{"title":"Penebusan Rut Oleh Boas Sebagai Tipologi Penebusan Kristus Dan Refleksi Bagi Teologi Misi Masa Kini","authors":"Ruat Diana, Sonny Eli Zaluchu, Deni Triastanti","doi":"10.55798/kapata.v1i2.10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article deals with Boaz's redemption of Ruth as an Old Testament typology in explaining Christ's redemption in the New Testament. The formulation of the research problem is how is the relationship between the redemption of Ruth in the Old Testament and the redemption of Christ and the reflection of today's mission theology? The author uses historical methods (Historical Research) and descriptive methods (Descriptive Research), namely literature studies through supporting books and journals, regarding the redemption of Ruth by Boaz in the Old Testament and explaining Christ's redemption in the New Testament. From the context of redemption (go'el) in the Old Testament, the redeemer must have more ability or strength than someone who is redeemed. Because people who are redeemed are often described as weak or slave. Meanwhile, the context of redemption in the New Testament was immediately carried out by the Lord Jesus Christ through Christ's death on the cross and His resurrection to reveal redemption to all tribes, nations, who exist on earth as weak and sinful creatures, which is also the basis of mission theology for the message. The gospel for all sinners. The redemption made by Christ is not only for one tribe of Israel, but all people have the same right to salvation and redemption to live in union with Christ. Artikel ini membahas tentang penebusan Rut oleh Boas sebagai tipologi Perjanjian Lama dalam menjelaskan penebusan Kristus dalam PerjanjianBaru. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kaitan penebusan Rut dalam Perjanjian Lama dan penebusan Kristus dan refleksi teologi misi masa kini? Penulis menggunakan metode historis (Historical Research) dan metode deskriptif (Descriptive Research) yaitu studi pustaka melalui buku-buku dan jurnal yang mendukung, tentang penebusan Rut oleh Boas dalam Perjanjian Lama dan menjelaskan penebusan Kristus dalam Perjanjian Baru. Dari konteks penebusan (go’el) di dalam Perjanjian Lama,penebusharus memiliki kemampuan atau kekuatan lebih dari seseorang yang ditebus. Karenaorang yang ditebussering digambarkan sebagai orang yang lemah atau budak. Sedangkan konteks penebusan di dalam Perjanjian Baru langsung dilakukan Tuhan Yesus Kristus melalui kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya untuk menyatakan penebusan kepada semua suku, bangsa, yang ada di bumi sebagai mahkluk yang lemah dan berdosa, yang sekaligus sebagai dasar teologi misi bagi pekabaran Injil bagi semua manusia berdosa. Penebusan yang dilakukan oleh Kristus bukan hanya kepada satu suku Israel saja, tetapi semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keselamatan dan penebusan untuk hidup bersatu dengan Kristus.","PeriodicalId":432832,"journal":{"name":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":"750 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KAPATA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55798/kapata.v1i2.10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
This article deals with Boaz's redemption of Ruth as an Old Testament typology in explaining Christ's redemption in the New Testament. The formulation of the research problem is how is the relationship between the redemption of Ruth in the Old Testament and the redemption of Christ and the reflection of today's mission theology? The author uses historical methods (Historical Research) and descriptive methods (Descriptive Research), namely literature studies through supporting books and journals, regarding the redemption of Ruth by Boaz in the Old Testament and explaining Christ's redemption in the New Testament. From the context of redemption (go'el) in the Old Testament, the redeemer must have more ability or strength than someone who is redeemed. Because people who are redeemed are often described as weak or slave. Meanwhile, the context of redemption in the New Testament was immediately carried out by the Lord Jesus Christ through Christ's death on the cross and His resurrection to reveal redemption to all tribes, nations, who exist on earth as weak and sinful creatures, which is also the basis of mission theology for the message. The gospel for all sinners. The redemption made by Christ is not only for one tribe of Israel, but all people have the same right to salvation and redemption to live in union with Christ. Artikel ini membahas tentang penebusan Rut oleh Boas sebagai tipologi Perjanjian Lama dalam menjelaskan penebusan Kristus dalam PerjanjianBaru. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kaitan penebusan Rut dalam Perjanjian Lama dan penebusan Kristus dan refleksi teologi misi masa kini? Penulis menggunakan metode historis (Historical Research) dan metode deskriptif (Descriptive Research) yaitu studi pustaka melalui buku-buku dan jurnal yang mendukung, tentang penebusan Rut oleh Boas dalam Perjanjian Lama dan menjelaskan penebusan Kristus dalam Perjanjian Baru. Dari konteks penebusan (go’el) di dalam Perjanjian Lama,penebusharus memiliki kemampuan atau kekuatan lebih dari seseorang yang ditebus. Karenaorang yang ditebussering digambarkan sebagai orang yang lemah atau budak. Sedangkan konteks penebusan di dalam Perjanjian Baru langsung dilakukan Tuhan Yesus Kristus melalui kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya untuk menyatakan penebusan kepada semua suku, bangsa, yang ada di bumi sebagai mahkluk yang lemah dan berdosa, yang sekaligus sebagai dasar teologi misi bagi pekabaran Injil bagi semua manusia berdosa. Penebusan yang dilakukan oleh Kristus bukan hanya kepada satu suku Israel saja, tetapi semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keselamatan dan penebusan untuk hidup bersatu dengan Kristus.
本文以波阿斯对路得的救赎作为旧约的预表来解释新约中基督的救赎。研究问题的提法是旧约中路得的救赎与基督的救赎之间的关系,以及今天宣教神学的反映是什么?作者采用历史的方法(historical Research)和描述的方法(descriptive Research),即通过辅助书籍和期刊进行文献研究,研究旧约中波阿斯对路得的救赎,并解释新约中基督的救赎。从旧约中救赎(go’el)的上下文来看,救赎者必须比被救赎的人有更多的能力或力量。因为被救赎的人通常被描述为软弱或奴隶。同时,新约中救赎的语境是由主耶稣基督通过基督在十字架上的死和复活,直接进行的,向地球上作为软弱和有罪的生物存在的所有部落、国家启示救赎,这也是宣教神学信息的基础。所有罪人的福音。基督所作的救赎不仅仅是为以色列的一个支派,而是所有的人都有同样的权利得到救恩和救赎,与基督联合。阿蒂克尔尼成员巴哈斯腾腾penjanjian Rut oleh Boas sebagai tipologi Perjanjian Lama dalam menjelaskan penjanjian krisstus dalam Perjanjian baru。Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana kaitan penebusan rudalam Perjanjian Lama dan penebusan Kristus dan refleksi teologi misi masa kini?Penulis menggunakan metode historis(历史研究)danmetode deskriptif(描述研究)yititstudi pustaka melalui buku-buku -buku dan journal杨门杜贡,tentang penebusan ruoleh Boas dalam Perjanjian Lama danmenjelaskan penebusan krisstus dalam Perjanjian Baru。达里konteks penebusan (go 'el) di dalam Perjanjian Lama,penebusharus memiliki kemampuan atau kekuatan lebih Dari seseorang yang ditebus。karenorang yang ditebussering digambarkan sebagai orang yang lemah atau budak。Sedangkan konteks penebusan di dalam Perjanjian Baru langsung dilakukan Tuhan Yesus krisus melalui kematian krisus di kayu salib dan kebangkitan-Nya untuk menyatakan penebusan kepaada semua suku, bangsa, yang ada di bumi sebagai mahkluk yang lemah dan berdosa, yang sekaligus sebagai dasar teologi misi pekabaran Injil bagi semua manusia berdosa。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。