{"title":"ANALISIS AKSIOLOGI TERHADAP GUSJIGANG SEBAGAI FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT KUDUS","authors":"Muhammad Ikhsan Attaftazani, Annisa Ranah Zhafira","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v19i2.20158","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dakwah Sunan Kudus kepada masyarakat dengan konsep Gusjigang memberikan hasil yang signifikan dalam perkembangan kota Kudus pada masa setelahnya. Konsep Gusjigang telah menjadi falsafah hidup masyarakat sehingga kegiatan mereka terinspirasi dari ajaran tersebut. Bagus, ngaji, dan dagang merupakan sejarah diakronis yang keberadaannya masih terasa sampai sekarang. Akan tetapi, masyarakat melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa saja sehingga tidak terlalu menjiwai konsep gusjigang dalam kehidupan pribadinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dalam tentang konsep Gusjigang dengan menganalisisnya secara aksiologis. Hal ini bertujuan untuk memahamkan kembali masyarakat nilai-nilai yang terkandung di dalam Gusjigang. Melalui permasalahan tersebut, kajian ini akan menjawab pertanyaan (1) Apa saja nilai-nilai aksiologis yang terkandung dalam Gusjigang? (2) Bagaimana penerapan nilai-nilai aksiologi Gusjigang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kota Kudus? Dengan pertanyaan tersebut, Metode penelitian ini dilakukan dengan menginterpretasi nilai-nilai yang terkandung dalam Gusjigang serta melihatnya secara holistik, baik secara tekstual maupun kontekstual dalam masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa Gusjigang memiliki nilai-nilai etika dan estetika seperti menjaga akhlak, bersikap adil, dan memperindah diri. Nilai-nilai tersebut juga tampak dalam keseharian masyarakat kota Kudus yang terkenal dengan toleransi, pendidikan pesantren, dan industri kretek di dalamnya. ","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v19i2.20158","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dakwah Sunan Kudus kepada masyarakat dengan konsep Gusjigang memberikan hasil yang signifikan dalam perkembangan kota Kudus pada masa setelahnya. Konsep Gusjigang telah menjadi falsafah hidup masyarakat sehingga kegiatan mereka terinspirasi dari ajaran tersebut. Bagus, ngaji, dan dagang merupakan sejarah diakronis yang keberadaannya masih terasa sampai sekarang. Akan tetapi, masyarakat melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa saja sehingga tidak terlalu menjiwai konsep gusjigang dalam kehidupan pribadinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dalam tentang konsep Gusjigang dengan menganalisisnya secara aksiologis. Hal ini bertujuan untuk memahamkan kembali masyarakat nilai-nilai yang terkandung di dalam Gusjigang. Melalui permasalahan tersebut, kajian ini akan menjawab pertanyaan (1) Apa saja nilai-nilai aksiologis yang terkandung dalam Gusjigang? (2) Bagaimana penerapan nilai-nilai aksiologi Gusjigang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kota Kudus? Dengan pertanyaan tersebut, Metode penelitian ini dilakukan dengan menginterpretasi nilai-nilai yang terkandung dalam Gusjigang serta melihatnya secara holistik, baik secara tekstual maupun kontekstual dalam masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa Gusjigang memiliki nilai-nilai etika dan estetika seperti menjaga akhlak, bersikap adil, dan memperindah diri. Nilai-nilai tersebut juga tampak dalam keseharian masyarakat kota Kudus yang terkenal dengan toleransi, pendidikan pesantren, dan industri kretek di dalamnya.