{"title":"Efektivitas PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) Dalam Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kota Batu","authors":"L. Putra, T. Ilyas, Benny Krestian Heriawanto","doi":"10.30996/jpap.v8i1.5747","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract:The PTSL program launched by the central government is like a breath of fresh air for the people of Batu City, where the community is greatly helped in terms of the ease of obtaining land certificates. However, in the general PTSL implementation process as regulated in PP 24 of 1997, there are several irregularities and problems, particularly related to administration which does not require a transfer deed. This study uses a qualitative approach with a SWOT analysis technique. The analysis is carried out based on maximizing strengths and opportunities, but at the same time minimizing weaknesses and threats. In conclusion, the village as the spearhead of the implementation of the PTSL program has different problems, both in terms of resources and technical aspects, namely, (1) Extension or socialization that is not comprehensive because the counseling process is carried out individually on the RT RW committee. (2) Issuance of certificates of property rights whose issuance still contains several errors. 3) There are internal problems within the Village level committee team which result in obstacles in the form of a decrease in service quality. (4) There is no certainty regarding the completion period for the issuance of the Certificate of Ownership which is announced to the public or the issuance is delayed from the schedule. Then suggestions that can be given are efforts to improve infrastructure, increase human resource capacity and be more active in conducting socialization activities both to the community and village officials, which should be carried out by the Batu City Government, in this case the Batu City Land Office.Keywords: Effectiveness, PTSL, Service, Administration Abstrak:Program PTSL yang dicanangkan oleh pemerintah pusat seperti menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Batu, dimana masyarakat menjadi sangat terbantu dalam kaitannya kemudahan pengurusan sertifikat tanah. Namun, Pada proses penyelenggaraan PTSL secara umum sebagaimana diatur dalam PP 24 Tahun 1997 terdapat beberapa penyimpangan dan permasalahan, khususnya terkait administrasi yang tidak memerlukan adanya akta peralihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis SWOT. Analisis dilakukan dengan didasarkan kepada pemaksimalan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan juga meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Kesimpulan, desa sebagai ujung tombak pelakasnaan program PTSL mempunyai problem yang berbeda beda baik dari segi sumberdaya maupun teknis yakni, (1) Penyuluhan atau sosialisasi yang kurang menyeluruh dikarekan proses penyuluhan yang dilaksanakan secara individu pada panitia RT RW. (2) Penerbitan sertifikat hak milik yang penerbitannya masih terdapat beberapa kesalahan. 3) Adanya permasalahan internal dalam tim panitia tingkat Desa yang mengakibatkan adanya hambatan berupa penurunan kualitas pelayanan. (4) Tidak adanya kepastian mengenai jangka waktu penyelesaian penerbitan Sertifikat Hak Milik yang diumumkan kepada masyarakat atau penerbitan mundur dari yang sudah dijadwalkan. Kemudian saran yang dapat diberikan yakni upaya perbaikan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan lebih aktif dalam melakukan kegiatan sosialisasi baik kepada masyarakat maupun petugas dari pihak desa harus dilakukan oleh pemerintah kota batu dalam hal ini adalah Kantor Pertanahan kota batu.Kata Kunci: Efektivitas, PTSL, Pelayanan, Administrasi","PeriodicalId":225328,"journal":{"name":"JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30996/jpap.v8i1.5747","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract:The PTSL program launched by the central government is like a breath of fresh air for the people of Batu City, where the community is greatly helped in terms of the ease of obtaining land certificates. However, in the general PTSL implementation process as regulated in PP 24 of 1997, there are several irregularities and problems, particularly related to administration which does not require a transfer deed. This study uses a qualitative approach with a SWOT analysis technique. The analysis is carried out based on maximizing strengths and opportunities, but at the same time minimizing weaknesses and threats. In conclusion, the village as the spearhead of the implementation of the PTSL program has different problems, both in terms of resources and technical aspects, namely, (1) Extension or socialization that is not comprehensive because the counseling process is carried out individually on the RT RW committee. (2) Issuance of certificates of property rights whose issuance still contains several errors. 