HALLYU WAVE DI INDONESIA: PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP BRAND AMBASSADOR IDOL K-POP DI INDONESIA

Nathania Chelsea Mineri, Antonius R. Pujo Purnomo
{"title":"HALLYU WAVE DI INDONESIA: PENERIMAAN KHALAYAK TERHADAP BRAND AMBASSADOR IDOL K-POP DI INDONESIA","authors":"Nathania Chelsea Mineri, Antonius R. Pujo Purnomo","doi":"10.35842/massive.v3i1.79","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan khalayak khususnya para generasi muda terhadap banyaknya grup idol K-Pop yang menjadi brand ambassador bagi produk maupun lembaga di Indonesia saat ini. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi milik Stuart Hall. Data dalam penelitian ini didapat dari beberapa responden yang merupakan kawula muda yang tinggal di Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara semi-terstruktur, yang kemudian dianalisis dengan analisis resepsi milik Stuart Hall yang berusaha untuk melihat penerimaan khalayak ke dalam tiga posisi penerimaan yakni posisi dominan hegemoni, negosiasi, dan oposisi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa resepsi atau pemaknaan yang diberikan baik terhadap keberadaan Hallyu Wave dan penggunaan brand ambassador idol K-Pop di Indonesia didominasi oleh posisi negosiasi atau negotiated position yang dapat diartikan bahwa khalayak dapat menerima pesan dominan yang diberikan namun terdapat sebuah penolakan dengan melakukan seleksi terhadap pesan tersebut. Layaknya pisau bermata dua, hallyu dan penggunaan idol K-Pop sebagai brand ambassador dapat menimbulkan keuntungan dengan meningkatkan penjualan atau revenue dan juga kerugian dengan sikap fanatisme penggemar yang bahkan merusak produk. Masyarakat khususnya penggemar memiliki suatu tuntutan untuk senantiasa bersikap kritis dan objektif terhadap hal maupun budaya baru yang kita terima.Kata Kunci: Analisis Resepsi, Brand Ambassador, Hallyu, K-Pop","PeriodicalId":341955,"journal":{"name":"MASSIVE: Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MASSIVE: Jurnal Ilmu Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35842/massive.v3i1.79","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan khalayak khususnya para generasi muda terhadap banyaknya grup idol K-Pop yang menjadi brand ambassador bagi produk maupun lembaga di Indonesia saat ini. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi milik Stuart Hall. Data dalam penelitian ini didapat dari beberapa responden yang merupakan kawula muda yang tinggal di Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara semi-terstruktur, yang kemudian dianalisis dengan analisis resepsi milik Stuart Hall yang berusaha untuk melihat penerimaan khalayak ke dalam tiga posisi penerimaan yakni posisi dominan hegemoni, negosiasi, dan oposisi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan bahwa resepsi atau pemaknaan yang diberikan baik terhadap keberadaan Hallyu Wave dan penggunaan brand ambassador idol K-Pop di Indonesia didominasi oleh posisi negosiasi atau negotiated position yang dapat diartikan bahwa khalayak dapat menerima pesan dominan yang diberikan namun terdapat sebuah penolakan dengan melakukan seleksi terhadap pesan tersebut. Layaknya pisau bermata dua, hallyu dan penggunaan idol K-Pop sebagai brand ambassador dapat menimbulkan keuntungan dengan meningkatkan penjualan atau revenue dan juga kerugian dengan sikap fanatisme penggemar yang bahkan merusak produk. Masyarakat khususnya penggemar memiliki suatu tuntutan untuk senantiasa bersikap kritis dan objektif terhadap hal maupun budaya baru yang kita terima.Kata Kunci: Analisis Resepsi, Brand Ambassador, Hallyu, K-Pop
这项研究的目的是确定年轻人对当今印尼产品和机构的众多偶像组合的接受。该研究采用一种描述性质的方法与斯图亚特·霍尔的招待会分析方法进行研究。这项研究的数据来自居住在泗水的年轻人的几名受访者。数据是用半结构化的采访方式收集的,然后用斯图亚特·霍尔(Stuart Hall)对招待会的分析分析收集数据,后者试图将观众接受为占主导地位的霸权、谈判和反对派的三个职位。从结果所做的分析,得到了招待会,或对韩流浪潮的存在和使用提供的pemaknaan韩流偶像品牌大使在印尼由谈判或negotiated位置可以意味着受众接受信息的位置所主导,但有一个拒绝和对信息的选择。就像双刃剑一样,韩流和偶像流行音乐作为品牌大使的使用可能会带来利润,增加销售或再投资,以及粉丝的狂热,甚至破坏产品。尤其是粉丝社会,他们需要对我们所接受的新事物和文化保持批判和客观。关键词:接待分析,品牌大使,韩流,K-Pop
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信