{"title":"Analisis Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Perilaku Pencegahan COVID-19 di Kota Medan","authors":"Novita Hasiani Simanjuntak","doi":"10.36655/njm.v8i1.740","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Infeksi Covid masih menjadi pandemik, dan masih menunjukkan peningkatan secara global. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional melaporkan bahwa kasus positif COVID-19 di Indonesia secara kumulatif 63.749 kasus, angka kesembuhan 29.105 dan angka kematian 3.171. Mengacu pada latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang COVID-19. \nPenelitian berupa cross sectional design. Penelitian ini dilakukan secara daring kepada populasi terjangkau, yaitu kepala keluarga dari keluarga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. Penelitian ini memakai kuesioner dengan googleform sebagai alat ukur untuk semua variabel, Rerata digunakan sebagai cut-off point nilai baik dan buruk. Variabel bebas adalah tingkat pengetahuan tentang COVID-19, variabel terikat adalah perilaku terhadap COVID-19, yaitu sikap dan tindakan dalam pencegahan penularan COVID-19. Analisa univariat dipakai untuk memperlihatkan distribusi frekuensi masing-masing karakteristik, dan variabel. Analisa bivariat yang dipakai adalah tabulasi silang antara karaketeristik responden dengan tingkat pengetahuan dan perilaku tetntang COVID-19, kemudian untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang COVID-19 digunakan uji Chi Square. \nDari analisa univariat, frekuensi tertinggi adalah kelompok usia 50-59 tahun (51.8%), perempuan (64.9%), pendidikan terakhir perguruan tinggi (71.6%), pekerjaan pegawai negeri sipil (43.5%), dan tidak memiliki penyakit (72.2%). Dari analisa Chi Square didapatkan nilai p 0.00, lebih kecil dari 0.05. \nKesimpulan hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara antara tingkat pengetahuan dengan perilaku tentang COVID-19. ","PeriodicalId":152032,"journal":{"name":"Nommensen Journal of Medicine","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nommensen Journal of Medicine","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36655/njm.v8i1.740","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Infeksi Covid masih menjadi pandemik, dan masih menunjukkan peningkatan secara global. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional melaporkan bahwa kasus positif COVID-19 di Indonesia secara kumulatif 63.749 kasus, angka kesembuhan 29.105 dan angka kematian 3.171. Mengacu pada latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang COVID-19.
Penelitian berupa cross sectional design. Penelitian ini dilakukan secara daring kepada populasi terjangkau, yaitu kepala keluarga dari keluarga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. Penelitian ini memakai kuesioner dengan googleform sebagai alat ukur untuk semua variabel, Rerata digunakan sebagai cut-off point nilai baik dan buruk. Variabel bebas adalah tingkat pengetahuan tentang COVID-19, variabel terikat adalah perilaku terhadap COVID-19, yaitu sikap dan tindakan dalam pencegahan penularan COVID-19. Analisa univariat dipakai untuk memperlihatkan distribusi frekuensi masing-masing karakteristik, dan variabel. Analisa bivariat yang dipakai adalah tabulasi silang antara karaketeristik responden dengan tingkat pengetahuan dan perilaku tetntang COVID-19, kemudian untuk melihat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang COVID-19 digunakan uji Chi Square.
Dari analisa univariat, frekuensi tertinggi adalah kelompok usia 50-59 tahun (51.8%), perempuan (64.9%), pendidikan terakhir perguruan tinggi (71.6%), pekerjaan pegawai negeri sipil (43.5%), dan tidak memiliki penyakit (72.2%). Dari analisa Chi Square didapatkan nilai p 0.00, lebih kecil dari 0.05.
Kesimpulan hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara antara tingkat pengetahuan dengan perilaku tentang COVID-19.