{"title":"KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA","authors":"Moch. Dimas Galuh Mahardika","doi":"10.17977/UM0330V3I2P136-145","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Keberagaman yang terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu hal yang harus menjadi fokus pengamatan dalam konteks pendidikan hari ini. Mengingat negara ini adalah negara yang dihuni oleh berbagai macam suku bangsa, ras dan agama, sedikit banyak menjadi salah satu faktor terjadinya konflik yang berbau SARA, seolah-olah mencederai toleransi atas keberagaman dan perbedaan itu sendiri. Maka pendidikan harus hadir dalam bingkai yang baru untuk mengakomodir pikiran dan pemahaman tentang keberagaman untuk kemudian dapat diajarkan kepada masyarakat. Pendidikan multikultural dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengkampanyekan dan membelajarkan keberagaman dalam kerangka pemikiran dan praktik yang lebih konkrit, dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana menjalani kehidupan di tengah lingkungan masyarakat yang serba beragam. ","PeriodicalId":413901,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/UM0330V3I2P136-145","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstrak: Keberagaman yang terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu hal yang harus menjadi fokus pengamatan dalam konteks pendidikan hari ini. Mengingat negara ini adalah negara yang dihuni oleh berbagai macam suku bangsa, ras dan agama, sedikit banyak menjadi salah satu faktor terjadinya konflik yang berbau SARA, seolah-olah mencederai toleransi atas keberagaman dan perbedaan itu sendiri. Maka pendidikan harus hadir dalam bingkai yang baru untuk mengakomodir pikiran dan pemahaman tentang keberagaman untuk kemudian dapat diajarkan kepada masyarakat. Pendidikan multikultural dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengkampanyekan dan membelajarkan keberagaman dalam kerangka pemikiran dan praktik yang lebih konkrit, dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana menjalani kehidupan di tengah lingkungan masyarakat yang serba beragam.