{"title":"Mencermati Kisah Dipilihnya Matias Dari Spritualitas Kaum Pentakostal","authors":"Kosma Manurung","doi":"10.56191/shalom.v2i2.34","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Both in organizations and in social life, the existence of a leader is absolutely necessary to ensure the maintenance of order and peace in life. The Bible gives various descriptions of the election of a person to become a leader, for example Joseph who was chosen as a leader because he was able to interpret the dreams of Pharaoh or Saul who became king of Israel by lot. This article intends to reinterpret the story of the choice of Matthias to replace Judas Iscariot in Acts 1:15-26 from the Pentecostal spirituality frame. By using descriptive research methods and support from literature studies, it is hoped that this research will be able to provide a strong explanation of the variety of leadership choices in the biblical picture, the story of the election of Matthias, and the meaning of the Pentecostals related to this story. It was found that for the Pentecostals, the story of the election of Matthias to replace Judas Iscariot was a decision of God whose election was carried out in God's way. This story is also interpreted as God's answer to restore the elect. \n \nAbstrak\nBaik dalam organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat keberadaan pemimpin mutlak perlu untuk memastikan terjaganya ketertiban dan kedamaian hidup. Alkitab memberikan berbagai gambaran terpilihnya seseorang menjadi pemimpin, seumpama Yusuf yang terpilih jadi pemimpin karena mampu menafsirkan mimpi Firaun ataupun Saul yang menjadi raja Israel lewat undian. Artikel ini bermaksud memaknai ulang kisah dipilihnya Matias mengantikan Yudas Iskariot dalam Kisah Para Rasul 1:15-26 dari bingkai spritualitas Pentakostal. Dengan menggunakan metode penelitian deskripsi dan dukungan dari kajian literatur, penelitian ini dirahapkan mampu memberikan penjelasan yang kuat tentang ragam pemilihan pemimpin dalam gambaran Alkitab, kisah pemilihan Matias, dan pemaknaan kaum Pentakostal terkait kisah ini. Didapati bahwa bagi kaum Pentakostal, kisah dipilihnya Matias mengantikan Yudas Iskariot ini merupakan keputusan Allah yang pemilihannya dilakukan dengan cara Allah. Kisah ini juga dimaknai sebagai jawaban Allah untuk memulihkan umat pilihan.","PeriodicalId":269419,"journal":{"name":"Shalom: Jurnal Teologi Kristen","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Shalom: Jurnal Teologi Kristen","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56191/shalom.v2i2.34","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Both in organizations and in social life, the existence of a leader is absolutely necessary to ensure the maintenance of order and peace in life. The Bible gives various descriptions of the election of a person to become a leader, for example Joseph who was chosen as a leader because he was able to interpret the dreams of Pharaoh or Saul who became king of Israel by lot. This article intends to reinterpret the story of the choice of Matthias to replace Judas Iscariot in Acts 1:15-26 from the Pentecostal spirituality frame. By using descriptive research methods and support from literature studies, it is hoped that this research will be able to provide a strong explanation of the variety of leadership choices in the biblical picture, the story of the election of Matthias, and the meaning of the Pentecostals related to this story. It was found that for the Pentecostals, the story of the election of Matthias to replace Judas Iscariot was a decision of God whose election was carried out in God's way. This story is also interpreted as God's answer to restore the elect.
Abstrak
Baik dalam organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat keberadaan pemimpin mutlak perlu untuk memastikan terjaganya ketertiban dan kedamaian hidup. Alkitab memberikan berbagai gambaran terpilihnya seseorang menjadi pemimpin, seumpama Yusuf yang terpilih jadi pemimpin karena mampu menafsirkan mimpi Firaun ataupun Saul yang menjadi raja Israel lewat undian. Artikel ini bermaksud memaknai ulang kisah dipilihnya Matias mengantikan Yudas Iskariot dalam Kisah Para Rasul 1:15-26 dari bingkai spritualitas Pentakostal. Dengan menggunakan metode penelitian deskripsi dan dukungan dari kajian literatur, penelitian ini dirahapkan mampu memberikan penjelasan yang kuat tentang ragam pemilihan pemimpin dalam gambaran Alkitab, kisah pemilihan Matias, dan pemaknaan kaum Pentakostal terkait kisah ini. Didapati bahwa bagi kaum Pentakostal, kisah dipilihnya Matias mengantikan Yudas Iskariot ini merupakan keputusan Allah yang pemilihannya dilakukan dengan cara Allah. Kisah ini juga dimaknai sebagai jawaban Allah untuk memulihkan umat pilihan.
无论是在组织中还是在社会生活中,领导者的存在对于维持生活中的秩序与和平都是绝对必要的。圣经对一个人的选举有不同的描述,比如约瑟被选为领袖,因为他能够解释法老的梦,或者扫罗通过抽签成为以色列的国王。这篇文章打算从五旬节的灵性框架重新解释使徒行传1:15-26中马提亚取代加略人犹大的故事。通过使用描述性研究方法和文献研究的支持,希望本研究能够提供一个强有力的解释,在圣经图片的各种领导选择,马蒂亚斯的选举的故事,和五旬节派的意义与这个故事有关。人们发现,对于五旬节派来说,马提亚被拣选取代加略人犹大的故事是神的决定,他的拣选是以神的方式进行的。这个故事也被解释为上帝对选民恢复的回答。[摘要]baik dalam organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat keberadaan and pemimpin mutlak perlu untuk memastikan terjaganya ketertiban dan kedamaian hidup。Alkitab成员berbagai gambaran terpilihnya seseorang menjadi pemimpin, seumpama Yusuf yang terpilih jadi pemimpin karena mampu menafsirkan mimi Firaun ataupun Saul yang menjadi raja Israel leat unja。Artikel ini bermaksud memaknai ulang kisah dipililihnya Matias mengantikan Yudas Iskariot dalam kisah Para Rasul 1:15-26 dari bingkai spiritualitas Pentakostal。登安menggunakan metode penelitian deskripsi dan dukungan dari kajian文学,penelitian ini dirahapkan mampu成员,kan penjelasan yang kuat tentang ragam pemilihan pemimpin dalam gambaran Alkitab, kisah pemilihan Matias, dan pemaknaan kaum Pentakostal terkait kisah ini。Didapati bahwa bagi kaum Pentakostal, kisah dipilihnya Matias mengantikan Yudas Iskariot ini merupakan keputusan Allah yang pemilihannya dilakukan dengan cara Allah。Kisah ini juga dimaknai sebagai jawaban Allah untuk memulihkan umat pilihan。