Panca Basuki Rahmat, Hanif Nur Widhiyanti, Erna Anggraini
{"title":"Akibat Hukum Jual Beli Apartemen Sistem Pre Project Selling Yang Tidak Dibuat Dalam Akta Notaris","authors":"Panca Basuki Rahmat, Hanif Nur Widhiyanti, Erna Anggraini","doi":"10.26740/jsh.v4n2.p379-407","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThis research is motivated by Article 43 paragraph (1) of the Flat Law as amended in Article 51 Law Number 11 of 2020 on Job Creation it is emphasized that œthe buying and selling process of apartment units before the construction of the apartment is completed can be carried out through a Sale and Purchase Agreement (PPJB) made before a Notary. These provisions are not imperative. The problems studied in this research are legal consequences of buying and selling apartments with a pre-project selling system that are not made in a Sale and Purchase Agreement deed before a Notary.The method used in this research arenormative legal research with a statute approachand conceptual approach. The legal material analysis techniques used are systematic interpretation and grammatical interpretation. Based on research results, apartment sale and purchase transactions with a pre project selling system made in the ordering agreement has fulfilled the legal requirements of the agreement. The conclusionis legal consequence of buying and selling apartments with a pre project selling system that is not made in a notarial deed. The conclusion is legal consequence of buying and selling apartments with a pre project selling system that is not made in a notarial deed, namely the ordering agreement as a legal instrument that binds the parties who make it like a law. However, the ordering agreement have the power of proof only as a underhanded deed because its not an authentic deed.Keyword: Buy and purchase, Apartment, Pre Project SellingAbstrakPenelitian ini dilatar belakangi oleh Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Rumah Susun sebagaimana telah dirubah dalam Pasal 51 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja menyebutkan bahwa œproses jual beli sarusun sebelum pembangunan rumah susun selesai dapat dilakukan melalui PPJB yang dibuat di hadapannotaris. Ketentuan tersebut tidak bersifat imperatif. Permasalahan yang dikaji dalam penilitian ini adalah akibat hukum terhadap transaksi jual beli apartemen dengan sistem pre project selling yang tidak dibuat dalam akta pengikatan perjanjian jual beli di hadapan notaris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah teknik interpretasi sistematis dan interpretasi gramatikal. Berdasarkan hasil penelitian, transaksi jual beli apartemen dengan sistem pre project selling yang dibuat dalam perjanjian pemesanan telah memenuhi syarat sah perjanjian. Kesimpulannya adalah akibat hukum terhadap transaksi jual beli apartemen dengan sistem pre project selling yang tidak dibuat dalam akta notaris yaitu perjanjian pemesanan sebagai instrumen hukum yang mengikat para pihak yang membuatnya layaknya undang-undang. Namun, perjanjian pemesanan mempunyai kekuatan pembuktian hanya sebagai akta dibawah tangan karena bukan merupakan akta otentik. Kata Kunci: Jual Beli, Apartemen, Pre Project Selling.","PeriodicalId":128819,"journal":{"name":"Jurnal Suara Hukum","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Suara Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/jsh.v4n2.p379-407","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
