{"title":"KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA PADA RUANG PUBLIK (STUDI KASUS: ALUN-ALUN TENGKU AMIR HAMZAH STABAT)","authors":"Irsanuddin Luthfi, Fidyat Fidyat, Bambang Karsono","doi":"10.37598/rumoh.v12i2.220","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Alun-alun Tengku Amir Hamzah Stabat merupakan ruang publik yang berperan sebagai wadah untuk menampung segala aktivitas masyarakat Kecamatan Stabat dan sekitarnya. Adanya aktivitas para pedagang kaki lima yang menempati ruang publik ini telah menimbulkan pro dan kontra. Pedagang kaki lima tidak hanya mengganggu pemanfaatan ruang publik, tetapi pedagang kaki lima juga menyediakan ruang sosial dan mampu menarik masyarakat untuk berkumpul serta menghidupkan aktivitas di ruang publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik dan elemen-elemen pembentuk ruang publik yang diterapkan oleh pedagang kaki lima. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dan kuantitatif dengan analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara dua tahap, tahap pertama menggunakan metode observasi dan dokumentasi, lalu pada tahap kedua menggunakan metode wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik profil dari pedagang kaki lima di kawasan Alun-alun Tengku Amir Hamzah Stabat ialah didominasi oleh golongan usia dewasa (26-45 tahun) yang masih berasal ataupun bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi penelitian dengan tingkat pendidikan terakhir SMA/SMK. Karakteristik aktivitas dari pedagang kaki lima ialah menjual makanan/minuman dengan menggunakan gerobak/kereta dorong. Elemen-elemen pembentuk ruang publik yang diterapkan oleh pedagang kaki lima ialah elemen comfort and image, access and linkage, uses and activity, dan sociability. Untuk menciptakan elemen comfort and image, pedagang kaki lima menyediakan atribut fisik seperti bangku/kursi, meja, peneduh, wahana permainan, dan musik. Lokasinya yang strategis karena memiliki kedekatan dengan pusat-pusat keramaian kota sangatlah mendukung elemen access and linkage. Elemen uses and activity yang ditawarkan oleh para pedagang ialah sebagai tempat makan ataupun minum, bermain, bersantai, dan berekreasi. Pedagang kaki lima mampu mewadahi elemen sociability seperti mengamati pemandangan, bertemu teman, melakukan interaksi dengan orang lain, dan berkumpul dengan keluarga, dikarenakan keanekaragaman jenis barang dagangan yang ditawarkan dengan harga yang relatif murah.","PeriodicalId":208177,"journal":{"name":"Rumoh: Journal of Architecture","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rumoh: Journal of Architecture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37598/rumoh.v12i2.220","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Alun-alun Tengku Amir Hamzah Stabat merupakan ruang publik yang berperan sebagai wadah untuk menampung segala aktivitas masyarakat Kecamatan Stabat dan sekitarnya. Adanya aktivitas para pedagang kaki lima yang menempati ruang publik ini telah menimbulkan pro dan kontra. Pedagang kaki lima tidak hanya mengganggu pemanfaatan ruang publik, tetapi pedagang kaki lima juga menyediakan ruang sosial dan mampu menarik masyarakat untuk berkumpul serta menghidupkan aktivitas di ruang publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik dan elemen-elemen pembentuk ruang publik yang diterapkan oleh pedagang kaki lima. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dan kuantitatif dengan analisis data menggunakan metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara dua tahap, tahap pertama menggunakan metode observasi dan dokumentasi, lalu pada tahap kedua menggunakan metode wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik profil dari pedagang kaki lima di kawasan Alun-alun Tengku Amir Hamzah Stabat ialah didominasi oleh golongan usia dewasa (26-45 tahun) yang masih berasal ataupun bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi penelitian dengan tingkat pendidikan terakhir SMA/SMK. Karakteristik aktivitas dari pedagang kaki lima ialah menjual makanan/minuman dengan menggunakan gerobak/kereta dorong. Elemen-elemen pembentuk ruang publik yang diterapkan oleh pedagang kaki lima ialah elemen comfort and image, access and linkage, uses and activity, dan sociability. Untuk menciptakan elemen comfort and image, pedagang kaki lima menyediakan atribut fisik seperti bangku/kursi, meja, peneduh, wahana permainan, dan musik. Lokasinya yang strategis karena memiliki kedekatan dengan pusat-pusat keramaian kota sangatlah mendukung elemen access and linkage. Elemen uses and activity yang ditawarkan oleh para pedagang ialah sebagai tempat makan ataupun minum, bermain, bersantai, dan berekreasi. Pedagang kaki lima mampu mewadahi elemen sociability seperti mengamati pemandangan, bertemu teman, melakukan interaksi dengan orang lain, dan berkumpul dengan keluarga, dikarenakan keanekaragaman jenis barang dagangan yang ditawarkan dengan harga yang relatif murah.
中央广场埃米尔·哈姆扎·斯塔巴特是一个公共场所,它是一个容纳所有社会活动的场所。街头小贩在公共场所的活动引起了争议。街头商贩不仅扰乱了公共空间的使用,而且街头商贩还提供了社交空间,能够吸引公众聚集在一起,活跃公共空间的活动。本研究旨在揭示由街头小贩应用的公共空间构建的特征和元素。采用描述性分析方法进行的数据分析是定性和定量的研究。数据收集分两个阶段进行,第一阶段使用观察方法和文档,第二阶段使用访谈方法。这项研究的结果表明,中古广场中区街头小贩阿米尔·哈姆扎·斯塔巴特(Tengku Amir Hamzah Stabat)的特征特征是,它属于一群仍然存在的成年人(26-45岁),或住在高中/SMK教育水平研究地点附近。街头小贩的特点是用手推车或手推车销售食品/饮料。街头小贩使用的公共空间构建元素是舒适和形象、访问和链接、uses和活动和社交。为了创建舒适和形象元素,街头小贩提供了凳子/椅子、桌子、酿造、游戏场景和音乐等物理属性。它的战略位置与城市人口中心的接近大大促进了访问和链接元素。商人提供的uses和活动的元素是吃或喝,玩,放松和娱乐。街头商贩能够拥有诸如观察风景、结识朋友、与他人互动和与家人团聚等社会主义元素,这是由于以相对较低的价格提供的各种商品的多样性。