini membahas fenomena ma’ashil yadain yaitu pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sebab terjadinya tindakan pencurian dan ghasab serta upaya penanggulangannya yang dilakukan asatidz melalui kajian kitab muroqil ubudiyah bagaimana pelaksanaannya serta solusi apa yang bisa ditawarkan guna menanggulangi pencurian dan budaya ghasab tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, sebab peneliti ingin mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana terjadinya tindakan pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengamatan langsung/observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pimpinan pesantren, asatidz, pengurus dan santri. Analisis data menggunakan tiga tahapan yang pertama reduksi data kedua penyajian data dan yang ketiga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan: 1) Pencurian yang terjadi di Pondok Pesantren disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor keadaan yang mendesak dan faktor kecerobohan si pemilik barang sedangkan ghasab disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor individu: lemahnya kesadaran santri untuk tidak berbuat ghasab, tradisi bawaan dari lingkungan sebelumnya dan suka meremehkan barang yang di ghasab. Faktor lingkungan: tidak adanya sosok teladan, pola interaksi yang terlalu dekat yang disalahgunakan, serta faktor sistem pendidikan akhlak: kualitas pendidik yang kurang terjaga, kurang maksimalnya pembinaan akhlak yang dilakukan. 2). Upaya pelaksaan pencegahan melalui kajian kitab muroqil ubudiyah di Pondok Pesantren, berjalan kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan santri yang sering datang terlambat dalam pengajian, tidak disiplin ketika mengaji dan kurangnya dukungan dari asatidz lain. 3). Solusi yang dapat ditawarkan sebagai upaya mengurangi pencurian dan ghasab di pondok pesantren yaitu mengubah persepsi tentang ghasab, memberi teladan untuk tidak melakukan pencurian dan ghasab, membuat peraturan tentang mencuri dan ghasab serta meningkatkan mutu pendidikan akhlak. Untuk saat ini upaya yang sudah dilakukan Pondok Pesantren untuk menanggulangi kasus pencurian dan budaya ghasab yaitu mengubah persepsi tentang mencuri dan ghasab, melakukan ta’zir, dan meningkatkan mutu pendidikan akhlak. ","PeriodicalId":359329,"journal":{"name":"Bandung Conference Series: Islamic Education","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bandung Conference Series: Islamic Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/bcsied.v3i1.6311","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. This essay discusses the phenomenon of ma’ashil yadain they are theft and ghasab at Islamic Boarding School, Bandung. This study aims to reveal the causes of the occurrence of acts of theft and ghasab and efforts to overcome them by the teachersthrough a study of the Muroqil Ubudiyah book how to implement it and what solutions can be offered to overcome the theft and the culture of the ghasab. This study uses a descriptive qualitative approach, because researcher want to describe and illustrate how acts of theft and ghasab occur at the Islamic Boarding School. Data collection techniques in this study used direct observation/observation, interviews, and documentation of the head of the boarding school, the teachers administrators and students. Data analysis uses three stages, the first is data reduction, the second is data presentation, and the third is drawing conclusions. The results showed: 1) The theft that occurred at the Islamic Boarding School was caused by several factors including economic factors, urgent circumstances and the carelessness of the owner of the goods while ghasab was caused by 3 factors, namely individual factors: weak awareness of students not to commit ghasab , an innate tradition from the previous environment and likes to belittle the items in the ghasab. Environmental factors: the absence of role models, patterns of interaction that are too close to be abused, and factors of the moral education system: the quality of educators is not maintained, the moral development is not optimal. 2). Efforts to implement prevention through the study of the book of muroqil ubudiyah at Pondok Pesantren are not going well. This is shown by the students who often arrive late for recitation, are not disciplined when reciting the recitation and lack of support from other the teachers 3). Solutions that can be offered as an effort to reduce theft and ghasab in Islamic boarding schools are changing perceptions of ghasab, setting an example not to commit theft and ghasab, making regulations about stealing and ghasab and improving the quality of moral education. For now, efforts have been made by Islamic Boarding School to tackle cases of theft and ghasab culture, namely changing perceptions about stealing and ghasab, doing punishment, and improving the quality of moral education.