3) There are internal problems within the Village level committee team which result in obstacles in the form of a decrease in service quality. (4) There is no certainty regarding the completion period for the issuance of the Certificate of Ownership which is announced to the public or the issuance is delayed from the schedule. Then suggestions that can be given are efforts to improve infrastructure, increase human resource capacity and be more active in conducting socialization activities both to the community and village officials, which should be carried out by the Batu City Government, in this case the Batu City Land Office.Keywords: Effectiveness, PTSL, Service, Administration Abstrak:Program PTSL yang dicanangkan oleh pemerintah pusat seperti menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Batu, dimana masyarakat menjadi sangat terbantu dalam kaitannya kemudahan pengurusan sertifikat tanah. Namun, Pada proses penyelenggaraan PTSL secara umum sebagaimana diatur dalam PP 24 Tahun 1997 terdapat beberapa penyimpangan dan permasalahan, khususnya terkait administrasi yang tidak memerlukan adanya akta peralihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis SWOT. Analisis dilakukan dengan didasarkan kepada pemaksimalan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan juga meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Kesimpulan, desa sebagai ujung tombak pelakasnaan program PTSL mempunyai problem yang berbeda beda baik dari segi sumberdaya maupun teknis yakni, (1) Penyuluhan atau sosialisasi yang kurang menyeluruh dikarekan proses penyuluhan yang dilaksanakan secara individu pada panitia RT RW. (2) Penerbitan sertifikat hak milik yang penerbitannya masih terdapat beberapa kesalahan. 3) Adanya permasalahan internal dalam tim panitia tingkat Desa yang mengakibatkan adanya hambatan berupa penurunan kualitas pelayanan. (4) Tidak adanya kepastian mengenai jangka waktu penyelesaian penerbitan Sertifikat Hak Milik yang diumumkan kepada masyarakat atau penerbitan mundur dari yang sudah dijadwalkan. Kemudian saran yang dapat diberikan yakni upaya perbaikan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan lebih aktif dalam melakukan kegiatan sosialisasi baik kepada masyarakat maupun petugas dari pihak desa harus dilakukan oleh pemerintah kota batu dalam hal ini adalah Kantor Pertanahan kota batu.Kata Kunci: Efektivitas, PTSL, Pelayanan, Administrasi
摘要:中央政府推出的PTSL计划为拔都市人民带来了一股清新的空气,在获得土地证方面给拔都社区带来了很大的帮助。然而,在一九九七年第24号法例所规管的一般“统一服务电子化”推行过程中,存在一些违规和问题,特别是在不需要转让契据的行政管理方面。本研究采用定性方法与SWOT分析技术。分析是基于最大限度地发挥优势和机会,但同时最大限度地减少弱点和威胁。总之,作为实施PTSL计划的先锋的村庄在资源和技术方面都有不同的问题,即:(1)由于咨询过程是由RT - RW委员会单独进行的,因此推广或社会化并不全面。(二)签发产权证书仍有错误的。3)村委会团队内部存在问题,造成服务质量下降等障碍。(四)向公众公布的《所有权证书》签发完成期限不确定或延期签发的。然后,可以提出的建议是努力改善基础设施,增加人力资源能力,并更积极地向社区和村官开展社会化活动,这些活动应由巴图市政府执行,在本例中是巴图市土地办公室。摘要:程序PTSL yang dicanangkan oleh pemerintah menjadi angin segar bagi masyarakat Kota Batu, dimana masyarakat menjadi sangat terbantu dalam kaitannya kemudahan pengurusan sertifikat tanah。Namun, padadpropropenyelenggaraan PTSL secara umum sebagaimana diatur dalam PP 24 Tahun 1997 terdapat beberapa penyimpangan dan permasalahan, khususnya terkait administrasi yang tidak memerlukan adanya akta peralihan。Penelitian、mongunakan、pendekatan、pendenakan、技术分析SWOT。分析词dilakukan dengan didasarkan kepada pemaksimalan kekuatan(优势)dan peluang(机会),namun secara bersamaan juga memimalkan kelemahan(劣势)dan ancaman(威胁)。(1) Penyuluhan yang dilaksanakan secara个人的panada panitia [RW]。(2) penerbitannya masih terdapat beberapa kesalahan。3) Adanya permasalahan internal dalam tim panitia tingkat Desa yang mengakibatkan Adanya hambatan berupa penurunan kualitas pelayanan。(4) Tidak adanya kepastian mengenai jangka waktu penyelesaian penerbitan Sertifikat Hak Milik yang diumumkan kepada masyarakat atau penerbitan mundur dari yang sudah dijadwalkan。基础设施,peningkatan kapasitas sumberdaya mania danlebih akitam melakukan kegiatan an社会,peningkatan kapasas masyarakat maupun petugas dari pihak desa harus dilakukan oleh peremerintah kota batu dalam hali adalah Kantor Pertanahan kota batu。Kata Kunci: ekektivitas, PTSL, Pelayanan, Administrasi