AbstractThis research is motivated by Article 43 paragraph (1) of the Flat Law as amended in Article 51 Law Number 11 of 2020 on Job Creation it is emphasized that œthe buying and selling process of apartment units before the construction of the apartment is completed can be carried out through a Sale and Purchase Agreement (PPJB) made before a Notary. These provisions are not imperative. The problems studied in this research are legal consequences of buying and selling apartments with a pre-project selling system that are not made in a Sale and Purchase Agreement deed before a Notary.The method used in this research arenormative legal research with a statute approachand conceptual approach. The legal material analysis techniques used are systematic interpretation and grammatical interpretation. Based on research results, apartment sale and purchase transactions with a pre project selling system made in the ordering agreement has fulfilled the legal requirements of the agreement. The conclusionis legal consequence of buying and selling apartments with a pre project selling system that is not made in a notarial deed. The conclusion is legal consequence of buying and selling apartments with a pre project selling system that is not made in a notarial deed, namely the ordering agreement as a legal instrument that binds the parties who make it like a law. However, the ordering agreement have the power of proof only as a underhanded deed because its not an authentic deed.Keyword: Buy and purchase, Apartment, Pre Project SellingAbstrakPenelitian ini dilatar belakangi oleh Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Rumah Susun sebagaimana telah dirubah dalam Pasal 51 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja menyebutkan bahwa œproses jual beli sarusun sebelum pembangunan rumah susun selesai dapat dilakukan melalui PPJB yang dibuat di hadapannotaris. Ketentuan tersebut tidak bersifat imperatif. Permasalahan yang dikaji dalam penilitian ini adalah akibat hukum terhadap transaksi jual beli apartemen dengan sistem pre project selling yang tidak dibuat dalam akta pengikatan perjanjian jual beli di hadapan notaris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah teknik interpretasi sistematis dan interpretasi gramatikal. Berdasarkan hasil penelitian, transaksi jual beli apartemen dengan sistem pre project selling yang dibuat dalam perjanjian pemesanan telah memenuhi syarat sah perjanjian. Kesimpulannya adalah akibat hukum terhadap transaksi jual beli apartemen dengan sistem pre project selling yang tidak dibuat dalam akta notaris yaitu perjanjian pemesanan sebagai instrumen hukum yang mengikat para pihak yang membuatnya layaknya undang-undang. Namun, perjanjian pemesanan mempunyai kekuatan pembuktian hanya sebagai akta dibawah tangan karena bukan merupakan akta otentik. Kata Kunci: Jual Beli, Apartemen, Pre Project Selling.
摘要本研究依据《创造就业机会2020年第51号法》第11条修订的《公寓法》第43条第(1)款,强调在公寓建设完成之前,公寓单元的买卖过程可以通过公证前签订的买卖协议(PPJB)进行。这些规定并非势在必行。本研究研究的问题是没有在公证人面前签订买卖协议的预售制度下买卖公寓的法律后果。本研究采用的方法是规范法研究,采用成文法研究和概念研究相结合的方法。使用的法律资料分析技术有系统解释和语法解释。根据研究结果,在订货协议中采用项目预售制度进行的公寓买卖交易已经满足了协议的法律要求。结论是未在公证书中作出的预售制买卖公寓的法律后果。该结论是预售制买卖公寓的法律后果,而不是公证书,即作为法律文书约束当事人的订购协议,使其具有法律约束力。但是,定购协议并不是真正的契约,只能作为一种不正当契约而具有举证效力。关键词:购房,公寓,售前摘要:penelitian ini dilatar belakangi oleh Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Rumah Susun sebagaimana telah dirubah dalam Pasal 51 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja menyebutkan bahwa œproses jual beli sarusun sebelum pembangunan Rumah Susun selesai dapat dilakukan melalui PPJB yang dibuakukan。Ketentuan terseak是必要的。Permasalahan yang dikaji dalam penilitian ini adalah akibat hukum terhadap transaksi jual beli apartment dengan system预项目销售yang tidak dibuat dalam akta pengikatan perjanjian jual beli di hadapan公证处。Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatiatian pendekatan perundang-undangan pendekatan konseptututuy。技术分析,bahan hukum yang digunakan adalah技术分析,解释系统和解释语法。Berdasarkan hasil penelitian, transaksi jual beli apartment dengan system预项目销售yang dibuat dalam perjanjian pemesanan telah memenuhi syarat sah perjanjian。中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司,中国进出口贸易有限公司。Namun, perjanjian pemesanan mempunyai kekuatan pembuktian hanya sebagai akta dibawah tangan karena bukan merupakan akta otentik。Kata Kunci: Jual Beli,公寓,前期项目销售。