Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Model Inkuiri Sosial

Ahmad Taufik
{"title":"Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran Model Inkuiri Sosial","authors":"Ahmad Taufik","doi":"10.26740/METAFORA.V3N1.P1-9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Proses pembelajaran IPS di sekolah selama ini lebih ditekankan kepada penguasaan materi sebanyak mungkin sehingga proses pembelajaran bersifat kaku dan terpusat pada satu arah. Kesempatan bagi siswa untuk belajar lebih aktif dengan melakukan eksplorasi terhadap materi yang diajarkan terabaikan. Kegiatan belajar lebih ditandai dengan budaya hafalan daripada proses berpikir. Pembiasaan ini mengakibatkan siswa kurang mampu menjawab pertanyaan berbasis masalah yang diajukan guru. Hasil pengamatan di lapangan, pada waktu siswa  dibelajarkan dengan menggunakan metode diskusi teman sebangku begitu kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diawali dengan kalimat tanya mengapa atau bagaimana. Hal ini diperkuat dengan hasil tes  siswa 70,2, dibawah KKM yang ditentukan dengan prosentase keberhasilan 45,2%, masih jauh dari ketuntasan klasikal 85%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka peneliti mencoba menggunakan pembelajaran model inkuiri sosial untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan berbasis masalah. Tujuan penelitian  ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menjawab pertanyaan berbasis masalah  melalui penemuan (inkuiri sosial). Model inkuiri sosial adalah  proses pembelajaran dimana siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu. Berdasarkan hasil tes pasca pembelajaran inkuiri sosial diperoleh nilai  rata-rata kelas siklus I adalah 74,9 (71%) dan  siklus II yaitu  85,2  (93,6%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disimpulkan pembelajaran model inkuiri sosial dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMPN 2 Jogoroto Jombang. Model inkuiri sosial  dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. ","PeriodicalId":204915,"journal":{"name":"Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Metafora: Education, Social Sciences and Humanities Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/METAFORA.V3N1.P1-9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Proses pembelajaran IPS di sekolah selama ini lebih ditekankan kepada penguasaan materi sebanyak mungkin sehingga proses pembelajaran bersifat kaku dan terpusat pada satu arah. Kesempatan bagi siswa untuk belajar lebih aktif dengan melakukan eksplorasi terhadap materi yang diajarkan terabaikan. Kegiatan belajar lebih ditandai dengan budaya hafalan daripada proses berpikir. Pembiasaan ini mengakibatkan siswa kurang mampu menjawab pertanyaan berbasis masalah yang diajukan guru. Hasil pengamatan di lapangan, pada waktu siswa  dibelajarkan dengan menggunakan metode diskusi teman sebangku begitu kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diawali dengan kalimat tanya mengapa atau bagaimana. Hal ini diperkuat dengan hasil tes  siswa 70,2, dibawah KKM yang ditentukan dengan prosentase keberhasilan 45,2%, masih jauh dari ketuntasan klasikal 85%. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka peneliti mencoba menggunakan pembelajaran model inkuiri sosial untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan berbasis masalah. Tujuan penelitian  ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menjawab pertanyaan berbasis masalah  melalui penemuan (inkuiri sosial). Model inkuiri sosial adalah  proses pembelajaran dimana siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu. Berdasarkan hasil tes pasca pembelajaran inkuiri sosial diperoleh nilai  rata-rata kelas siklus I adalah 74,9 (71%) dan  siklus II yaitu  85,2  (93,6%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disimpulkan pembelajaran model inkuiri sosial dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa SMPN 2 Jogoroto Jombang. Model inkuiri sosial  dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 
通过社会保育模式学习增加ip活动和学习结果
随着时间的推移,学校的IPS学习过程越来越强调材料的掌握,因此学习过程是严格的,以单一的方向为中心。学生通过探索所教的材料来更积极学习的机会被忽视了。学习活动的特点是死记硬背而不是思考过程。这种喂养使学生无法回答老师提出的基于问题。实地观察发现,学生在课堂上使用同伴的讨论方法进行讨论时,很难回答以问题开头的问题,即为什么或如何回答。这一点在学生考试中得到了证实,考试成绩为70.2,基数为45.2%,仍未达到85%的分数。基于这一事实,研究人员正试图利用社会潜伏期学习模式来提高学生回答基于问题的问题的能力。本研究的目的是通过发现来增加学生在解决基于问题的问题上的活动和学习成果。社会保温箱模式是一种学习过程,在这种过程中,学生不仅通过口头老师的解释来扮演受托人的角色,而且还致力于发现课程材料的核心。根据社会博士后学习测试的成绩,I的平均周期为74.9(71%),而I的平均周期为85.2(93.6%)。根据这项研究,社会保育模式的学习可以增加学生的活动和学习成绩。社会保育模式可以用来提高学生的学习成绩。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信