{"title":"Studi pharmacovigilance obat antihipertensi sintetis pada pasien hipertensi di kota Banjarmasin","authors":"Iwan Yuwindry, Anis Agustina, Darini Kurniawati","doi":"10.51817/bjp.v5i2.305","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lumayan rendah, jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak menggunakan obat secara rasional sehingga menimbulkan efek samping cukup tinggi. Beberapa publikasi menunjukkan terapi obat antihipertensi memicu kejadian ROTD yang tinggi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kejadian ADR pada pengobatan hipertensi dengan obat anti hipertensi sintetis menggunakan metode WHO-UMC. Penelitian ini menggunakan metode studi cross-sectional yang merupakan suatu bentuk studi observasional (non-eksperimental). Hasil penelitian yang didapatkan pada penelitian ini adanya ROTD berjumlah 15 orang (50%) dan yang melaporkan tidak adanya ROTD berjumlah 15 orang (50%). Pada penelitian ini diketahui terdapat adanya ROTD dengan penggunaan obat amlodipin, captopril, spironolakton dan kombinasi amlodipin dengan candesartan. ROTD yang terjadi pada 11 subjek ini termasuk dalam klasifikasi possible yang artinya adanya kemungkinan obat tersebut menyebabkan ROTD berupa peningkatan frekuensi BAK. Kesimpulan penelitian ini dimana terdapat terapi obat antihipertensi sintesis yang ditemukan kejadian ROTD berupa peningkatan frekuensi BAK pada penggunaan obat captopril dan kejadian pusing, muntah, serta mengantuk pada penggunaan obat amlodipin.","PeriodicalId":181128,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmascientech","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Borneo Journal of Pharmascientech","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51817/bjp.v5i2.305","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan tingkat kesadaran akan kesehatan yang lumayan rendah, jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi dan yang tidak menggunakan obat secara rasional sehingga menimbulkan efek samping cukup tinggi. Beberapa publikasi menunjukkan terapi obat antihipertensi memicu kejadian ROTD yang tinggi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kejadian ADR pada pengobatan hipertensi dengan obat anti hipertensi sintetis menggunakan metode WHO-UMC. Penelitian ini menggunakan metode studi cross-sectional yang merupakan suatu bentuk studi observasional (non-eksperimental). Hasil penelitian yang didapatkan pada penelitian ini adanya ROTD berjumlah 15 orang (50%) dan yang melaporkan tidak adanya ROTD berjumlah 15 orang (50%). Pada penelitian ini diketahui terdapat adanya ROTD dengan penggunaan obat amlodipin, captopril, spironolakton dan kombinasi amlodipin dengan candesartan. ROTD yang terjadi pada 11 subjek ini termasuk dalam klasifikasi possible yang artinya adanya kemungkinan obat tersebut menyebabkan ROTD berupa peningkatan frekuensi BAK. Kesimpulan penelitian ini dimana terdapat terapi obat antihipertensi sintesis yang ditemukan kejadian ROTD berupa peningkatan frekuensi BAK pada penggunaan obat captopril dan kejadian pusing, muntah, serta mengantuk pada penggunaan obat amlodipin.