REJECTION PENGGUNAAN ATBM DAN ATBMTT DALAM PEMBUATAN SONGKET PANDAI SIKEK

Hanafi Saputra
{"title":"REJECTION PENGGUNAAN ATBM DAN ATBMTT DALAM PEMBUATAN SONGKET PANDAI SIKEK","authors":"Hanafi Saputra","doi":"10.24036/SCS.V5I1.109","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nPandai Sikek merupakan sentral produksi songket terkemuka di Sumatera Barat. Songket Pandai Sikek yang tergolong berkualitas tinggi tersebut dibuat menggunakan alat tenun tradisional yang dikenal dengan panta. Meskipun bisa menghasilkan songket yang berkualitas, namun panta memiliki keterbatasan-keterbatasan, antara lain: proses bertenun yang membutuhkan waktu lama, tingginya resiko kesalahan, dan sebagainya. Dihadapkan pada keterbatasan itu, Pemerintah Pusat melalui Departemen Perindustrian RI memperkenalkan alat tenun baru, yaitu ATBM, serta ATBMTT yang merupakan produk beberapa pengrajin (penenun) setempat. Hanya saja kedua peralatan baru itu (ATBM & ATBMTT) ditolak kehadirannya oleh penenun setempat, buktinya lebih dari 98% penenun tetap menggunakan panta.Hasil penelitian menunjukan, bahwa penenun menolak (rejection) ATBM dan ATBMTT sebagai pengganti panta adalah sebagai berikut: (1) keterbatasan informasi tentang esensi ATBM & ATBMTT sebagai alat inovasi; (2) tingginya kerumitan dan keterbatasan alat inovasi; (3) rendahnya kualitas produk ATBM dibandingkan produk panta sehingga harga jual produk rendah; (4) khusus ATBMTT, adanya hambatan agen pembaru (keengganannya untuk menyebarkan ATBMTT kepada penenun lain); dan, (5) adanya nilai sistem yang tertanam dalam diri adopter (penenun). Nilai sistem tersebut yaitu pemahaman tentang menenun merupakan keterampilan sakral dan identitas serta jati diri sebagai orang Pandai Sikek.","PeriodicalId":214645,"journal":{"name":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/SCS.V5I1.109","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Abstrak Pandai Sikek merupakan sentral produksi songket terkemuka di Sumatera Barat. Songket Pandai Sikek yang tergolong berkualitas tinggi tersebut dibuat menggunakan alat tenun tradisional yang dikenal dengan panta. Meskipun bisa menghasilkan songket yang berkualitas, namun panta memiliki keterbatasan-keterbatasan, antara lain: proses bertenun yang membutuhkan waktu lama, tingginya resiko kesalahan, dan sebagainya. Dihadapkan pada keterbatasan itu, Pemerintah Pusat melalui Departemen Perindustrian RI memperkenalkan alat tenun baru, yaitu ATBM, serta ATBMTT yang merupakan produk beberapa pengrajin (penenun) setempat. Hanya saja kedua peralatan baru itu (ATBM & ATBMTT) ditolak kehadirannya oleh penenun setempat, buktinya lebih dari 98% penenun tetap menggunakan panta.Hasil penelitian menunjukan, bahwa penenun menolak (rejection) ATBM dan ATBMTT sebagai pengganti panta adalah sebagai berikut: (1) keterbatasan informasi tentang esensi ATBM & ATBMTT sebagai alat inovasi; (2) tingginya kerumitan dan keterbatasan alat inovasi; (3) rendahnya kualitas produk ATBM dibandingkan produk panta sehingga harga jual produk rendah; (4) khusus ATBMTT, adanya hambatan agen pembaru (keengganannya untuk menyebarkan ATBMTT kepada penenun lain); dan, (5) adanya nilai sistem yang tertanam dalam diri adopter (penenun). Nilai sistem tersebut yaitu pemahaman tentang menenun merupakan keterampilan sakral dan identitas serta jati diri sebagai orang Pandai Sikek.
摘要聪明的si凯克是西苏门答腊主要生产歌曲的中心。这种高质量的藏式织机是用一种被称为panta的传统织布机制作的。虽然潘塔生产出高质量的商品,但其局限性包括:编织工艺需要很长时间,成本高,等等。面对这些限制,中央政府通过工业部门引入了一种新的织布机,一种叫ATBMTT的织布机,这种织布机是当地不同工匠的产品。然而,尽管两种新设备(ATBM和ATBMTT)都被当地的织工拒绝,但98%以上的织工仍然使用panta。研究表明,纺纱工拒绝(采伐)ATBMTT和ATBMTT代替panta的原因如下:(1)ATBM和ATBMTT作为创新工具的信息限制;创新工具的复杂性和局限性;(3) ATBM产品与panta产品的质量较差,导致产品销售价格较低;(4)特别ATBMTT,代理障碍的存在(她不愿将ATBMTT扩展给其他织工);(5)生长在鳞翅目(织布)中的系统价值。这个体系的价值,即理解编织,是一种神圣的技能,是作为一个技艺精湛的人的身份和身份。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信