{"title":"MEMBANGUN EMPATI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN MELALUI SIMPOSIUM PADA MATA KULIAH PROYEK DESAIN KOMUNIKASI VISUAL","authors":"Wiwi Isnaini","doi":"10.59997/amarasi.v3i02.1632","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu peran dan tanggung jawab dari kehadiran desain grafis ke tengah masyarakat adalah dapat membantu memberikan solusi bagi permasalahan komunikasi yang terjadi, Desain grafis juga berperan sebagai jembatan untuk menyampaikan pesan tentang masalah-masalah yang sedang menjadi peristiwa dan pembicaraan global. Beberapa perubahan yang terjadi dan cukup terasa dampaknya adalah tentang munculnya Era Disrupsi, Revolusi Industri 4.0, Society 5.0. Pandemi Covid19 dan khusus di Indonesia adalah konsep merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang terjadi beriringan dan hanya dipahami oleh sebagian kecil masyarakat, namun dampaknya sudah dirasakan masyarakat tanpa mengetahui apakah yang terjadi dan bagaimana menghadapi perubahan ini dengan cara yang mudah dipahami. Dengan tema Survive/bertahan yang diangkat sebagai tema proyek DKV pada tahun 2021, diharapkan mahasiswa dapat mengalami pembelajaran untuk menyadari, mengenali, memahami dan mampu menguraikan serta menganalisis masalah, memberikan solusi dan mempresentasikan solusi atas apa yang menjadi permasalahan di dalam situasi ini. Untuk dapat menentukan apa yang akan diangkat sebagai judul dalam kampanye yang dikerjakan secara kelompok, salah satu cara untuk membangun empati dan membukakan masalah adalah melalui Simposium. Dari simposium yang disampaikan oleh tim pengajar, disajikan berbagai fenomena berbeda namun masih memiliki benang merah yang kuat dengan tema Survive, mahasiswa dibukakan wawasan dan diajak untuk berpikir divergen yaitu berpikir bercabang untuk melihat, membuka peluang dan kemungkinan serta potensi dari masalah yang terjadi untuk kemudian disajikan ke masyarakat. \nKata Kunci: Simposium, Berpikir Divergen, Kampanye Sosial, Empati, Design Thinking, Proses Kreatif, Survive","PeriodicalId":345390,"journal":{"name":"AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL","volume":"215 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59997/amarasi.v3i02.1632","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu peran dan tanggung jawab dari kehadiran desain grafis ke tengah masyarakat adalah dapat membantu memberikan solusi bagi permasalahan komunikasi yang terjadi, Desain grafis juga berperan sebagai jembatan untuk menyampaikan pesan tentang masalah-masalah yang sedang menjadi peristiwa dan pembicaraan global. Beberapa perubahan yang terjadi dan cukup terasa dampaknya adalah tentang munculnya Era Disrupsi, Revolusi Industri 4.0, Society 5.0. Pandemi Covid19 dan khusus di Indonesia adalah konsep merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang terjadi beriringan dan hanya dipahami oleh sebagian kecil masyarakat, namun dampaknya sudah dirasakan masyarakat tanpa mengetahui apakah yang terjadi dan bagaimana menghadapi perubahan ini dengan cara yang mudah dipahami. Dengan tema Survive/bertahan yang diangkat sebagai tema proyek DKV pada tahun 2021, diharapkan mahasiswa dapat mengalami pembelajaran untuk menyadari, mengenali, memahami dan mampu menguraikan serta menganalisis masalah, memberikan solusi dan mempresentasikan solusi atas apa yang menjadi permasalahan di dalam situasi ini. Untuk dapat menentukan apa yang akan diangkat sebagai judul dalam kampanye yang dikerjakan secara kelompok, salah satu cara untuk membangun empati dan membukakan masalah adalah melalui Simposium. Dari simposium yang disampaikan oleh tim pengajar, disajikan berbagai fenomena berbeda namun masih memiliki benang merah yang kuat dengan tema Survive, mahasiswa dibukakan wawasan dan diajak untuk berpikir divergen yaitu berpikir bercabang untuk melihat, membuka peluang dan kemungkinan serta potensi dari masalah yang terjadi untuk kemudian disajikan ke masyarakat.
Kata Kunci: Simposium, Berpikir Divergen, Kampanye Sosial, Empati, Design Thinking, Proses Kreatif, Survive