Abstrak. Skripsi ini membahas fenomena ma’ashil yadain yaitu pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sebab terjadinya tindakan pencurian dan ghasab serta upaya penanggulangannya yang dilakukan asatidz melalui kajian kitab muroqil ubudiyah bagaimana pelaksanaannya serta solusi apa yang bisa ditawarkan guna menanggulangi pencurian dan budaya ghasab tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, sebab peneliti ingin mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana terjadinya tindakan pencurian dan ghasab di Pondok Pesantren. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pengamatan langsung/observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pimpinan pesantren, asatidz, pengurus dan santri. Analisis data menggunakan tiga tahapan yang pertama reduksi data kedua penyajian data dan yang ketiga penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan: 1) Pencurian yang terjadi di Pondok Pesantren disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor ekonomi, faktor keadaan yang mendesak dan faktor kecerobohan si pemilik barang sedangkan ghasab disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor individu: lemahnya kesadaran santri untuk tidak berbuat ghasab, tradisi bawaan dari lingkungan sebelumnya dan suka meremehkan barang yang di ghasab. Faktor lingkungan: tidak adanya sosok teladan, pola interaksi yang terlalu dekat yang disalahgunakan, serta faktor sistem pendidikan akhlak: kualitas pendidik yang kurang terjaga, kurang maksimalnya pembinaan akhlak yang dilakukan. 2). Upaya pelaksaan pencegahan melalui kajian kitab muroqil ubudiyah di Pondok Pesantren, berjalan kurang baik. Hal ini ditunjukkan dengan santri yang sering datang terlambat dalam pengajian, tidak disiplin ketika mengaji dan kurangnya dukungan dari asatidz lain. 3). Solusi yang dapat ditawarkan sebagai upaya mengurangi pencurian dan ghasab di pondok pesantren yaitu mengubah persepsi tentang ghasab, memberi teladan untuk tidak melakukan pencurian dan ghasab, membuat peraturan tentang mencuri dan ghasab serta meningkatkan mutu pendidikan akhlak. Untuk saat ini upaya yang sudah dilakukan Pondok Pesantren untuk menanggulangi kasus pencurian dan budaya ghasab yaitu mengubah persepsi tentang mencuri dan ghasab, melakukan ta’zir, dan meningkatkan mutu pendidikan akhlak.
抽象的。本文讨论了万隆伊斯兰寄宿学校中发生的盗窃和加萨现象。本研究旨在通过研究Muroqil Ubudiyah的书,揭示盗窃和ghasab行为发生的原因,以及教师为克服这些行为所做的努力,如何实施以及可以提供哪些解决方案来克服盗窃和ghasab文化。本研究采用描述性定性方法,因为研究者想要描述和说明盗窃和ghasab行为是如何在伊斯兰寄宿学校发生的。本研究的资料收集方法采用直接观察、访谈、以及对寄宿学校校长、教师、行政人员和学生的记录。数据分析分为三个阶段,第一阶段是数据还原,第二阶段是数据呈现,第三阶段是得出结论。结果表明:1)发生在伊斯兰寄宿学校的盗窃事件是由经济因素、紧急情况和物品所有者的粗心大意等因素造成的,而发生在伊斯兰寄宿学校的盗窃事件则是由3个因素造成的,即个人因素:学生不做ghasab的意识不强,以前环境的固有传统,喜欢轻视ghasab中的物品。环境因素:缺乏榜样,互动模式过于接近而容易被滥用;道德教育系统因素:教育者的素质没有得到保持,道德发展没有达到最佳。2)在蓬德寺通过研读《摩罗基乌布迪亚经》进行预防的工作进展不顺利。这体现在学生们经常迟到,背诵背诵时没有纪律,缺乏其他老师的支持3)。在伊斯兰寄宿学校中,可以提供的解决方案是改变对ghasab的看法,树立一个不盗窃和ghasab的榜样,制定有关盗窃和ghasab的规定,提高道德教育的质量。目前,伊斯兰寄宿学校正在努力解决盗窃和ghasab文化问题,即改变对盗窃和ghasab的看法,进行惩罚,提高道德教育质量。Abstrak。克里普西尼成员的现象是,他们在亚洲地区有一个独立的地方,但在蓬都都有一个地方。Penelitian ini bertujuan untuk mengungkkapa tejadinya tindakan pencurian dan ghasab, upaya penanggulanganya yang dilakukan, asatidya, melaluya, akaksananya, solusi, apisa ditawarkan guna menanggulangi penurian dan budaya ghasab tersebut。Penelitian ini menggunakan pendekatan quality - ititf deskriptif, sebab peneliti ingin mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana terjadinya tindakan penurian dan ghasab di Pondok Pesantren。Teknik ppumpulan数据dalam penelitian ini menggunakan pengamatan langsung/observasi, wawancara, dandokumentasi terhadap ppimpan pesantren, asatidz, pengurus dan santri。分析数据蒙古纳坎提加,塔哈潘,杨pertamama reduksi,柯多瓦,彭亚健,丹,杨ketiga,潘亚健。Hasil penelitian menunjukan: 1) penurian yang terjadi di Pondok Pesantren disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah fakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakakasab, tradisi bawaan dari lingkungan sebelumnya dan suka meremehkan barang yang di ghasab。参考译文:Faktor lingkungan: tidak adanya sosok teladan, pola interaksi yang teralu dekat yang disalahgunakan, serta Faktor system: pendidik yang kurang terjaga, kurang maksimalnya pembinaan akhlak yang dilakukan。2). Upaya pelaksaan penegahan melalui kajian kitab muroqil ubudiyah di Pondok Pesantren, berjalan kurang baik。halini ditunjukkan dengan santri yang服务于大唐terlambat dalam pengajian, tidak displplin ketika mengaji dan kurangnya dukungan dari asatidz lain。3). Solusi yang dapat ditawarkan sebagai upaya mengurangi pencurian dan ghasab di pondok pesantren yitu mengubah persepuangi penurian dan ghasab, memberi teladan untuk tidak melakukan penurian dan ghasab serta meningkatkan mutu pendidikan akhlak。Untuk saat ini upaya yang sudah dilakukan Pondok Pesantren Untuk menanggulangi kasus penurian dan budaya ghasab yitu mengubah persepi tentani mencuuri dan ghasab, melakukan tazir, danmengkatkan mutu pendidikan akhlak。