{"title":"PENGGUNAAN PERMAINAN DENGAN TEMAN SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS","authors":"Sistriadini Alamsyah Sidik","doi":"10.30870/UNIK.V1I1.3496","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan permainan dengan teman sebaya dijadikan sebagai media untuk intervensi karena dapat lebih banyak menstimulasi anak untuk belajar berinteraksi dengan lingkungannya (teman-teman dan guru) dan dapat menstimulus peningkatan kemampuan komunikasi anak Autis. Dalam penelitian ini permainan dengan teman sebaya yang dipilih telah di setting terlebih dahulu sehingga matang dalam pelaksanaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang penggunaan permainan teman sebaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak Autis di SMP X di Kota Bandung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan Single Subject Research , sedangkan desain yang digunakan adalah desain A-B-A. Target behavior dalam penelitian ini yaitu 1) menunjukkan objek yang diinginkan, dan 2) mengungkapkan keinginan secara lisan. Data yang diperoleh dianalisis melalui statistik deskriptif, dan ditampilkan melalui grafik. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa permainan dengan teman sebaya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak Autis baik secara verbal maupun non verbal di SMP X di Kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya mean di kedua target behavior. Hasil yang didapat untuk mean menunjukkan objek yang diinginkan pada subjek kesatu pada kondisi baseline sebesar 2,75 % setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 16,12%. Untuk mengungkapkan keinginan secara lisan mean kondisi awal sebesar 3,5% menjadi 28,37% dan pada subjek ke dua pada kondisi baseline sebesar 7,25 % setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 29%. Untuk mengungkapkan keinginan secara lisan mean kondisi awal sebesar 4,75% menjadi 42,37% Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan dengan teman sebaya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak Autis di SMP X di Kota Bandung. Kata Kunci : permainan dengan teman sebaya, anak Autis, kemampuan komunikasi","PeriodicalId":402309,"journal":{"name":"UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa)","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30870/UNIK.V1I1.3496","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penggunaan permainan dengan teman sebaya dijadikan sebagai media untuk intervensi karena dapat lebih banyak menstimulasi anak untuk belajar berinteraksi dengan lingkungannya (teman-teman dan guru) dan dapat menstimulus peningkatan kemampuan komunikasi anak Autis. Dalam penelitian ini permainan dengan teman sebaya yang dipilih telah di setting terlebih dahulu sehingga matang dalam pelaksanaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang penggunaan permainan teman sebaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak Autis di SMP X di Kota Bandung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan Single Subject Research , sedangkan desain yang digunakan adalah desain A-B-A. Target behavior dalam penelitian ini yaitu 1) menunjukkan objek yang diinginkan, dan 2) mengungkapkan keinginan secara lisan. Data yang diperoleh dianalisis melalui statistik deskriptif, dan ditampilkan melalui grafik. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa permainan dengan teman sebaya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak Autis baik secara verbal maupun non verbal di SMP X di Kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya mean di kedua target behavior. Hasil yang didapat untuk mean menunjukkan objek yang diinginkan pada subjek kesatu pada kondisi baseline sebesar 2,75 % setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 16,12%. Untuk mengungkapkan keinginan secara lisan mean kondisi awal sebesar 3,5% menjadi 28,37% dan pada subjek ke dua pada kondisi baseline sebesar 7,25 % setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 29%. Untuk mengungkapkan keinginan secara lisan mean kondisi awal sebesar 4,75% menjadi 42,37% Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan dengan teman sebaya dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak Autis di SMP X di Kota Bandung. Kata Kunci : permainan dengan teman sebaya, anak Autis, kemampuan komunikasi