{"title":"KAJIAN NARATIF MENGENAI PERUBAHAN PROFIL FARMAKOKINETIKA RIVAROXABAN DISEBABKAN OLEH POLIMORFISME GEN ABCB1 DAN ABCG2","authors":"Sarah Puspita Atmaja, Novena Adi Yuhara","doi":"10.61179/jfki.v1i1.151","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rivaroxaban merupakan agen antikoagulan yang termasuk dalam salah satu substrat transporter P-glikoprotein, dan transporter breast cancer resistance protein (BCRP/ABCG2) yang masing-masing disandi oleh gen ABCB1 dan ABCG2. Ketiadaan gen tersebut pada uji pra klinis menghasilkan adanya akumulusi kadar rivaroxaban di dalam darah, namun hasil yang berbeda ditunjukkan pada beberapa studi pada subyek sehat maupun yang sedang menjalani operasi (salah satunya, operasi penggantian lutut dan pinggul) yang menggunakan rivaroxaban. Studi klinis tersebut masih memiliki keterbatasan dikarenakan tidak melakukan studi pada gen lain yang mengkode protein transporter efflux lainnya. Seperti yang telah disebutkan pada penelitian pada hewan bahwa rivaroxaban tidak hanya merupakan substrat dari transporter P-glikoprotein namun juga substrat ABCG2, selain itu dilakukan pada populasi dengan jumlah dan ras yang terbatas.","PeriodicalId":443302,"journal":{"name":"JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61179/jfki.v1i1.151","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Rivaroxaban merupakan agen antikoagulan yang termasuk dalam salah satu substrat transporter P-glikoprotein, dan transporter breast cancer resistance protein (BCRP/ABCG2) yang masing-masing disandi oleh gen ABCB1 dan ABCG2. Ketiadaan gen tersebut pada uji pra klinis menghasilkan adanya akumulusi kadar rivaroxaban di dalam darah, namun hasil yang berbeda ditunjukkan pada beberapa studi pada subyek sehat maupun yang sedang menjalani operasi (salah satunya, operasi penggantian lutut dan pinggul) yang menggunakan rivaroxaban. Studi klinis tersebut masih memiliki keterbatasan dikarenakan tidak melakukan studi pada gen lain yang mengkode protein transporter efflux lainnya. Seperti yang telah disebutkan pada penelitian pada hewan bahwa rivaroxaban tidak hanya merupakan substrat dari transporter P-glikoprotein namun juga substrat ABCG2, selain itu dilakukan pada populasi dengan jumlah dan ras yang terbatas.